Ikutan nimbrung ya...
Imunisasi campak boleh kok 2 kali, tapi jarak waktu dari imunisasi
pertamanya 6 bulan.
Kalo vitamin A, Shifa udah 2 kali ikut PIN vitamin A, caranya ditetesin
(oral).
Polio (vaksin hidup) dan campak (vaksin hidup), sesama vaksin hidup
boleh dilakukan secara bersamaan/simultan, kalau tidak dilakukan
simultan perlu diberi jarak idealnya tidak boleh diberikan dengan
interval 4 minggu
berikut kutipan dari medicastore:
http://www.medicastore.com/med/detail_pyk.php?iddtl=81&idktg=19&UID=20070222085631210.210.145.9
*Imunisasi Campak*
Imunisasi campak memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak
(/tampek/).
Imunisasi campak diberikan sebanyak 1 dosis pada saat anak berumur 9
bulan atau lebih. Pada kejadian luar biasa dapat diberikan pada umur 6
bulan dan diulangi 6 bulan kemudian.
Vaksin disuntikkan secara /subkutan/ dalam sebanyak 0,5 mL.
Kontra indikasi pemberian vaksin campak:
- infeksi akut yang disertai demam lebih dari 38°Celsius
- gangguan sistem kekebalan
- pemakaian obat imunosupresan
- alergi terhadap protein telur
- hipersensitivitas terhadap kanamisin dan eritromisin
- wanita hamil.
Efek samping yang mungkin terjadi berupa demam, ruam kulit, diare,
/konjungtivitis/ dan gejala kataral serta /ensefalitis/ (jarang).
*
Imunisasi Polio*
Imunisasi polio memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit
/poliomielitis/.
Polio bisa menyebabkan nyeri otot dan kelumpuhan pada salah satu maupun
kedua lengan/tungkai. Polio juga bisa menyebabkan kelumpuhan pada
otot-otot pernafasan dan otot untuk menelan. Polio bisa menyebabkan
kematian.
Terdapat 2 macam vaksin polio:
#
# /IPV/ (/Inactivated Polio Vaccine/, Vaksin /Salk/), mengandung virus
polio yang telah dimatikan dan diberikan melalui suntikan
# /OPV/ (/Oral Polio Vaccine/, Vaksin /Sabin/), mengandung vaksin hidup
yang telah dilemahkan dan diberikan dalam bentuk pil atau cairan.
Bentuk /trivalen/ (/TOPV/) efektif melawan semua bentuk polio, bentuk
/monovalen/ (/MOPV/) efektif melawan 1 jenis polio.
Imunisasi dasar polio diberikan 4 kali (polio I,II, III, dan IV) dengan
interval tidak kurang dari 4 minggu.
Imunisasi polio ulangan diberikan 1 tahun setelah imunisasi polio IV,
kemudian pada saat masuk SD (5-6 tahun) dan pada saat meninggalkan SD
(12 tahun).
Di Indonesia umumnya diberikan vaksin Sabin. Vaksin ini diberikan
sebanyak 2 tetes (0,1 mL) langsung ke mulut anak atau dengan menggunakan
sendok yang berisi air gula.
Kontra indikasi pemberian vaksin polio:
- Diare berat
- Gangguan kekebalan (karena obat /imunosupresan/, kemoterapi,
kortikosteroid)
- Kehamilan.
Efek samping yang mungkin terjadi berupa kelumpuhan dan kejang-kejang.
Dosis pertama dan kedua diperlukan untuk menimbulkan /respon kekebalan
primer/, sedangkan dosis ketiga dan keempat diperlukan untuk
meningkatkan kekuatan antibobi sampai pada tingkat yang tertingiu.
Setelah mendapatkan serangkaian imunisasi dasar, kepada orang dewasa
tidak perlu dilakukan pemberian /booster/ secara rutin, kecuali jika dia
hendak bepergian ke daerah dimana polio masih banyak ditemukan.
Kepada orang dewasa yang belum pernah mendapatkan imunisasi polio dan
perlu menjalani imunisasi, sebaiknya hanya diberikan IPV.
Kepada orang yang pernah mengalami reaksi alergi hebat (/anafilaktik/)
setelah pemberian IPV, streptomisin, polimiksin B atau neomisin, tidak
boleh diberikan IPV. Sebaiknya diberikan OPV.
Kepada penderita gangguan sistem kekebalan (misalnya penderita /AIDS/,
infeksi HIV, leukemia, kanker, /limfoma/), dianjurkan untuk diberikan
IPV. IPV juga diberikan kepada orang yang sedang menjalani terapi
penyinaran, terapi kanker, kortikosteroid atau obat imunosupresan lainnya.
IPV bisa diberikan kepada anak yang menderita diare.
Jika anak sedang menderita penyakit ringan atau berat, sebaiknya
pelaksanaan imunisasi ditunda sampai mereka benar-benar pulih.
IPV bisa menyebabkan nyeri dan kemerahan pada tempat penyuntikan, yang
biasanya berlangsung hanya selama beberapa hari.
Berikut ini aku sertakan postingan Dr. Wati dari milis SEHAT tentang
imunisasi masa tersebut:
Subject:
Re: [sehat] Imunisasi massal
From:
"Purnamawati" <[EMAIL PROTECTED]>
Date:
Sun, 18 Feb 2007 23:37:24 +0700
To:
<[EMAIL PROTECTED]>
Dear Hanik
Thanks Ria .. bravo
Ria benar
1. Imunisasi massal ini tujuannya untuk "sweeping" ... semua anak diberi
campak karena dengan kondisi rawan pangan, kalau kena campak, dampaknya
bisa berat
Upaya imunisasi massal diterapkan untuk masayarakat luas di lapangan
Nah, untuk anak2 yang sudah memperoleh campak dan MMR padahal usuanya
belum 5 tahun (belum waktunya booster MMR/campak) .. ya gak perlu ikut
Kalau mau ikut, silakan ... selama jaraknya lebih dari 6 bulan dari
jarak campak/MMR terakhir, gak ada masalah, bahkan titer antibodinya
justru akan meningkat
2. Seminggu sesudah imunisasi massal mau imunisasi ... takut demam kan
campak kalau akan demam, munculnya 1 minggu
Jawab: yang jadi masalah bukan demamnya tetapi jarak antara imunisasi
campak dan varicella seperti yg Ria katakan
jadi ... kalau mau ikut imunisasi massal, seminggu kemudian imunisasinya
hanya hep A dan tifus, varicella nya tak usah
Kalau gak ikut imunisasdi massal, bisa ke3 nya
semoga membantu
wati
--------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]