iya betul waspada boleh..tapi jgn terlalu parno kaleeee ye.. secara kita dulu juga sring maen karet,taplak meja,congklak bareng teman2 searian pulaaa... dan sehat2 sajaaaaa...
hehhehhe "intan dima" <[EMAIL PROTECTED]> 02/14/2007 04:25 PM Please respond to balita-anda@balita-anda.com To "BA" <balita-anda@balita-anda.com> cc Subject [balita-anda] tpabacaan menarik, tidak untuk mengecilkan semangat temen2 yg dah punay TPA or bermaksud bisnis TPA.... Waspada! Penitipan Anak Sebarkan Penyakit Menular Rafiqa Qurrata A - detikcom Jakarta - Hati-hatilah bila anda tergolong orangtua yang sering menitipkan buah hati ke tempat penitipan anak. Banyak penyakit menular bertebaran di sana. "Jumlah anak di sana banyak dari tempat yang berbeda, udah gitu bermain bareng. Mereka main satu tempat sama-sama yang lain. Jadi penyakit influenza, kulit, diare, juga bisa tersebar dari tempat ini," kata Ketua III Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Soedjatmiko pada detikcom usai acara seminar mencegah penyakit Pneumokokus di Hotel Manhattan, Jl dr Satrio, Casablanca, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2007). Selain penyakit ringan, penitipan anak juga bisa menularkan penyakit berat. Pakar epidemi dr Alan R Tumbelaka mengatakan penyakit pneumonia (radang paru), meningitis (radang selaput otak), dan bakteriemia juga berpotensi menyebar. "Penularan melalui percikan ludah waktu bicara, bersin, dan batuk. Mudah menyebar pada hunian yang padat, penitipan anak, atau play group," ujarnya. Untuk mencegah penularan, Soedjatmiko mengatakan, idealnya tempat penitipan anak mempunyai ruangan isolasi. Anak yang sakit dipisahkan dari anak yang sehat. Bagi yang sakit, Soedjatmiko mengimbau orangtuanya juga menitipkan obat ke pengasuh penitipan anak. Kalau penyakitnya bisa menular lewat udara harus dipakaikan masker. "Kalau misalnya anak sedang kurang sehat jika dibawa ke tempat penitipan anak, ya dibawakan obatnya. Terus kasih tahu ke pengasuh. Terus kalau sakitnya menular diberi masker. Tapi harus didukung juga, jangan diledek," tambah Soedjatmiko. Walau potensial menjadi tempat penyebaran penyakit, Soedjatmiko ternyata lebih memilihnya daripada harus meninggalkan anak di rumah bersama pembantu. Anak lebih terurus. "Itu lebih kejam lagi. Malah kasihan anaknya ditangani pembantu. Pembantu nonton sinetron, dikerubutin semut deh tuh anak," candanya.(gah/nrl)