mungkin informasi ini berguna juga.
http://www.ayahbunda-online.com/info_ayahbunda/info_detail.asp?id=Bayi&info_id=106


Panduan Pemberian Makanan Padat Pertama

Cari tahu kiat-kiatnya, dan ikuti langkah-langkahnya. Maka, kegiatan
memperkenalkan makanan padat pertama bisa menjadi saat-saat yang
menyenangkan, baik   bagi Anda maupun si kecil.
Seringkali, di antara rasa bahagia dan bangga mengikuti proses tumbuh
kembang bayinya, terselip rasa cemas dalam hati sang ibu. Mungkin, Anda
juga kerap bertanya-tanya, ?Kapan ya, buah hatiku siap menerima makanan
padat pertamanya?? Atau, ?Jenis makanan seperti apa yang sebaiknya
diberikan, dan sebaliknya, yang harus dihindari?? Bagaimanapun juga,
setiap orang tua tentu ingin anaknya senantiasa tumbuh sehat, aktif, ceria
dan cerdas.

Cari saat yang tepat :
Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO, d engan manajemen laktasi yang baik,
produksi ASI dinyatakan cukup sebagai makanan tunggal untuk pertumbuhan
bayi yang normal sampai usia enam bulan. Selain itu, pemberian ASI
eksklusif hingga enam bulan ini dapat melindungi bayi dari risiko terkena
infeksi saluran pencernaan.
Setelah enam bulan, pemberian ASI saja hanya memenuhi sekitar 60-70%
kebutuhan bayi. Dengan kata lain, selain ASI, bayi membutuhkan makanan
pendamping ASI (MP-ASI). Selain itu, bila MP-ASI tidak segera diberikan,
masa kritis untuk mengenalkan makanan padat yang memerlukan keterampilan
mengunyah (6-7 bulan) dikhawatirkan akan terlewati. Bila ini terjadi, di
kemudian hari bayi akan mengalami kesulitan untuk menelan makanan, atau
akan menolak makan bila diberi makanan padat.
Pada usia 9-12 bulan, keterampilan mengunyah bayi semakin matang. Selain
itu, pada usia ini, kepala serta tubuh bayi juga semakin stabil, sehingga
memudahkannya mengembangkan kemampuan makan secara mandiri.

Berikan bertahap:
Pemberian makanan padat pertama bayi sebaiknya dilakukan dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

- Mutu bahan makanan . Bahan makanan yang bermutu
  tinggi menjamin kualitas zat gizi yang baik.
- Tekstur dan konsistensi (kekentalan) . Mula-mula,
  beri bayi makanan yang lumat dan cair, misalnya bubur
  susu atau bubur/sari buah (pisang, pepaya, jeruk manis).
  Secara bertahap, makanan bayi dapat lebih kasar dan padat.
  Bayi yang telah berusia enam bulan bisa diberi nasi tim
  saring lengkap gizi. Memasuki usia delapan bulan sampai
  satu tahun, bayi mulai bisa diberi makanan yang hanya dicincang.
- Jenis makanan . Untuk permulaan, bayi sebaiknya diperkenalkan
  satu per satu jenis makanan sampai ia mengenalnya dengan baik.
  Tunggulah paling tidak empat hari sebelum Anda memperkenalkan
  jenis makanan yang lain. Selain bayi akan benar-benar mengenal
  dan dapat menerima jenis makanan yang baru, Anda pun bisa
  mengetahui ada tidaknya reaksi alergi pada bayi.
- Jumlah atau porsi makanan . Selama masa perkenalan, jangan pernah
  memaksa bayi menghabiskan makanannya. Umumnya, pada awalnya
  bayi mau menerima 1-2 sendok teh makanan. Bila ia telah semakin
  besar, Anda dapat memberikan porsi yang lebih banyak.
- Urutan pemberian makanan. Urutan pemberian makanan pendamping ASI
  biasanya buah-buahan, tepung-tepungan, lalu sayuran. Daging,
  ikan dan telur umumnya diberikan setelah bayi berumur enam bulan.
  Bila bayi menujukkan gejala alergi, telur baru diberikan
  setelah usianya satu tahun.
- Jadwal waktu makan harus luwes atau sesuai dengan keadaan lapar
  atau haus yang berkaitan dengan keadaan pengosongan lambung.
  Dengan demikian, saluran cerna bayi lebih siap untuk menerima,
  mencerna, dan menyerap makanan pada waktu-waktu tertentu.

Perhatikan gizi seimbang:
Selama minggu-minggu pertama, pemberian makanan padat hanya ditujukan bagi
perkenalan rasa dan tekstur makanan, bukan sebagai upaya untuk memenuhi
kebutuhan gizinya. Perlu diingat, makanan utamanya masih ASI atau
pengganti ASI. Jadi, ia hanya perlu diberi makanan padat sekali sehari.
Selanjutnya, sejak minggu ke enam sampai ke delapan, tingkatkan jumlah dan
jenis makanannya, sampai akhirnya ia mendapat makanan tiga kali sehari.
Saat bayi mulai bisa makan makanan yang ditim, baik   tim saring maupun
tim biasa, Anda sebaiknya mulai menerapkan gizi seimbang. Gizi seimbang
ini bisa didapat dengan pemilihan bahan makanan yang beraneka ragam.
Penganekaragaman disesuaikan dengan bahan makanan yang biasa dikonsumsi
sesuai usia bayi.
Zat-zat gizi yang dibutuhkan bayi adalah karbohidrat, protein, mineral
(misalnya zat besi) dan vitamin (terutama vitamin C, B1 dan niasin).
Bagaimana dengan lemak? Anda sebaiknya tidak memberinya makanan yang
terlalu banyak mengandung minyak, santan, mentega atau margarin. Karena,
lemak yang dikandung oleh bahan-bahan makanan ini akan memperberat kerja
sistem pencernaan bayi.
Namun, mengingat beberapa jenis zat gizi, misalnya vitamin A, membutuhkan
lemak agar dapat diserap oleh tubuh, maka nasi tim saring yang diberikan
pada bayi sebaiknya ditambahkan sumber-sumber lemak tersebut. Misalnya,
pada bayi usia enam bulan, nasi timnya dapat ditambah satu sendok teh
minyak/margarin, atau satu sendok makan santan.
Hal lain yang harus Anda ingat, saat makanan padat menyelingi jadwal minum
susu bayi adalah, ia perlu minum untuk memuaskan rasa hausnya dan membantu
melancarkan kerja pencernaannya. Kebutuhannya ini sebaiknya Anda penuhi
dengan memberinya minum air putih matang, sari buah segar atau makanan
yang berkuah.

Ciptakan pengalaman yang menyenangkan:
Pada dasarnya, cara pemberian makanan jangan terlalu memaksa bayi, yaitu
dalam waktu yang cepat dan dalam jumlah yang banyak. Perlu diingat, bayi
yang frustrasi cenderung akan bersikap lebih baik melawan daripada makan.
Jadi, biarkanlah ia menikmati acara makannya. Bila pengalaman pertama ini
menyenangkan, maka untuk selanjutnya segalanya akan menjadi lebih mudah.

Hal-hal yang dapat Anda lakukan, antara lain:
- Yakinkan bahwa bayi Anda merasa aman dan nyaman , baik
  di kursi makannya maupun di pangkuan/gendongan Anda. Bila
  menggunakan kursi makan yang tinggi, selalu gunakan sabuk
  pengaman yang tersedia untuk mengikat tubuhnya, agar
  tidak jatuh.
- Suasana makan yang nyaman akan menambah nafsu makan bayi.
  Pilihlah ruangan yang sirkulasi udaranya baik, tidak berisik,
  dan bersuhu sejuk. Bila perlu, beri ia makan sambil mendengarkan
  lagu kesayangannya atau sambil mendongeng.
- Lakukan kontak mata dan komunikasi . Bujuk dan rayu ia agar mau
  mencoba makanannya. Bayi perlu waktu untuk belajar mengunyah
  dan menelan. Mungkin, ia akan lebih banyak memuntahkan makanannya
  dari pada menelannya. Hal ini adalah normal.
- Sabar, sabar.... Jangan panik, bila ia mengalihkan pandangannya,
  memutar kepalanya, menolak membuka mulutnya, atau mendorong sendok
  berisi makanan yang Anda tawarkan padanya. Ajaklah dia bicara,
  lalu cobalah lagi. Bila ia masih menolak, hentikanlah untuk kali
  ini, lalu cobalah esok hari. Bila ia menolak, tunda pemberian makanan
  yang sama untuk beebrapa hari ke depan, lalu cobalah lagi.
- Biarkan bayi belajar makan sendiri . Memang, kegiatan ini akan membuat
  diri dan tempat di sekitarnya kotor, namun tanpa disadarinya
  keterampilan makannya akan semakin berkembang.
- Ajak si kecil makan di meja makan bersama anggota keluarga lain .
  Dengan demikian, ia akan melihat bahwa makan adalah acara yang
  menggembirakan, sehingga selera makannya timbul. Selain itu,
  kegiatan ini akan melatihnya bersosialisasi dengan orang lain.

Memang, perlu waktu dan upaya yang tak kenal lelah bila Anda ingin
menerapkan pola makan yang baik bagi si kecil. Anda harus
memprioritaskannya walau Anda mungkin disibuki dengan berbagai tugas, baik
urusan rumah tangga, keluarga, maupun pekerjaan lain. Namun, bila semua
berjalan lancar dan baik, Anda juga yang akan memetik hasilnya, selain si
kecil tentunya. Pola makan yang baik merupakan salah satu faktor penting
yang dapat menjamin kehidupan yang   sehat dan masa depan yang baik bagi
sang buah hati tercinta.

Tanda-tanda Bayi Siap Menerima Makanan Padat
- Bayi tidak puas hanya dengan diberi ASI saja.
- Bayi menunjukkan ketertarikannya pada makanan yang Anda makan.
- Bayi yang telah tidur sepanjang malam, kini bangun lagi tengah malam dan
menangis karena lapar.

Bahan Makanan yang Sebaiknya Dihindari:
Bayi usia kurang dari 6 bulan
?  Gandum, barley, havermout dan produk olahannya (aneka roti, aneka
sereal) yang mengandung gluten (sejenis protein).
?  Telur
?  Kacang-kacangan dan biji-bijian, termasuk produk olahan kacang tanah
seperti mentega kacang.
?  Ikan dan kerang-kerangan
?  Susu sapi segar atau susu formula, dan produk olahan susu, seperti
yogurt.
?  Jus buah yang rasanya asam, seperti jeruk lemon dan jeruk nipis.
?  Bumbu masak atau penambah cita rasa, seperti garam, gula, kecap, madu
dan bahan pemanis lainnya.

Bayi usia 6-12 bulan
?  Kacang-kacangan, terutama kacang tanah.
?  Garam, gula, madu dan bahan pemanis lain.

Bayi usia lebih dari 12 bulan
?  Kacang-kacangan, terutama kacang tanah.
?  Makanan diet atau makanan yang rendah lemak.
?  Garam dan gula digunakan seminimal mungkin.

Serba serbi Peralatan Makan Bayi
Piring atau mangkuk yang baik untuk bayi adalah yang ukurannya tidak
terlalu besar dan berbentuk bulat. Kalau bisa, pilihlah yang ada
pegangannya, ada alasnya yang bisa menempel pada meja kursi makan, atau
yang ada lapisan untuk diisi air panas agar makanan tetap hangat. Wadah
makanan tersebut sebaiknya terbuat dari melamin atau plastik, sehingga
tidak mudah pecah.
Untuk bayi yang baru pertama kali diberi makanan padat, Anda sebaiknya
menggunakan sendok yang tidak terlalu cekung, berujung bulat, dan tidak
punya tepi yang tajam. Selain itu, pilihlah sendok yang bergagang panjang,
terbuat dari plastik atau karet yang lunak dan fleksibel, sehingga tidak
melukai gusi bayi. Pada saat bayi mulai senang memegang-megang sendok
(usia 9-12 bulan), Anda dapat menggunakan sendok yang agak lebar dan
pendek dengan gagang yang agak tebal.
Cangkir yang tepat untuk bayi yang baru belajar minum adalah yang
bentuknya tidak terlalu besar, kokoh, dan stabil. Lebih baik lagi bila
Anda pilih cangkir bulat dengan dua pegangan dan bibir cangkir diberi
tutup dengan desain khusus sesuai kebutuhan bayi. Pilihlah cangkir yang
terbuat dari melamin atau plastik.
Tadah liur dapat melindungi baju bayi dari makanan yang sedang dimakannya.
Pilihlah tadah liur yang berbentuk setengah lingkaran dengan lingkar leher
yang relatif longgar, sehingga memungkinkan bayi untuk bebas bergerak.
Bila perlu, pilihlah yang terbuat dari handuk atau kain yang dilapisi
plastik, sehingga makanan yang tumpah tidak membasahi baju bayi.
Kursi makan khusus untuk bayi biasanya dilengkapi dengan sabuk pengaman,
meja kecil (sebagai tempat menaruh mangkuk), serta sandaran. Bila bayi
belum bisa duduk dengan tegak, Anda dapat menggunakan car seat atau
menyuapinya dalam gendongan Anda.
Sapu tangan handuk untuk membersihkan mulut dan wajah bayi, serta
tikar/taplak plastik sebagai alas kursi makannya, agar Anda dapat
membersihkan makanan yang jatuh dengan mudah.

Yang Perlu Diingat:
?  Selalu mencuci bersih setiap bahan makanan yang akan diolah menjadi
makanan bayi.
?  Selalu mencuci tangan sebelum mulai mempersiapkan makanan bayi,
terutama bila kontak dengan daging, telur, atau ikan mentah, dan sebelum
memberi makan bayi. Selain itu, cuci juga tangan .bayi Anda.
?  Talenan, pisau dapur serta peralatan lain yang digunakan harus segera
dicuci setelah digunakan. Biarkan kering dengan cara diangin-anginkan,
atau dikeringkan dengan lap bersih.
?  Peralatan makan bayi, seperti mangkuk, sendok, dan cangkir, harus
disucihamakan dulu sebelum digunakan   oleh bayi.

Jangan lupa untuk selalu memeriksa suhu makanan yang akan disuapkan pada
bayi. Beberapa jenis mangkuk atau sendok makan bayi dilengkapi dengan
sensor panas, sehingga memudahkan Anda untuk mengetahui apakah makanan
tersebut masih terlalu panas untuk bayi atau tidak. Untuk tujuan yang
sama, Anda bisa menaruh sedikit makanan di sebelah dalam pergelangan
tangan Anda.
?  Jangan menyimpan makanan yang tidak dihabiskan bayi. Ludah yang terbawa
oleh sendok bayi akan menyebarkan bakteri.
?  Makanan bayi hasil olahan sendiri dapat dibekukan dengan menggunakan
cetakan es batu, lalu tutup dengan plastik sampai rapat. Beri label dan
tanggal. Bila akan diberikan pada bayi, makanan beku tersebut dapat
dipanaskan dalam panci (ditim), dikukus, atau menggunakan microwave
(periksa apakah semua bagian makanan mendapat panas yang sama). Setelah
mencair dan mendidih, biarkan makanan mencapai suhu kamar, baru disuapkan
pada bayi.
?  Makanan bayi yang dibekukan sebaiknya tidak dipanaskan lebih dari satu
kali. Jadi, Anda sebaiknya mengambilnya dalam porsi sekali makan, dan
biarkan sisanya tetap dalam lemari pembeku untuk dipergunakan lain waktu.
?  Jangan menambahkan garam, gula atau madu. Garam dapat memaksa ginjal
bayi yang belum berkembang sempurna untuk bekerja keras. Gula dapat
merusak gigi bayi, dan madu membawa risiko infeksi bakteri C.botulism
(bakteri penyebab keracunan makanan) .

-del-

Thanks & Best Regards,
Rahman Gunawan

"Evariny Andriana" <[EMAIL PROTECTED]> wrote on 07/18/2006 10:18:56 AM:

> Dear All,
> minggu ini Raka masuk umur 6 bulan, dan saya mau siap2 makanan padatnya.
> Tapi saya masih ngga tau dan bingung apa yang harus dikasih buat Raka.
> Sebaiknya memulainya gimana ya?
> Apa aja yang belum boleh dikasih ke dia.. spt garam, merica kan blom
boleh
> ya?
> Bagaimana dengan gula atau gula merah?
> Saya udah siapin beras merah tepung.. Tapi kira2 yang bagus dicampur
pake
> apa ya? Yang sehat dan bergizi buat dia..
> Tolong sharingnya yah...

> Terima kasih banyak sebelumnya..

Ce message électronique et tous les fichiers attachés sont confidentiels et 
destinés exclusivement à l'usage de la personne à laquelle ils sont adressés. 
Si vous n'êtes pas le destinataire de ce message, merci d'avertir ou de le 
retourner à son émetteur et détruire ce message électronique et tous les 
fichiers attachés de votre système informatique. La publication, l'usage, la 
distribution, l'impression ou la copie non autorisée de ce message et des 
attachements qu'il contient sont strictement interdits.

This e-mail and any attachment are confidential and intended solely for the use 
of the individual to whom it is addressed. If you are not the intended 
recipient, please telephone or email the sender and delete this message and any 
attachment from your system. Unauthorized publication, use, dissemination, 
forwarding, printing or copying of this e-mail and its associated attachments 
is strictly prohibited.

Este correo electrónico y todos los ficheros adjuntos son confidenciales y 
destinados exclusivamente al uso de la persona a la cual han sido remitidos. 
Si Usted no es el destinatario del mensaje, agradecemos advierta al remitente y 
elimine el mensaje y sus adjuntos de su sistema.
La publicación, distribución, impresión o copia no autorizada de este mensaje y 
de sus adjuntos queda estrictamente prohibida.

Kirim email ke