Hehhe..
Pa, ntar jangan lupa transper uangnya yach.... dompet mama udah kandas
neh....
(sembari mengingat kejadian 05.40 pagi tadi)
---------------

saya bukan calon ayah tapi sumoga bisa bermanfaat untuk calon calon
ayah.(dapat dari milis lain)


Subuh tadi saya melewati sebuah rumah, 50 meter dari rumah saya dan
melihat seorang isteri mengantar suaminya sampai pagar depan rumah.
"Yah, beras sudah habis loh..." ujar isterinya.
Suaminya hanya tersenyum dan bersiap melangkah, namun langkahnya
terhenti oleh panggilan anaknya dari dalam rumah, "Ayah..., besok Agus
harus bayar uang praktek".

"Iya..." jawab sang Ayah. Getir terdengar di telinga saya, apalah lagi
bagi lelaki itu, saya bisa menduga langkahnya semakin berat.

Ngomong-ngomong, saya jadi ingat pesan anak saya semalam, "besok beliin
lengkeng ya" dan saya hanya menjawabnya dengan "Insya Allah" sambil
berharap anak saya tak kecewa jika malam nanti tangan ini tak
berjinjing buah kesukaannya itu.

Di kantor, seorang teman menerima SMS nyasar, "jangan lupa, pulang
beliin susu Nadia ya". Kontan saja SMS itu membuat teman saya bingung
dan
sedikit berkelakar, "ini, anak siapa minta susunya ke siapa".
Saya pun sempat berpikir, mungkin jika SMS itu benar-benar sampai ke
nomor sang Ayah, tambah satu gundah lagi yang bersemayam. Kalau tersedia
cukup uang di kantong, tidaklah masalah. Bagaimana jika sebaliknya?

Banyak para Ayah setiap pagi membawa serta gundah mereka, mengiringi
setiap langkah hingga ke kantor. Keluhan isteri semalam tentang uang
belanja
yang sudah habis, bayaran sekolah anak yang tertunggak sejak bulan
lalu, susu si kecil yang tersisa di sendok terakhir, bayar tagihan
listrik, hutang di warung tetangga yang mulai sering mengganggu tidur,
dan segunung gundah lain yang kerap membuatnya terlamun.

Tidak sedikit Ayah yang tangguh yang ingin membuat isterinya tersenyum,
meyakinkan anak-anaknya tenang dengan satu kalimat, "Iya, nanti semua
Ayah bereskan" meski dadanya bergemuruh kencang dan otaknya berputar
mencari jalan untuk janjinya membereskan semua gundah yang ia genggam.

Maka sejarah pun berlangsung, banyak para Ayah yang berakhir di tali
gantungan tak kuat menahan beban ekonomi yang semakin menjerat cekat
lehernya. Baginya, tali gantungan tak bedanya dengan jeratan hutang
dan rengekan keluarga yang tak pernah bisa ia sanggupi. Sama-sama
menjerat, bedanya, tali gantungan menjerat lebih cepat dan tidak
perlahan-lahan.

Tidak sedikit para Ayah yang membiarkan tangannya berlumuran darah
sambil
menggenggam sebilah pisau mengorbankan hak orang lain demi menuntaskan
gundahnya. Walau akhirnya ia pun harus berakhir di dalam penjara. Yang
pasti, tak henti tangis bayi di rumahnya, karena susu yang dijanjikan
sang Ayah tak pernah terbeli.

Tak jarang para Ayah yang terpaksa menggadaikan keimanannya, menipu
rekan
sekantor, mendustai atasan dengan memanipulasi angka-angka, atau berbuat
curang di balik meja teman sekerja. Isteri dan anak-anaknya tak pernah
tahu
dan tak pernah bertanya dari mana uang yang didapat sang Ayah.
Halalkah?

Karena yang penting teredam sudah gundah hari itu. Teramat banyak para
isteri dan anak-anak yang setia menunggu kepulangan Ayahnya, hingga
larut yang ditunggu tak juga kembali. Sementara jauh disana, lelaki
yang isteri dan anak-anaknya setia menunggu itu telah babak belur tak
berkutik, hancur meregang nyawa, menahan sisa-sisa nafas terakhir
setelah dihajar massa yang geram oleh aksi pencopetan yang dilakukannya.

Sekali lagi, ada yang rela menanggung resiko ini demi segenggam gundah
yang mesti ia tuntaskan. Sungguh, diantara sekian banyak Ayah itu,
saya teramat salut dengan sebagian Ayah lain yang tetap sabar
menggenggam gundahnya, membawanya kembali ke rumah, menyertakannya
dalam mimpi, mengadukannya dalam setiap sujud panjangnya di
pertengahan malam, hingga membawanya kembali bersama pagi. Berharap
ada rezeki yang Allah berikan hari itu, agar tuntas satu persatu
gundah yang masih ia genggam. Ayah yang ini, masih percaya bahwa Allah
takkan membiarkan hamba-Nya berada dalam kekufuran akibat
gundah-gundah yang tak pernah usai.

Para Ayah ini, yang akan menyelesaikan semua gundahnya tanpa harus
menciptakan gundah baru bagi keluarganya. Karena ia takkan menuntaskan
gundahnya dengan tali gantungan, atau dengan tangan berlumur darah,
atau berakhir di balik jeruji pengap, atau bahkan membiarkan seseorang
tak
dikenal membawa kabar buruk tentang dirinya yang hangus dibakar massa
setelah tertangkap basah mencopet.

Dan saya, sebagai Ayah, akan tetap menggenggam gundah saya dengan
senyum. Saya yakin, Allah suka terhadap orang-orang yang tersenyum dan
ringan melangkah di balik semua keluh dan gundahnya. Semoga.




----------------------------------------------------------------------
This e-mail, including any attached files, may contain confidential and
privileged information for the sole use of the intended recipient.  Any
review, use, distribution, or disclosure by others is strictly prohibited.
If you are not the intended recipient (or authorized to receive information
for the intended recipient), please contact the sender by reply e-mail and
delete all copies of this message.

--------------------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
unsubscribe dari milis, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

,"
DISCLAIMER :

The information contained in this communication (including any attachments) is 
privileged and confidential, and may be legally exempt from disclosure under 
applicable law. It is intended only for the specific purpose of being used by 
the individual or entity to whom it is addressed. If you are not the addressee 
indicated in this message (or are responsible for delivery of the message to 
such person), you must not disclose, disseminate, distribute, deliver, copy, 
circulate, rely on or use any of the information contained in this transmission.

We apologize if you have received this communication in error; kindly inform 
the sender accordingly. Please also ensure that this original message and any 
record of it is permanently deleted from your computer system. We do not give 
or endorse any opinions, conclusions and other information in this message that 
do not relate to our official business.



--------------------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
unsubscribe dari milis, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke