diambil dr millis hadrockaz....
Senin, 26 Sept 2005, Pangdam Minta Maaf Prajuritnya Cium Gadis Aceh LHOKSEUMAWE - Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Supiadin A.S. meminta maaf atas tingkah laku prajuritnya selama bertugas di Aceh. Termasuk adegan cium bibir (lips kissing) anggota TNI yang hendak dipulangkan ke kesatuannya dengan gadis Aceh kekasihnya di Pelabuhan Krueng Geukuh, Lhokseumawe, beberapa hari lalu. "Sebagai Panglima dan atas nama seluruh prajurit jajaran Kooplihkam (Komando Operasi Pemulihan Keamanan), saya minta maaf atas kejadian itu," kata Pangdam Mayjen TNI Supiadin saat melepas tiga batalyon TNI di Krueng Geukuh, Lhokseumawe, kemarin. Pratu Eko Wahyudi dari Batalyon 515 memeluk dan mencium kekasihnya, Yuni, asal Lhokseumawe, sebelum pasukannya meninggalkan Aceh dengan kapal perang TNI-AL. Adegan ciuman di depan umum itu menuai protes dari warga Aceh. Keduanya yang bukan muhrim tersebut dinilai melanggar syariat Islam yang diberlakukan di bumi Serambi Makkah itu. Pangdam Supiadin mengatakan, adegan berciuman itu sebagai luapan perpisahan antara Eko dan Yuni. Meski begitu, perbuatan tersebut tetap saja salah. Sebagai pemimpin, dia bertanggung jawab atas perbuatan prajuritnya itu. "Karena itu, mohon maaf atas kejadian tersebut. Semoga tidak terulang untuk masa mendatang," ujarnya. Memang, Pangdam Supiadin yang secara tidak langsung memberi izin Pratu Eko berpamitan kepada Yuni. Tetapi, Supiadin bermaksud baik. Dia tidak tega melihat Yuni berdiri di pinggir pelabuhan dengan air mata terburai. Wanita cantik 23 tahun ini merasa amat berat ditinggal Eko yang sudah berada di dek kapal perang bersama ratusan prajurit lainnya. Saat itu kapal perang yang hendak ke Jawa sudah bersiap-siap berangkat. "Saya telah berpacaran dengan mas Eko setahun. Informasi dia akan ditarik pulang ke kesatuannya di Jawa Timur, dua minggu sebelumnya," kata Yuni yang tinggal di Kampung Jawa Lama, Lhokseumawe. Kesedihan Yuni rupanya terlihat oleh Pangdam, tim Aceh Monitoring Mission (AMM), Danrem Lilawangsa, dan prajurit lain yang berada di pelabuhan. Lalu, Supiadin menghampiri Yuni yang matanya sembab akibat kebanyakan menangis itu. Kepada jenderal bintang dua ini, Yuni berterus terang kalau dirinya merasa kehilangan dengan kepergian Eko, pacarnya, yang pulang ke Jember, Jatim. "Apakah kalian berdua memang serius berpacaran dan saling mencintai," tanya Supiadin yang merasa iba melihat Yuni. Yuni pun menjawab saling mencintai. "Untuk itu, saya minta kalau bisa, pacar saya dapat kembali bertugas di Aceh dengan menjadi prajurit TNI organik, bukan nonorganik lagi," pinta Yuni kepada Pangdam Supiadin yang disaksikan tim AMM. Kalau memang keduanya saling mencintai, Supiadin berjanji mengusahakan dan meminta agar Pratu Eko Wahyudi ditugaskan lagi di Aceh menjadi prajurit organik. Supiadin kemudian memanggil Eko yang telah berada di dek kapal. Kepada Supiadin, Eko mengatakan juga mencintai Yuni. Namun, kedua orang tuanya tidak mengizinkan menikah dengan Yuni. Eko tidak menjelaskan alasan orang tuanya tidak setuju. Supiadin meminta keduanya mempertimbangkan masak-masak sebelum mengambil keputusan. Supiadin berjanji membantu keduanya apabila telah membuat keputusan final. Sebelum balik ke kapal, Eko memeluk Yuni. Lalu sepasang kekasih ini berciuman sangat mesra tanpa memedulikan orang-orang di sekitarnya. (jpnn) An Indonesian soldier kisses his girlfriend in Aceh pic sensor.....