Dijamin! yang ini lebih menarik....................tapi ya koq ada WANITA yg 
pny pikiran seperti ini ... :) NGIRI or berusaha MENYAINGI ?
  ----------------------------------------------------------
  Obrolan tentang poligami-polyandri
  "Menurut daku, yang diperlukan oleh seorang anak bukanlah siapakah lelaki
  yang menyumbangkan seciprat sperma untuk membuat dirinya, tapi siapakah
  yang berperan sebagai sosok seorang ayah sesungguhnya dalam pertumbuhannya.
  Justru dengan sistem 4 ayah 1 ibu, anak-anak diuntungkan karena lebih
  banyak yang melindungi mereka jika ada apa-apa. Bahkan mungkin ada baiknya
  jika ke-empat ayah tersebut mengatur shift kerja mereka sehingga setidaknya
  ada 1 ayah yang selalu berjaga di rumah setiap saat. Menjaga keluarga dari
  marabahaya. (Misal: Kalau ada perampok yang masuk rumah, setidaknya ada
  seorang lelaki dewasa yang akan melindungi ibu dan anak-anaknya)
  Selain itu, 4 ayah berarti adanya 4 tulang punggung keluarga. (EMPAT
  saudara-saudara! ! E-M-P-A-T!! bukan 1 atau 2 atau 3, tapi EMPAT sumber
  pemasukan keluarga!!) Jadi secara keseluruhan, kesejahteraan keluarga
  menjadi lebih baik.
  Biaya perawatan anakpun lebih terjamin. Jika yang 1 terkena PHK, masih ada
  3 lainnya yang bekerja. Tentunya yang terkena PHK itu juga akan merasa
  gengsi dan malu terhadap 3 suami lainnya, sehingga ia akan berusaha
  mendapatkan kerja secepatnya.
  Poliandri juga baik untuk mengurangi jumlah penduduk. Sebab, walaupun ada
  4 pejantan yang siap membuahi, tapi pabrik anaknya cuma 1!! Jadinya ya
  dalam jangka panjang akan mengurangi jumlah penduduk dan anak-anak yang
  dibuat pun diharapkan lebih "berkualitas" . (Ya itulah, karena biaya
  perawatan anak datang dari 4 sumber pemasukan) Intinya: turunkan
  kuantitas, naikkan kualitas!!
  Kalau poligami bisa mengakibatkan persaingan di antara para istri dan
  anak-anaknya, poliandri mungkin bisa memberikan efek perdamaian. Sebab
  pada saat seorang anak tidak jelas siapa ayahnya (Pokoknya di antara 4
  itu! Eh, diluar 4 itu juga bisa ding), maka para ayah akan tetap
  memberikan perhatian kepada si anak. Masing-masing ayah akan menganggap
  anak tersebut adalah anaknya. (Kalau di poligamikan, bisa ada resiko
  setiap anak membangga-banggakan ibunya doang dan menjelekkan ibu dari anak
  yang lain)
  Para ayah tersebut punya teman untuk ngobrol malam-malam, teman untuk main
  catur, main panco (Kalau mau juga bisa buat turnamen kecil-kecilan)
  ataupun main kartu (Pas 4 orang! Cocok buat maen capsa, maen mahjong juga
  bisa). Nonton bola di rumah pun menjadi lebih semarak!
  Dengan sistem 4 suami pula para pria bisa belajar menekan rasa egoisnya
  dengan saling berbagi, bertoleransi dan bersabar. Ingat, Tuhan suka orang
  sabar.
  Rewelnya istri pun menjadi lebih berkurang. Bayangkan jika seorang suami
  punya 4 istri. Maka dalam 24 jam, akan ada 4 orang istri yang berpotensi
  untuk mengomel dan mengeluh di kuping suami. Tapi JIKA 4 suami 1 istri,
  maka rata-rata kemungkinan masing-masing suami di-rese- in istri adalah
  maksimal 6 jam sehari. (Dengan asumsi ngawur bahwa sang istri mengomel
  selama 24 jam non-stop)
  Sudah menjadi pengetahuan umum pula jika umur harapan hidup pria lebih
  pendek. Jadi, setidaknya jika seorang suami mati, sang istri tidak akan
  langsung menjadi janda, masih ada 3 orang suami yang menemani. Sementara
  jika sang istri yang mati, maka para suami bisa memilih untuk segera kawin
  lagi atau menjomblo. (Point bebek di sini: Kalau seorang wanita menjadi
  janda, maka ia lebih sulit untuk mencari suami daripada seorang duda
  mencari istri)
  Sekarang mari kita tinjau dari sudut seksualitas. Sudah menjadi keluhan
  umum di rubrik konsultasi kalau banyak wanita gagal mencapai orgasme karena
  suami cepat selesai atau tidur begitu saja setelah mencapai puncak. Padahal
  pada umumnya, wanita itu lebih lambat panas daripada pria.
  Nah. dengan adanya 4 suami, maka suami-suami tersebut bisa ber- estafet
  ria. Jika istri lambat panas dan blum panas-panas juga, maka jangan kuatir,
  masih ada rekan anda yang akan meneruskan perjuangan membawa istri menuju
  ke puncak kenikmatan. (Menuju puncak, gemilang cahaya, mengukir cinta,
  SEJUTA RASA.. Kyaaaaaaa.!! )
  Poliandri secara sekilas juga sesuai dengan kodrat seks manusia. Laki-laki
  pada umumnya hanya dapat orgasme 1 kali lalu keabisan tenaga, sementara
  wanita bisa orgasme berkali-kali, bahkan organ seksualnyapun tidak usah
  membutuhkan persiapan terlalu banyak seperti halnya laki-laki.
  Akhir kata, saya menyimpulkan (lagi-lagi) secara SEPIHAK bahwa poliandri
  "lebih baik" daripada poligami."
  Nah loh ............

                
---------------------------------
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

Kirim email ke