Khasiat Yoghurt untuk Pengobatan
YOGHURT sebenarnya merupakan minuman tradisional di daerah Balkan dan Timur Tengah, 
tetapi saat ini
sudah berkembang ke seluruh dunia. Di Indonesia pun belakangan ini yoghurt menjadi 
semakin populer —
tentunya dengan campuran berbagai rasa—. 

Yoghurt merupakan salah satu produk hasil fermentasi susu yang paling tua dan cukup 
populer di
seluruh dunia. Bentuknya mirip bubur atau es krim tetapi dengan rasa agak asam. Kata 
”yoghurt”
berasal dari bahasa Turki, yaitu ”jugurt” yang berarti susu asam. Itulah sebabnya 
sampai saat ini
yoghurt sering juga disebut sebagai ”susu asam”. Sejak zaman dahulu yoghurt telah 
dikenal luas di
seluruh dunia, terbukti dari adanya berbagai nama yang digunakan untuk menyebut produk 
ini. 

Beberapa di antara nama-nama tersebut adalah sostej (Hongaria), kiselaleka (Balkan), 
zabady
(Mesir dan Sudan), mast (Iran), roba (Irak), mazun (Armenia), tiaourti (Yunani), 
cieddu (Italia),
mezzoradu (Sisilia), tarho (Hongaria), fiili (Finlandia), oxygala (Rumania), dan 
labneh (Libanon).
Di negara-negara tersebut yoghurt dibuat dari susu sapi, susu kambing, susu kerbau, 
dan susu kuda. 

Yoghurt sejak dulu digemari di Eropa dan Amerika. Masyarakat Belanda merupakan 
konsumen yoghurt
tertinggi di dunia, kemudian disusul oleh Swiss, Prancis, Jepang dan negara-negara 
lainnya. 

Sebagian konsumen menyukai yoghurt dengan kandungan bakteri yang masih hidup, dan 
sebagian lagi
menyukai yoghurt yang sudah dipasteurisasi (bakterinya telah dimatikan). Masyarakat 
Eropa, Timur
Tengah, dan Jepang lebih menyukai yoghurt dengan kandungan mikroba hidup. Mereka 
percaya, mikroba
pada yoghurt dapat membantu proses pencernaan di dalam tubuh. 

Selain dibuat dari susu segar, yoghurt juga dapat dibuat dari susu skim (susu tanpa 
lemak) yang
dilarutkan dalam air dengan perbandingan tertentu bergantung pada kekentalan produk 
yang diinginkan.
Selain dari susu hewani, belakangan ini yoghurt juga dapat dibuat dari campuran susu 
skim dengan susu
nabati (susu kacang-kacangan). 

Sebagai contoh, yoghurt dapat dibuat dari kacang kedelai yang sangat populer dengan 
sebutan ”soyghurt”.
Yoghurt juga dapat dibuat dari santan kelapa, yaitu yang disebut dengan ”miyoghurt”.

Prinsip pembuatan yoghurt adalah fermentasi susu dengan menggunakan bakteri 
lactobacillus bulgaricus dan
streptococcus thermophilus. Kedua macam bakteri tersebut akan menguraikan laktosa 
(gula susu) menjadi asam
laktat dan berbagai komponen aroma dan citarasa. Lactobacillus bulgaricus lebih 
berperan pada pembentukan
aroma, sedangkan streptococcus thermophilus lebih berperan pada pembentukan cita rasa 
yoghurt. Yoghurt
yang baik mempunyai total asam laktat sekira 0,85-0,95%. Sementara itu, derajat 
keasaman (pH) yang sebaiknya
dicapai oleh yoghurt adalah sekira 4,5.

Macam-macam yoghurt

Saat ini di pasaran dijumpai berbagai jenis yoghurt, antara lain, (1) Yoghurt 
pasteurisasi, yaitu yoghurt
yang setelah masa inkubasi selesai dipasteurisasi untuk mematikan bakteri dan 
memperpanjang umur simpannya.
(2) Yoghurt beku, yaitu yoghurt yang disimpan pada suhu beku. (3) Dietetic yoghurt, 
yaitu yoghurt rendah kalori,
rendah laktosa, atau yang ditambah vitamin dan protein. (4) Yoghurt konsentrat, yaitu 
yoghurt dengan total
padatan sekira 24%. 

Berdasarkan kadar lemaknya, yoghurt dapat dibedakan atas yoghurt berlemak penuh (kadar 
lemak lebih dari 3%),
yoghurt setengah berlemak (kadar lemak 0,5-3,0%), dan yoghurt berlemak rendah (lemak 
kurang dari 0,5%).
Perbedaan kadar lemak tersebut berdasarkan jenis susu dan campuran bahan yang 
digunakan dalam pembuatannya.

Sejumlah ahli menganggap yoghurt sebagai ”pabrik” bakteri yang dapat memproduksi aneka 
vitamin yang sangat
diperlukan tubuh, yaitu asam folat, asam nikotinat, asam pantotenat, biotin, vitamin 
B6, dan vitamin B12.
Kandungan mineral pada yoghurt, khususnya kalsium, fosfor, dan kalium, juga meningkat. 
Sebaliknya, kandungan
lemak yoghurt menjadi lebih rendah dibandingkan susu segarnya sehingga cocok diminum 
oleh mereka yang sedang
berdiet rendah kalori. 

Khasiat yoghurt

Pada awal abad ke-20, Metchnikoff mengungkapkan, konsumsi yoghurt yang teratur dapat 
memperpanjang usia.
Pernyataan tersebut mengakibatkan peningkatan produksi yoghurt secara komersial di 
beberapa negara. Menurut
Iwasaki (1994) yoghurt dapat diketagorikan sebagai salah satu makanan multifungsional 
(multifunctional food),
yaitu makanan yang berfungsi untuk mengatasi berbagai penyakit sehingga dapat 
mendongkrak kesehatan dan kebugaran tubuh. 

Beberapa peneliti telah menunjukkan, mengonsumsi yoghurt dapat menurunkan kadar 
kolesterol darah. Yoghurt
mengandung suatu faktor yang dapat menghambat sintesis kolesterol sehingga kolesterol 
menurun dan mencegah
terjadinya penyumbatan pembuluh darah aterosklerosis penyebab penyakit jantung 
koroner. 

Menurut Yaguchi, Goto, dan Okonogi (1992), manfaat minum yoghurt dan susu 
terfermentasi lainnya adalah sebagai berikut: 

1. Meningkatkan pertumbuhan. Hasil penelitian dengan tikus percobaan menunjukkan 
bakteri yang hidup pada yoghurt
terutama Streptococcus thermophilus, memiliki kemampuan untuk meningkatkan pertambahan 
berat badan tikus, yaitu
dengan cara meningkatkan daya cerna dan absorpsi pada saluran pencernaannya.

2. Mengatur saluran pencernaan. Asam laktat dari yoghurt dapat merangsang gerakan 
peristaltik hampir pada semua bagian
dalam saluran pencernaan. Rangsangan gerakan peristaltik tersebut dapat memelihara 
kesehatan tubuh melalui peningkatan
proses pencernaan, penyerapan, pembuangan feses, dan pembuangan bakteri patogen dari 
saluran pencernaan.

3. Memperbaiki gerakan perut. Suatu penelitian yang dilakukan pada sejumlah lansia 
menunjukkan, pemberian kultur
streptococcus thermophilus dapat meningkatkan gerakan perut dari 4,8 kali dalam 10 
hari menjadi 5,7 kali. Gerakan perut
ini diperlukan untuk memperlancar proses pengeluaran feses. Pada saat yoghurt melalui 
saluran pencernaan terjadi
peningkatan jumlah bakteri bifidobacterium yang ikut berperan dalam menormalkan 
gerakan perut.

4. Antikanker. Penelitian pada tikus menunjukkan, penggandaan sel-sel kanker pada 
tikus yang diberi makan yoghurt
lebih terhambat daripada tikus percobaan tanpa yoghurt. Bakteri-bakteri yang berperan 
dalam fermentasi susu dapat
mengubah zat-zat prekarsinogenik yang ada dalam saluran pencernaan sehingga dapat 
menghambat terjadinya kanker.

5. Menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Asam laktat dapat mengurangi atau membunuh 
bakteri patogen (bakteri penyebab
penyakit) dan menekan produksi senyawa-senyawa berbahaya, seperti amin, fenol, skatol, 
dan H2S yang diproduksi oleh
bakteri patogen. Bakteri penghasil asam laktat juga memproduksi antibiotik yang dapat 
menghambat pertumbuhan bakteri
patogen. Oleh karena itu, yoghurt mempunyai nilai pengobatan terhadap lambung dan usus 
yang terluka.

6. Membantu penderita lactose intolerance. Minum susu terfermentasi seperti yoghurt 
sangat dianjurkan bagi orang mengalami
defisiensi enzim. Bakteri asam laktat dapat memfermentasi laktosa yang ada di dalam 
susu menjadi glukosa dan galaktosa,
serta merangsang sekresi enzim laktase di dalam saluran pencernaan.

7. Antidiare. Yoghurt dapat mencegah aktivitas dan pertumbuhan berbagai bakteri 
patogen penyebab gastrointeritis pemicu
penyakit diare. Lactobacillus bulgaricus (salah satu bakteri yang berperan dalam 
pembentukan yoghurt) dapat memproduksi
bulgarican, yaitu antimikroba yang efektif untuk menghambat organisme patogen. 
(Edwin\dari berbagai sumber)***


---------------------------------------------------------------------
>> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke