Minimal Lima Apel Seminggu

An apple a day keeps the doctor away. Apel dengan beragam kandungan zat
gizinya memang layak disebut dokter alami. Apel ternyata merupakan
pemelihara paru-paru yang baik.

Apel kaya akan vitamin C, mengandung kalium dalam jumlah sedang, serta
natrium dan kalori dalam ukuran rendah. Sebuah apel segar berikut kulitnya
yang berdiameter 7 sentimeter dan berat 138 gram, menyediakan kalium
sebanyak 159 miligram (mg), 8 mg vitamin C, 1 mg natrium, dan 81 Kal
kalori/energi. Selain itu, apel juga mengandung zat nirgizi atau zat
fitokimia yang sarat manfaat bagi kesehatan.

Zat fitokimia tersebut terbukti dapat melindungi paru-paru dari ancaman
polusi udara dan asap rokok. Adalah Dr. Barbara Butland dari "The Medical
School of St. George’s Hospital", London, Inggris, yang meneliti
hubungan apel dan paru-paru. Ia bersama timnya meneliti fungsi paru-paru
lebih dari 2.500 pria berusia 45-59 tahun yang berasal dari daerah Wales.

Mereka mengukur banyaknya udara yang mampu diembuskan oleh para pria itu
dalam satu detik. Mereka juga diminta mengisi formulir daftar pertanyaan
seputar riwayat kesehatan, gaya hidup, dan kebiasaan makan.

Lima tahun kemudian, semua responden itu kembali diminta menjalani
prosedur penelitian yang sama. Hasilnya, responden yang biasa mengonsumsi
minimal lima buah apel per minggu ternyata mempunyai fungsi paru-paru yang
lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kebiasaan itu.

Peran Kuersetin

Makan lima buah apel per minggu dapat meningkatkan kapasitas paru-paru
sebanyak 138 mililiter. Para peneliti berpendapat bahwa yang bertanggung
jawab terhadap efek menyehatkan itu adalah antioksidan yang dikandung apel.

Antioksidan adalah zat pencegah radikal bebas yang menimbulkan kerusakan
pada sel-sel tubuh. Vitamin C dalam apel memang merupakan zat gizi
antioksidan. Namun, bukan hanya vitamin C yang memberikan efek perlindungan
terhadap penurunan fungsi paru-paru selama periode penelitian itu. Kuersetin
(quercetin), zat fitokimia antioksidan yang dijumpai pada apel dalam kadar
tinggi, justru dianggap lebih berperan penting.

Kuersetin adalah salah satu zat aktif kelas flavonoid yang secara biologis
amat kuat. Bila vitamin C mempunyai aktivitas antioksidan 1, maka kuersetin
memiliki aktivitas antioksidan 4,7. Flavonoid merupakan sekelompok besar
antioksidan bernama polifenol yang terdiri atas antosianidin, biflabon,
katekin, flabanon, flavon, dan flavonol, sedangkan kuersetin termasuk dalam
keluarga flavonol.

Flavonoid dapat melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas atau
molekul tidak stabil yang timbul karena proses kimia normal tubuh dan
pengaruh lingkungan lain, seperti polusi udara dan asap rokok. Kuersetin
dapat membantu melindungi kerusakan sel paru-paru yang disebabkan oleh
polusi udara dan asap rokok tersebut.

Sebuah studi epidemiologis di Finlandia menunjukkan bahwa asupan
kuersetin, yang terutama berasal dari apel dan bawang merah, berhubungan
terbalik dengan risiko kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.
Artinya, makin tinggi asupan kuersetin, makin rendah angka kematian karena
penyakit jantung.

Riset yang dilakukan Michael GL Hertog, Ph.D., dari Institut Kesehatan
Masyarakat dan Perlindungan Lingkungan Nasional, Belanda, menunjukkan bahwa
apel segar berikut kulitnya mengandung kuersetin 17-55 mg. Kadar itu lebih
tinggi dibandingkan dengan saus apel (18-22 mg) dan jus apel (2,5 mg/L).

Yang Segar

Untuk memperoleh manfaat apel yang optimal bagi kesehatan, bentuk
sediaannya perlu diperhatikan. Apel segar umumnya lebih baik daripada yang
olahan.
Riset menunjukkan bahwa kandungan dari banyak senyawa antikanker dijumpai
lebih tinggi pada apel segar dibandingkan dengan yang sudah diolah.

Pada tiap 100 gram apel utuh segar dan jus apel segar terdapat asam
elagat, asam klorogenat, dan asam kafeat sebanyak 100 - 130 mg. Namun,
konsentrasi ketiga senyawa itu nol atau mendekati nol pada produk apel yang
sudah diolah.

Demikian pula dengan glutation dan kuersetin. Setiap 100 gram apel segar
mengandung 21 mg glutation, sedangkan pada apel olahan tidak dijumpai adanya
zat itu. Konsentrasi flavonoid, termasuk kuersetin, dalam makanan yang
diproses lebih rendah 50 persen daripada produk segarnya.

Untuk mendapatkan mutu apel terbaik, beberapa kiat berikut dapat
dilakukan. Pilihlah apel yang keras dan bebas dari kerut-kerut,
bintik-bintik, lembek, dan memar. Simpanlah apel dalam lemari pendingin.
Apel yang disimpan pada suhu kamar akan cepat busuk menyerupai tepung.

Dengan menyimpan dalam lemari pendingin, apel akan tetap segar selama dua
minggu atau lebih, tergantung varietasnya. 

Copyright C 2002 PT. Kompas Cyber Media

-----------------------------------------------------------------------
Semoga Bermanfaat

Ismaelia

- anda ingin mengetahui informasi seputar kehamilan?
  kirimkan email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
  dgn subject: eBook Kehamilan

- Telah hadir MQnet MLM yg didirikan oleh AA Gym,
   lebih jauh tentang MQnet, hubungi email ini:
   [EMAIL PROTECTED] dg Subject: MQnet

---------------------------------------------------------------------
>> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke