Ibu Leny, Sekedar bahan pertimbangan, anak saya pas diperiksa DSA di Hermina Bogor dinyatakan mengalami flek, karena dari test mantoux, test lab (LED-nya juga tinggi), dan roentgen menyatakan positif mengalami flek. Karena gejala awalnya Vina gampang banget batuk pilek dan berat badan sangat susah naik. Setelah satu bulan lebih menjalani pengobatan flek, dan mempunyai inisiatif untuk mencari dokter lain (di Bogor juga). Dia menyarankan untuk lebih meyakinkan periksa ke DSA Noenoeng Rahajoe yang menurutnya sudah jadi professor. Akhirnya saya periksa ke beliau, dan di sana beliau tidak berpatokan pada hasil test2 yang telah dilakukan, tapi merunut dulu pada silsilah keluarga, orang2 yang dekat dengan Vina dan hal-hal lain yang sebelumnya jarang ditanyakan secara lebih mendetail oleh DSA-DSA lain. Karena kondisi anak sendiri yang tetap lincah dan tidak terlihat kurus banget (Meskipun BB susah naik), beliau menyimpulkan pada factor keturunan ortu yang memang perawakannya sama2 kecil. Dan beliau menyatakan Vina tidak mengalami flek dan menyetop obat2an flek yang sebulan ini teleah diminum.
Mudah-mudahan ini bisa jadi pertimbangan Papanya Vina -----Original Message----- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 30 Juli 2003 11:27 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] Mohon Sharing -- Flex Paru--Jadwal Dr. H.Bambang Supriyanto, SP.A (K) RSCM Mohon sharing dari rekan jika ada yang mengetahui mengenai flex paru. Jadi begini anak saya batuk dan sudah dikasih obat dokter enggak sembuh-sembuh, akhirnya dokter menyarankan test darah dan dilihat hasil LED : 68 padahal normalnya max. 15 lalu disarankan untuk test mantoux dan rontgen. Dari hasil test mantoux lingkarannya <10mm dan dari rontgennya terlihat ada flex tapi sedikit dan hasil kesimpulan DSA anak saya terkena flex tetapi tarafnya tidak begitu mengkhawatirkan dan dikasih obat gejala flex untuk 1 bulan, namun yang mengkhawatirkan katanya LEDnya tinggi. Sempat saya tanyakan kepada DSA tsb apakah anak dengan gejala flex pasti hasil LEDnya tinggi namun jawaban beliau tidak juga ... malah rata-rata rendah. LED tinggi bisa disebabkan karena infeksi dan beliau bilang sebelumnya sudah diobati (memang sebelumnya sudah diberikan antibiotik). Ini yang menggangu pikiran saya mengapa tidak dilakukan test/pemeriksaan lainnya untuk mengetahui LED tinggi tersebut ?? karena beliau bilang lebih mengkhawatirkan ?? Yang ingin saya tanyakan adakah ada test untuk mengetahui infeksi yang menyebabkan LED tinggi ? Apakah setelah minum obat untuk flex .. batuknya bisa berkurang ? karena anak saya hanya batuk terus dimalam menjelang dini hari Pagi ini saya baca tabloid Nova yang membahas mengenai ASMA dan gejalanya mirip yang diderita anak saya, mohon info rekan jadwal praktek Jadwal Dr. H.Bambang Supriyanto, SP.A (K) di RSCM dan nomor telepon RSCM untuk pendaftaran. Saya ingin mendapat second opion dari Dr. H.Bambang Supriyanto, SP.A (K Terima kasih sebelumnya atas bantuan informasi dari rekan. Salam, Lenny --------------------------------------------------------------------- >> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] --------------------------------------------------------------------- >> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]