Pak Zainal kok sama ya.. minggu lalu anak saya farhan (6 tahun) juga demam tinggi (38,5-40) , 3 hari nggak turun-turun, setelah di tes darah lengkap, widalnya positif..berhubung anaknya ndak mau diopname di RS, ya aku rawat di rumah aja dengan syarat dia mau makan dan minum. Alhamdulillah hari sabtu kemarin bersamaan dengan habisnya obat udah sembuh. Trus setelah sembuh dokter juga minta farhan untuk di tes mantoux (bener nggak sih tulisannya??) untuk ngecek ada flek nggak di paru-paru, soalnya anaknya kurang 1 kg dari timbangan normal (sama banget deh kasusnya..) Saya juga penasaran typhus positif itu karena daya tahan yang kurang apa karena sebaliknya. Kemarin waktu dia panas itu bersamaan dengan obat dari dokter, saya kasih aja bubuk cacing (kapsul vermint..yang dijual di century..). pede aja, pikiran sih itu kan bukan zat kimia, sejenis enzym aja..lagian waktu dulu saya pernah kena typhus manjur juga. Buat pak zainal, semoga tasha cepat sembuh dan sehat kembali yaaa.. Yang pingin saya tanyakan di milist ini, tes mantoux itu seperti apa ya?? trus apa iya akurat menunjukkan bahwa anak benar2 ada flek di paru. Apakah selain tes tersebut harus butuh rontgen juga?? Trus kalo ada flek alternatif terapinya apa aja?? Mohon maaf kalau sudah sering dibahas, terima kasih ya...
Pada tanggal 06/12/26, [EMAIL PROTECTED] < [EMAIL PROTECTED]> menulis:
Aku pernah opname di rs permata hijau karena diare yang cukup parah dan sedang hamil 2 bulan.Opname selama 2 hari. Hasil lab ga pernah keluar sama sekali, padahal biaya yang dikeluarkan hampir 2jt. saran aku sebaiknya mbak coba DSA rumah sakit lain yang kwalitasnya sudah terjamin misal: RS hermina. Maaf klu OOT, habisnya sudah 2 kali berobat kesana, pelayanannya tidak memuaskan, mahal pula. ----- Original Message ----- From: "Tante_Nanik" <[EMAIL PROTECTED]> To: <balita-anda@balita-anda.com> Sent: Tuesday, December 26, 2006 12:10 PM Subject: Re: [balita-anda] Tasha masuk RS Medika Permata Hijau .. Kena paratyphus > *doh, mencoba srius* > Pak, kalo dari ilmu dan sharing selama di milis _sehat_, [dapet dari arsip > di OutLook]: > BISA DIOBATI* > > Untungnya, metode pengobatan yang semakin maju sudah bisa menyembuhkan tifus > pada bayi. Jika tifusnya ringan (istilahnya gejala tifus atau > paratifus),dokter akan menyarankan banyak istirahat, banyak minum, dan obat > antibiotik yang diberikan harus dihabiskan. Jika dosis obat ditetapkan 4 > kali sehari, maka harus ditaati. Kalau cuma diminum 3 kali sehari, kuman tak > akan bersih terbasmi. Pengobatan yang tak tuntas membuat bakteri akan terus > terbawa dan berkembang biak. Akibatnya, tingkat kemungkinannya untuk kambuh > lagi sangat tinggi. > > Tentunya, si bayi harus dirawat baik-baik karena perawatan dan pengobatan > bisa menghentikan invasi kuman, memperpendek perjalanan penyakit, mencegah > terjadinya komplikasi, serta mencegah agar tak kambuh kembali. Ingat, meski > masih tahap ringan, kuman terus menyebar dan berkembang-biak dengan cepat. > ---------------- > *TIFUS, SEPINTAS KILAS* > > Menurut penelitian di Bagian Anak FKUI tentang bayi yang kejang waktu baru > lahir, 80 persen penyebabnya adalah tifus. Penyakit ini juga ikut menyumbang > angka kematian bayi yang sangat tinggi di Indonesia dimana 90 persennya > akibat penyakit infeksi. > > Penyakit tifus umumnya berawal dari konsumsi makanan ataupun minuman yang > tercemar oleh bakteri *Salmonella* *typhi* dan *Salmonella* *typhimurium*. > Keduanya biasa terdapat pada makanan dan minuman yang kurang higienis > ataupun dari sumber air yang tidak memenuhi syarat untuk dikonsumsi. Dengan > kata lain, bibit penyakit masuk ke dalam tubuh melalui mulut, lalu menyerang > tubuh, terutama saluran cerna. > > Proses perkembangbiakan bakteri ini cepat, yaitu 24-72 jam setelah masuk > kedalam tubuh. Meski belum menimbulkan gejala, bakteri telah mencapai > organ-organ hati, kandung empedu, limpa, sumsum tulang, dan ginjal. Rentang > waktu antara masuknya kuman sampai timbulnya gejala penyakit sekitar 7 hari. > Gejalanya sendiri baru muncul setelah 3 sampai 60 hari. Pada masa-masa > itulah kuman akan menyebar dan berkembang biak. Organ tubuh lalu merangsang > sel darah putih mengeluarkan zat interleukin. Zat inilah yang akan > merangsang terjadinya gejala demam. Kuman yang masuk ke hati akan masuk > kembali dalam peredaran darah dan menyebar ke organ tubuh lainnya. > > Gejala yang mungkin timbul adalah mual, muntah, demam tinggi berfluktuasi > atau naik-turun, nyeri kepala hebat, dan nyeri perut yang diawali sembelit, > kadang diikuti diare bercampur darah. Pengobatan umumnya dilakukan bila > pemeriksaan laboratorium memberikan hasil positif. Pemeriksaan laboratorium > ini juga diperlukan untuk menentukan jenis antibiotik yang paling tepat. > > Namun tidak seluruh bakteri *Salmonella* *typhi* dapat menyebabkan demam > tifoid. Saat kuman masuk, tubuh berupaya memberantas kuman dengan berbagai > cara. Misalnya, asam lambung berupaya menghancurkan bakteri dan gerakan > lambung berupaya mengeluarkan bakteri. "Jika berhasil, orang tersebut akan > terhindar dari demam tifoid," ungkap Mugiyo. > ------------------------------------- > Mohon bantuan utk link artikel diatas :-( > > Smoga membantu ya Pak > dan smoga Tasha cepet sembuh...Amin > > On 12/26/06, Zainal Arifin <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Deal all, > > > > Hari Rabu 20 Desember 2006 setelah 4 hari panasnya gak turun2 akhirnya > > anakku Tasha dirawat di RS Medika Permata Hijau (Dr. H Budi Judiono) > > dengan > > diagnosa penyakik Paratyphus. Saya jadi rada2 bingung apa iya karena panas > > jadi typhus atau karena typhus jadi panas ? Menurut dokter, karena bobot > > tasha yang kurang dari berat semestinya (kurang dari 1 kg) akhirnya > > badannya > > gak kuat. > > > > Alhamdulillah setelah perawatan 3 hari, Sabtu 23 Desember di sudah boleh > > pulang dengan catatan nanti kamis harus cek ulang untuk paratyphusnya ini, > > dan cek flek di paru-paru yang menurut diagnosa dokternya yang menyebabkan > > dia gak pernah bisa gemuk. > > > > Aku bingun sejanis apa sih paratyphus ini ? > > > > Adakah para BA yang bisa menerangkan ? Dan ngasih tauk gimana untuk > > merawat > > anak yang terkena paratyphus ini. Sekalian apa yang jadi penyebabnya .. > > > > Makasih sebelumnya. > > > > Ayahtasha > > > > > > > -- > Muslifa Aseani-Marketing Cv Global Net Persada > http://www.netpersada.com > http://www.myidol88.blogspot.com > http://groups.yahoo.com/group/sasaknese > Sell Everything, Everywhere, Everytime > -------------------------------------------------------------- Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]