Mba Ika, Aku dalam waktu dekat jg berencana utk jadi FTM. Memang yg terberat adl perubahan dari double income menjadi single income. Utk hal ini yg aku lakukan adalah, mereview pengeluaran bulanan (aku biasa bikin budget bulanan), mengidentifikasi berapa biaya rutin dalam sebulan (listrik, air, telpon, iuran lingkungan, cicilan rumah/mobil, belanja bulanan, sekolah anak, biaya transport suami ke kantor, gaji pembantu) & berapa yg ga rutin (baju, perabot rumah/dapur, bengkel, rumah sakit & dokter, jalan2x, makan di luar, etc). Selama gaji suami cukup utk memenuhi pengeluaran rutin & sedikit lebihan utk pengeluaran yg ga rutin, so ga ada masalah. Masalah timbul jika utk mengcover pengeluaran rutin aja ga cukup. Maka langkah selanjutnya adalah pemangkasan pengeluaran rutin. Terutama cicilan2x, sebisa mungkin dikurangi kalo bisa dilunasin (dipercepat). Caranya gimana? Bisa jual mobil ganti yg lebih murah (itu yg saya lakukan), Bisa jual rumah pindah ke lokasi/bangunan yg lebih murah. Atau kalau kita resign kan biasanya ada pesangon/jamsostek, nah gunakan seluruhnya utk menutup hutang yg ada. Atau pinjam ke ortu/sodara utk menutup hutang bank & bikin schedule pembayaran yg cukup ringan(misal pembayaran dilakukan setiap suami terima bonus/THR). Jadi kita ga diberatkan oleh komponen bunga bank. Belanja bulanan coba direview lagi. Berapa minimal dana yg diperlukan setiap hari utk memasak makanan yg sehat & bergizi. Kalo selama ini pake catering or sering beli makan diluar, mending dikurangi atau dihilangkan sama sekali kebiasaan spt ini karena bedanya jauh sekali antara masak sendiri dg beli makanan jadi. Kalo biasanya sering belanja di supermarket, coba lirik lagi pasar tradisional/tukang sayur, karena seringkali harga sayuran & ikan justru lebih murah di tukang sayur dibanding dg supermarket. Pembantu yg tadinya 2 mungkin bisa dikurangi jadi tinggal 1. Dan lain2x biaya rutin, pasti ibu rumah tangga pintar utk memangkasnya, hehe.. Setidaknya pengeluaran rutin mesti tercover, kalo ga bakalan pusing deh. Kalau utk yg ga rutin, mungkin FTM bisa membantu sedikit2x dg cara nyambi jualan ke tetangga or ortu teman sekolah anak. Bisa jualan kue2x bikinan sendiri or baju or yg lainnya. Lumayan lho hasilnya:) Insya Allah, kalau memang risky ga kemana..
Salam, Ossi(BundaIbam&Ghazy) *ygbentarlgmojadiFTM* -----Original Message----- From: Kartika Nusantari (PS - ENVIRONMENT) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 01, 2007 10:37 AM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: RE: [balita-anda] sharing donk: FTM Betul mbak Noni.. Hal ini emang harus dipikir dulu matang2. Makanya lagi persiapan juga nih dan sibuk nanya2 temen kantor yg skrg jd ibu RT dan sibuk ngitung2 gimana enaknya perubahan setelah dr double income trus jd single income hehe...Maksudnya biar bener2 mantab. Khan semuanya ini demi anak dan keluarga ya.. Memang sih seharusnya ibu2 RT itu juga punya aktifitas lain sbg bentuk aktualisasi diri. Tp dipilihnya yg ga perlu keluar rumah lama2. Mm.. kira2 apa ya.... Emang mbak noni udah ada rencana jd FTM nih?? :) Salam -Kartika- Ibunya Nabiel -----Original Message----- From: Noni MT [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 01, 2007 8:58 AM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] sharing donk: FTM *********************** No virus was detected in the attachment no filename No virus was detected in the attachment no filename Your mail has been scanned by InterScan. ***********-*********** Mbak ika, aku jg lagi survey... nanya ke kenalan2 yg semula wanita karir trus jadi FTM kesimpulannya: si wanita harus memahami karakter diri sendiri... artinya, kalo memang tipenya seneng di rumah, FTM itu gak bakal jadi masalah yang jadi masalah adalah kalo si ibu ini tipe yg seneng bersosialisasi, hobi ngobrol (dlm arti positif ya), dia harus punya aktivitas lain setelah menjadi FTM... misalnya, ada bisnis2 sampingan (bikin kue kyk encik rosa misalnya). kalo aktivitas sehari2 cuma nganter jemput anak sekolah sama bersihin rumah, bisa stres berat deh... baru aja kemaren, ada temenku (cowo loh) yg curhat sampe nangis krn istrinya stres di rumah setelah 2 bulan jadi FTM... mereka jadi sering ribut buat hal sepele... malah temenku bilang, "kalo sabtu ato minggu, rasanya pengen pergi aja ke kantor" gawat kan kalo udah begitu jadi kalo mo jadi FTM, kayaknya bener2 harus udah siap lahir batin... *lagi persiapan juga* -------------------------------------------------------------- Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED] ---------------------------------------------------------------------- This e-mail, including any attached files, may contain confidential and privileged information for the sole use of the intended recipient. Any review, use, distribution, or disclosure by others is strictly prohibited. If you are not the intended recipient (or authorized to receive information for the intended recipient), please contact the sender by reply e-mail and delete all copies of this message. -------------------------------------------------------------- Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]