***********************
No virus was detected in the attachment no filename
No virus was detected in the attachment no filename

Your mail has been scanned by InterScan.
***********-***********


makin ancooorrrrr

tapi ada benernya juga sih
cuma masalahnya, kalo buat jeng sefty, nyari 4 suami kayaknya gampang
lah kalo kayak saya, ada yg mau aja udah bagus banget





  ----- Original Message -----
  From: novie r
  To: balita anda
  Sent: Wednesday, December 13, 2006 10:35 AM
  Subject: [balita-anda] poligami VS poliandri


  Dari milllist tettangga nih..orang gelo yang nulis ini?
  Tapi lucu sih..hehehe...
  Kira-kira setuju gak?
    cuma hiburan aja nih...jangan diambil hati ya....

  Menurut daku, yang diperlukan oleh seorang anak bukanlah siapakah lelaki
  yang menyumbangkan seciprat sperma untuk membuat dirinya, tapi siapakah
  yang berperan sebagai sosok seorang ayah sesungguhnya dalam
  pertumbuhannya.

  Justru dengan sistem 4 ayah 1 ibu, anak-anak diuntungkan karena lebih
  banyak yang melindungi mereka jika ada apa-apa. Bahkan mungkin ada
  baiknya jika ke-empat ayah tersebut mengatur shift kerja mereka sehingga
  setidaknya ada 1 ayah yang selalu berjaga di rumah setiap saat. Menjaga
  keluarga dari marabahaya. (Misal: Kalau ada perampok yang masuk rumah,
  setidaknya ada seorang lelaki dewasa yang akan melindungi ibu dan
  anak-anaknya)

  Selain itu, 4 ayah berarti adanya 4 tulang punggung keluarga. (EMPAT
  saudara-saudara! ! E-M-P-A-T!! bukan 1 atau 2 atau 3, tapi EMPAT sumber
  pemasukan keluarga!!) Jadi secara keseluruhan, kesejahteraan keluarga
  menjadi lebih baik.

  Biaya perawatan anakpun lebih terjamin. Jika yang 1 terkena PHK, masih
  ada 3 lainnya yang bekerja. Tentunya yang terkena PHK itu juga akan
  merasa gengsi dan malu terhadap 3 suami lainnya, sehingga ia akan
  berusaha mendapatkan kerja secepatnya.

  Poliandri juga baik untuk mengurangi jumlah penduduk. Sebab, walaupun
  ada 4 pejantan yang siap membuahi, tapi pabrik anaknya cuma 1!! Jadinya
  ya dalam jangka panjang akan mengurangi jumlah penduduk dan anak-anak
  yang dibuat pun diharapkan lebih "berkualitas" . (Ya itulah, karena
  biaya perawatan anak datang dari 4 sumber pemasukan) Intinya: turunkan
  kuantitas, naikkan kualitas!!

  Kalau poligami bisa mengakibatkan persaingan di antara para istri dan
  anak-anaknya, poliandri mungkin bisa memberikan efek perdamaian. Sebab
  pada saat seorang anak tidak jelas siapa ayahnya (Pokoknya di antara 4
  itu! Eh, diluar 4 itu juga bisa ding), maka para ayah akan tetap
  memberikan perhatian kepada si anak. Masing-masing ayah akan menganggap
  anak tersebut adalah anaknya. (Kalau di poligamikan, bisa ada resiko
  setiap anak membangga-banggakan ibunya doang dan menjelekkan ibu dari
  anak yang lain)

  Para ayah tersebut punya teman untuk ngobrol malam-malam, teman untuk
  main catur, main panco (Kalau mau juga bisa buat turnamen kecil-
  kecilan) ataupun main kartu (Pas 4 orang! Cocok buat maen capsa, maen
  mahjong juga bisa). Nonton bola di rumah pun menjadi lebih semarak!

  Dengan sistem 4 suami pula para pria bisa belajar menekan rasa egoisnya
  dengan saling berbagi, bertoleransi dan bersabar. Ingat, Tuhan suka
  orang sabar? (Maap Tuhan, nama Anda "terpaksa" saya bawa-
  bawa)

  Rewelnya istri pun menjadi lebih berkurang. Bayangkan jika seorang suami
  punya 4 istri. Maka dalam 24 jam, akan ada 4 orang istri yang berpotensi
  untuk mengomel dan mengeluh di kuping suami. Tapi JIKA 4 suami 1 istri,
  maka rata-rata kemungkinan masing-masing suami di-rese- in istri adalah
  maksimal 6 jam sehari. (Dengan asumsi ngawur bahwa sang istri mengomel
  selama 24 jam non-stop)

  Sudah menjadi pengetahuan umum pula jika umur harapan hidup pria lebih
  pendek. Jadi, setidaknya jika seorang suami mati, sang istri tidak akan
  langsung menjadi janda, masih ada 3 orang suami yang menemani. Sementara
  jika sang istri yang mati, maka para suami bisa memilih untuk segera
  kawin lagi atau menjomblo. (Point bebek di sini: Kalau seorang wanita
  menjadi janda, maka ia lebih sulit untuk mencari suami daripada seorang
  duda mencari istri)

  Sekarang mari kita tinjau dari sudut seksualitas. Sudah menjadi keluhan
  umum di rubrik konsultasi kalau banyak wanita gagal mencapai orgasme
  karena suami cepat selesai atau tidur begitu saja setelah mencapai
  puncak. Padahal pada umumnya, wanita itu lebih lambat panas daripada
  pria.

  Nah? dengan adanya 4 suami, maka suami-suami tersebut bisa ber- estafet
  ria. Jika istri lambat panas dan blum panas-panas juga, maka jangan
  kuatir, masih ada rekan anda yang akan meneruskan perjuangan membawa
  istri menuju ke puncak kenikmatan. (Menuju puncak, gemilang cahaya,
  mengukir cinta, SEJUTA RASA?. Kyaaaaaaa?!! )

  Poliandri secara sekilas juga sesuai dengan kodrat seks manusia. Laki-
  laki pada umumnya hanya dapat orgasme 1 kali lalu keabisan tenaga,
  sementara wanita bisa orgasme berkali-kali, bahkan organ seksualnyapun
  tidak usah membutuhkan persiapan terlalu banyak seperti halnya
  laki-laki. (Kan harus nungguin Joy-sticknya berdiri dulu?)

  Jika wanita berhalangan pun (Entah apapun alasannya?), laki-laki bisa
  dengan mudah swalayan karena organ seksnya terbuka dan menggantung di
  luar tubuh. (Tidak seperti perempuan yang organnya lebih tersembunyi,
  jadi lebih ribet kalau mau swalayan)

  Akhir kata, saya menyimpulkan (lagi-lagi) secara SEPIHAK bahwa poliandri
  "lebih baik" daripada poligami?



   __________________________________________________
  Do You Yahoo!?
  Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
  http://mail.yahoo.com

Kirim email ke