mumpung jeng sefty lagi miting....sory nanggung jadi sy jawab lagi.. :-) ibu nyoman..bukankah tadi yg anda tanyakan hanya kenapa manusia diberi masalah kalau tuhan maha tau batas kemampuan manusia tsb kan? koq jadi panjang dan keluar jalur........didunia ini mba klo mo ditanyain sampe kepala kita botak juga ngga bakal ada jawaban yg bisa sesuai dg logika manusia, klo bisapun bakal gila kita mba.....yah kecuali kita mati dulu trus bangun baru deh kita tau apa seh yg benar dr yg baik itu? karna apa? itu memang sudah diluar kemapuan kita..... contoh lagi sy mo tanya sama mba: " mba bisa gak nunjukin/memunculkan secara fisik ke saya rasa sakit bila dicubit'? klo jawabanya'NGGA' itulah jawaban buat pertanyaan mba ttg takdirnya org aceh dan jogja.......... sy yakin ngga mungkin mba jawab IYA dan kalo mba bisa menunjukannya secara kasat mata...bisa2 ada golongan lia eden kedua deh :p (maapp kidding )
ngga usah jauh2 memikirkan ttg tuhan, hal yg diciptakan saja apa bisa kita buktikan? misal apa ada prof sekaliber apapun membuktikan dan membuat rumput? alang2? trus kenapa bumi berputar? kenapa bulan munculnya malam, kenapa matahari munculnya siang? dari sini saja kita bisa menyimpulkan karena ada yg mengatur.............ndak mungkin jalan2 ndewe' (sendiri), liat saja umur dunia makin lama makin tua..dan bisa dilihat bencana2 tsb salah satu bukti kalo dunia itu ngga bakal lama....dan ngga bakal awet ngga bakal kekal........perlahan tapi pasti daratan makin lama makin menipis....lubang ozon makin besarrr...dr ini saja secara ilmiah terbukti kalo tuhan itu ada, tuhan itu yg menentukan segala kejadian2...walaupun setiap kejadian2 tsb ada yg diinginkan o/ manusia itu sendiri, misal org bunuh diri yah kyk kita ini menebang hutan sembarangan...ahirnya jadi banjirrr....ahirnya jadi rusak...ahirnya jadi tsunami.... kalau mau baca buku apa itu hodup dan kehidupan sebelum dan setelah mati boleh saja cuma nih buka isinya berat banget sy ngga tau mba bisa menetralisir atau tidak,cuma sy referensiin banget, cari ke gramed: best seller pengarang prof. dr. agus mustafa (ahli nuklir ), judul bukunya : ternyata kiamat tdk kekal dan pusat energi ka'bah, mudah2n mba puas dg pertanyaan mba tsb. wasallam, safety eh saya....:p "Nyoman A.S." <[EMAIL PROTECTED]> wrote on 07/11/2006 11:22:21 AM: > jadi panjang ne... dan keliatannya hanya berputar2 pada pola bahwa Tuhan > maha benar dan maha segalanya.... dan itu memang suatu yang absolut dan > mutlak. > tetapi kembali lagi ada yang menggelitik saya atas 2 masalah yang bisa > timbul yaitu memaknai sebuah Ujian atau Hukuman... dan akhirnya kembali ke > pertanyaan saya semula... kalau memang sesuatu terjadi adalah ujian.... ya > buat apa Tuhan Menguji kita....? bukankan Tuhan tidak menguji pun hasilnya > sudah diketahuiNya? dan kalo hal itu merupakan Hukuman... timbul satu kesan > bahwa Tuhan itu kejam karena suka menghukum... wah jadi panjang ne... > ya ambillah satu contoh sederhana... Tsunami/ Gempa yang terjadi di aceh dan > yogyakarta... apakah itu sebuah ujian atau hukuman....? > kalo itu ujian, buat apa Tuhan menguji?? apakah Tuhan tidak maha tahu? trus > kalo itu hukuman... memang salah orang Aceh dan yogyakarta dan sekitarnya > itu apa? sehingga harus dihukum seperti itu...?? bukankan yang jadi korban > juga banyak anak2... apakah anak2 itu sudah melakukan kesalahan yang sangat > besar sehingga ikut dalam hukuman itu? > > ----- Original Message ----- > From: <[EMAIL PROTECTED]> > To: <balita-anda@balita-anda.com> > Sent: Tuesday, July 11, 2006 10:17 AM > Subject: Re: [balita-anda] Doa dan Bungkusan yang Ruwet > > > > Jawabannya : > > Jangan pernah bertanya mengapa Tuhan begini , mengapa Tuhan begitu ... > > Yang tahu hanya Tuhan sendiri > > Yang pasti ... kita diciptakan oleh Tuhan hanya untuk beribadah kepadanya > > ... selebihnya kita serahkan kepadaNya > > Kadang kala Tuhan mengabulkan permintaan kita dengan cara yang tidak kita > > mengerti. Mengapa demikian ? > > Karena kita hanya manusia biasa yang pola pikirnya jauhhhh ... jauhhh > > sekali ... bahkan tidak bisa dibandingkan dengan Tuhan. > > > > Contoh saja : > > Ada seorang anak perempuan berumur 3 tahun , ia diberi sebuah kalung dari > > batu-batuan indah berwarna hijau oleh ayahnya > > pada saat hari ulang tahunnya. Ia sangat menyukai kalung itu , kemana-mana > > selalu dipakainya dan tak pernah dilepaskan > > bahkan saat mandipun dipakai. Sampai ia berusia 10 tahun, ia masih > > memakainya . Suatu ketika di hari ulang tahunnya yang ke 11 > > sang ayah bertanya padanya : "Anakku , apakah engkau mencintai ayahmu ini > > ?" , sang anakpun menjawab : "Aku sangat > > menyayangi ayah , mengapa ayah bertanya seperti itu padaku?", si ayah lalu > > berkata lagi : "Kalau kau sungguh menyayangi ayah, > > maukah kau memberikan kalung hijau yang engkau sayangi itu kepada ayah ?", > > si anak terkejut , karena ia sangat menyukai > > kalung itu , dia heran kenapa ayahnya ingin mengambil kebahagiaan yang dia > > peroleh . Akhirnya dengan sangat berat hati dan > > sedih ia menyerahkan kalung nya kepada ayahnya. Setelah diserahkan , sang > > ayah mengeluarkan sebuah kotak dan menyerahkan > > kepada anaknya. Si anak membuka kotak itu masih dengan hati yang sedih , > > karena dia harus merelakan kalung hijaunya. > > Ternyata kotak itu berisi sebuah kalung berlian yang indah , iapun lalu > > langsung memeluk ayahnya. Sang ayah berkata : > > "Ketika engkau berumur 3 tahun, ayah dan ibu memberikan kalung imitasi > > kepadamu, dan kami tahu bahwa kau sangat menyukai > > kalung itu, bahkan sampai kalung itu meninggalkan bekas warna hijau di > > lehermu, kami terpaksa meminta kalung itu untuk > > menukarnya dengan kalung yang jauh lebih bagus." > > > > Nah.. dari contoh di atas saja dapat kita ambil pelajaran bahwa pola pikir > > si anak saja tidak bisa memahami pola pikir ayahnya, > > dia sangat heran dan tidak bisa mengerti mengapa ayahnya ingin merebut > > kebahagiaannya. Padahal sang ayah hanya ingin > > mengambil kebahagiaannya untuk menukarnya dengan kebahagiaannya yang lebih > > besar. > > Apalagi kita sebagai manusia biasa yang diciptakan oleh Tuhan. Kita tidak > > akan pernah bisa memahami pola pikir Tuhan > > > > Jadi kalau ditanya kenapa Tuhan masih ingin melihat bagaimana kita > > menerima atau mengatasi masalah ... yah > > sebenarnya Tuhan hanya mengambil sementara sedikit kebahagiaan yang kita > > miliki untuk menukarnya dengan kebahagiaan yang > > jauh lebih besar. > > > > Bagaimana pandangan kita terhadap masalah itu sendiri , karena setiap > > masalah yang timbul hanya 2 : > > yaitu ujian atau hukuman, kalau kita selalu berpikir positif dan kita > > memang harus selalu berpikir positif terhadap Tuhan > > kita tidak akan pernah mengeluh pada Tuhan akan segala masalah yang kita > > hadapi ... > > Setiap musibah yang kita alami , merupakan sebuah momen yang tepat untuk > > semakin mendekatkan diri padaNya , > > dengan cara selalu memohon bantuanNya dan membuat kita semakin tergantung > > pada rahmatNya. > > Dan pada akhirnya Tuhan akan memberikan kebahagiaan kepada kita apabila > > kita selalu "positif thinking" terhadap Tuhan. > > > > > > > > "Nyoman A.S." <[EMAIL PROTECTED]> wrote on 07/11/2006 09:21:09 > > AM: > > > > > Menarik memang.... > > > tapi ada pertanyaan saya, bukankah Tuhan itu maha tahu? tapi kenapa > > Tuhan > > > masih ingin melihat bagaimana kita coba menerima atau mengatasi masalah? > > > ----- Original Message ----- > > > From: <[EMAIL PROTECTED]> > > > To: <balita-anda@balita-anda.com> > > > Sent: Tuesday, July 11, 2006 9:01 AM > > > Subject: Re: [balita-anda] Doa dan Bungkusan yang Ruwet > > > > > > > > > > Iya Touching Your Heart........... > > > > Ahamay banget gituh loh.... > > > > > > > > > > > > > > > > > > > -------------------------------------------------------------------------- > Kirim bunga, http://www.indokado.com > Info balita: http://www.balita-anda.com > unsubscribe dari milis, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] > Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] > menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED] >