Dear Pak Veri,

Mau berbagi pengalaman ya Pak! 9 bulan lalu saya juga mengalami hal sama dengan istri bapak. Kandungan saya (anak pertama) sudah menginjak 41 minggu tidak ada tanda2 kontraksi. Setelah di USG terlihat ari-ari sudah mulai tua (banyak bolong-bolong), kata dokter ari-ari tersebut tidak dapat berfungsi optimal, dan juga leher bayi terlilit tali pusat. Kemudian dianjurkan dokter untuk induksi karena takutnya warna air ketuban keburu berubah ijo sehingga bisa meracuni janin.Setelah diinduksi dan ditunggu sampai 1,5 hari tidak mules juga dan pembukaan hanya sampai bukaan 2 saja (itu aja dipaksa buka sama dokternya), sedangkan saya sudah stress dan kelelahan menunggu kelahiran si jabang bayi, akhirnya karna takut kenapa-kenapa saya dan suami minta cesar saja. Karena kasihan bayinya di dalam kelamaan dan takut terjadi apa-apa karna kandungan sudah terlalu lama. Pengalaman temenku yang lahirnya sampai 11 bulan, bayinya keracunan air ketuban. Maaf ya pak, saya tidak bermaksud menakut-nakuti. Hanya untuk pertimbangan saja.

Idealnya usia kandungan itu adalah 38-40 minggu. Memang menurut teori batas maksimal yang boleh melebihi dari perkiraan melahirkan hanya boleh lebih 2 minggu saja (42 minggu). Tapi kebanyakan dokter tidak berani mengambil resiko yang akan terjadi nantinya.

Tapi induksi itu ada beberapa pilihan kok pak. Kalo aku diinduksi dengan cara diinfus, jadi harus tiduran miring ke kiri terus dan ditambah pula perangsang lewat vagina karena aku gak mules sama sekali. Temenku ada yang diinduksi juga tapi dimasukkan balon, katanya induksi ini lebih cepat (tidak sampai 1 hari sudah pembukaan 8) dan bisa jalan-jalan lagi jadinya ndak BeTe tiduran terus. Mungkin bapak bisa konsultasikan kembali dengan dokter bapak.

Jangan takut2 pak. Ndak ada efek sampingnya kok. Alhamdulillah bayiku lahir sehat dengan berat 3.4kg dan panjang 49cm. Diskusikan kembali saja dengan dokter bapak. Apa baik-buruknya untung ruginya. Yang pasti kita sebagai orangtua tentunya menginginkan yang terbaik buat anak kita bukan!

Gitu aja sharingku, Semoga istri bapak cepat mulesnya ya dan bisa melahirkan normal. Poko'nya proses persalinan berjalan lancar. Amiiinnn....

Salam buat dede' bayi yang mau melihat dunia...
'Ummi Aliya' (Ana)


Sandra Veri wrote:
Dear Smart parents,

Hari ini (Jum'at 4 Agustus) istri saya genap hamil 41 minggu berdasarkan perhitungan dari Hari pertama haid terakhir. Menurut perkiraan DSOG nya kelahiran bayi kami adalah pada tanggal 28 Juli kemarin sampai 4 Agustus ini. Sampai hari ini belum ada tanda-tanda mau melahirkan. Kemarin malam kami konsultasi lagi dengan DSOG kami dan akhirnya DSOG nya merekomendasikan bahwa besok (Sabtu 5 Agustus) istri saya akan di ransang untuk mules dengan alasan sebagai berikut:- 1. Dikhawatirkan ari-2 tidak bisa mensuplai makanan buat cabang bayi lagi dengan maksimal. 2. Dikhawatirkan bahwa air ketuban akan berubah warna (tidak sehat), dan jika bayi tersedak maka air ketuban yang sudah tidak sehat akan masuk ke dalam paru-2 cabang bayi.

Hal ini belum dibicarakan dengan keluarga, karena menurut keluarga sebaiknya ditunggu aja sampai ada tanda-tanda mau melahirkan. Karena ada beberapa kasus / pengalaman dengan ibu hamil yang di ransang yang menyebabkan istri pendarahan dan kekhawatiran lainnya. Inilah dilema yang sedang saya hadapi sekarang.

Sebagai calon bapak yang belum berpengalaman, mohon masukan dan sharing pengalaman dari smart parents semuanya dan juga do'anya semoga bayi kami lahir dengan selamat dan ibunya juga sehat & selamat.

Terima kasih banyak dan Have a Nice Day

Best Regards
Veri - Batam.

--------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke