Ini aku ada artikel menarik khususnya buat ibu2 yg
masih menyusui n hamillagi... esp Aisha's Mom..

Uci mamaKavin


MASIH MENYUSUI TAPI HAMIL LAGI 
Dewi Handajani
Konsultasi ilmiah: dr. Rulina Suradi, Sp.A(K), IBCLC,
Bagian Ilmu 
Kesehatan Anak, FKUI, RSUPN Cipto Mangunkusumo,
Jakarta.

Kehamilan bisa saja terjadi pada saat Anda masih aktif
menyusui si kecil. 
Apa yang sebaiknya Anda lakukan bila mengalaminya?

Umumnya, tubuh ibu sudah mampu menghasilkan sel telur
kembali yang siap 
dibuahi, ketika bayinya telah berusia 6 bulan. Itu
sebabnya, bukan tidak 
mungkin bila Anda ternyata sudah hamil lagi sementara
si kecil masih 
membutuhkan ASI Anda. Apakah si kecil tetap Anda beri
ASI, atau ia Anda 
sapih demi kepentingan adiknya? 


Bukan alasan segera menyapih
Mungkin, setelah mengetahui bahwa Anda positif hamil
lagi, timbul rasa 
bingung pada diri Anda. Di satu pihak, Anda masih
menikmati menyusui si 
kecil. Di pihak lain, dengan melanjutkan memberikan
ASI kepadanya, Anda 
merasa telah ?mengambil? porsi zat gizi yang
seharusnya diberikan pada 
jabang bayi yang sedang tumbuh di dalam rahim Anda.
Itu sebabnya, adanya 
kehamilan baru biasanya menjadi alasan untuk mulai
menyapih si kakak. 

Padahal, bila Anda ingin terus menyusui, Anda
sebenarnya tidak sendiri. 
Hilary Dervin Flower, MA dalam artikelnya ?A New Look
at the Safety of 
Breastfeeding During Pregnancy? yang dimuat dalam
situs www.kellymom.com 
edisi bulan September 2003, mengatakan bahwa dari
suatu penelitian 
terhadap 179 orang ibu yang menyusui sedikitnya selama
6 bulan, 61% di 
antaranya tetap menyusui saat mengetahui dirinya hamil
lagi, dan 38% dari 
jumlah itu terus menyusui sampai si bayi lahir dan
disusui bersama-sama 
kakaknya (tandem nursing). Hal ini ternyata juga dapat
mempermudah sang 
kakak menyesuaikan diri atau berbagi dengan adik
barunya.

Jadi, jika usia bayi Anda masih di bawah satu tahun,
apalagi bila dia 
masih berusia di bawah 6 bulan dan masih menyusu
sementara Anda hamil 
lagi, selama Anda tidak mengalami kelelahan atau tidak
merasakan 
kontraksi rahim, maka Anda tetap dianjurkan untuk
terus menyusuinya. 
American Academy of Pediatrics merekomendasikan
seorang anak disusui 
minimum selama satu tahun, sedangkan WHO menyebutkan
hal itu sebaiknya 
dilakukan selama dua tahun atau lebih.

Tidak jarang, tanpa Anda lakukan apa-apa, si kakak
sudah mulai ?tidak 
menyukai? kegiatan menyusu lagi. Mungkin, karena pada
kondisi hamil, rasa 
ASI Anda berubah dan jumlahnya pun mulai berkurang.
Keadaan yang terjadi 
pada ASI Anda tersebut akan membuatnya mengurangi
kegiatan menyusu secara 
bertahap.


Waspada bila....
Telah disebutkan bahwa kelelahan merupakan salah satu
faktor yang perlu 
dipertimbangkan oleh ibu hamil yang masih ingin
menyusui bayinya. Karena, 
kelelahan dapat mengindikasikan bahwa ibu hamil yang
bersangkutan 
terganggu kesehatannya. Perlu diketahui, secara alami
tubuh Anda akan 
memprioritaskan pemberian zat gizi kepada janin yang
sedang tumbuh tanpa 
mengurangi porsi yang disalurkan untuk membentuk ASI.
Itu sebabnya, bila 
kesehatan ibu tidak optimal, maka selain kondisi fisik
ibu, proses tumbuh 
kembang janin dan bayi juga akan terganggu.

Sehubungan dengan hal itu, bila Anda ingin tetap
menyusui si kecil, Anda 
harus selalu berupaya untuk menjaga kondisi dan
kesehatan tubuh Anda 
selama hamil. Berilah perhatian yang lebih baik pada
pola makan Anda, baik 
kulitas maupun kuantitasnya Selain itu, penuhilah
kebutuhan tubuh akan 
cairan dan cukup istirahat.

Faktor lain yang juga menentukan apakah Anda dapat
tetap menyusui atau 
tidak, adalah ada atau tidaknya kontraksi atau
tanda-tanda persalinan dini 
lainnya. Perlu diketahui, kontraksi rahim yang terjadi
biasanya 
ditimbulkan oleh rangsangan isapan pada payudara yang
menyebabkan kelenjar 
hipofisis melepaskan oksitosin (hormon yang selain
merangsang refleks 
pengaliran ASI juga dapat mempercepat kelahiran). 

Jadi, Anda sebaiknya berhenti menyusui bila ada
kontraksi rahim, timbul 
rasa nyeri di pinggang bagian bawah, terasa ada
tekanan di bagian dasar 
panggul, timbul kram, dan keluar lendir, darah atau
air ketuban. 
Baringkanlah tubuh Anda, lalu hubungi dokter kandungan
Anda secepatnya 
untuk mendapatkan jalan keluar yang terbaik.

Pada dasarnya, selama kehamilan Anda sehat, Anda tidak
perlu takut untuk 
tetap menyusui si kecil. Beberapa penelitian terbaru
juga menyimpulkan 
bahwa tidak ada teori yang melatarbelakangi anggapan
bahwa menyusui dapat 
memicu terjadinya keguguran atau persalinan sebelum
waktunya bila 
kehamilan ibu yang bersangkutan sehat. Di lain pihak,
rahim juga memiliki 
daya tahan yang cukup kuat untuk mencegah efek dari
hormon oksitosin yang 
dilepaskan selama berlangsungnya kegiatan menyusui. 

Jadi, saat akan memutuskan apakah ia akan menyusui
atau tidak saat dirinya 
hamil lagi, setiap ibu harus mempertimbangkan
pilihannya, perasaannya, dan 
apa yang terjadi pada tubuhnya dengan baik. Dengan
demikian, ia akan puas 
dan percaya bahwa keputusan yang diambil adalah
keputusan yang terbaik 
bagi diri dan keluarganya.


Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 


================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke