sip....gitu dunk mba..pan ASI is the best..wong sdh jelas dan diatur di 
Alqur'an ya mba...
btw semangat bgt nulisnya ampe ada kata 'peduli setan' hihihi..


*yg msh inget bgt nayla pas br lahir menggeliat diatas perut dan dada 
umminya*



"wiwin" <[EMAIL PROTECTED]> 
05/08/2007 10:40 PM
Please respond to
balita-anda@balita-anda.com


To
<balita-anda@balita-anda.com>
cc

Subject
Re: [balita-anda] Fwd:  Selama Ini Kita Menzalimi Bayi  was:    Tentang 
ELO (Inisiasi Dini) dan ASI Eks..






waaaah ... seru bgt deh...
makasih ya mbak unt artikelnya... sampai skr alhamdulillah aku msh bs ksh
ASI buat Ezra (10bln) formulanya juaraaang bgt, dlm 3 hr blom tentu sekali
klo pas bener 2 terpaksa aja... aku berencana kasih ASI smp 2th smp ASInya
bener2 abis... tmn2 ku byk yg bilang ngapain?? udah gak ada gizinya, tp 
dlm
hati aku yakin klo itu gak bener karena d Al-Quran juga disebutkan nyusuin
itu smp 2th, jd aku lbh pegang itu peduli setan org mo bilang apa. rmh ku
deket kantor cm sekitar 10mnt naik angkot, jd tiap istirahat aku pulang 
buat
netekin ezra aku ngantor jam 8 pg pulang jam 5 sore. setelah baca artikel
ini aku semakin pe-de, ma kputusan aku... makasih bgt ya mbak...

----- Original Message -----
From: "momkavinija" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Sent: Monday, May 07, 2007 9:32 PM
Subject: [balita-anda] Fwd: Selama Ini Kita Menzalimi Bayi was: Tentang 
ELO
(Inisiasi Dini) dan ASI Eks..


monggo dibaca..

Uci mamaKavin+Ija
http://oetjipop.multiply.com

--- In [EMAIL PROTECTED], "Alida Susanti" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

fyi,
Bagus deeh ... baca bentar aja yaah ....

Hebat ya dr.Utami Roesli ....


---------- Forwarded message ----------
From: Maya Rosmayawati
Date: 7 Mei 2007 14:42
Subject: [sehat] Tentang ELO dan ASI Eks..
To: [EMAIL PROTECTED]

Dear SPs,

Just want to share.. smoga bermanfaat...

Regards,
Maya (Mama Audrey & Davin)


Koran Tempo, Minggu 8 Mei 2007
TAMU

Dr. Utami Roesli, SpA, MBA, CIMI, IBLCC, Dokter Anak Aktivis ASI :
Selama Ini Kita Menzalimi Bayi

Perempuan berkemeja merah menyala itu berjalan tergesa. Jas dokternya
melambai
mengimbangi langkahnya menuju ruang praktek di kamar nomor 25. Rabu pagi
pekan
silam itu, ruang tunggu Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Sint Carolus sudah
dipenuhi
pasien. Sesekali terdengar celoteh dan tangis para bocah yang pagi itu
hendak berobat
kepada sang dokter.
Pagi Utami Roesli, dokter spesialis anak yang sepuluh tahun belakangan 
giat
mengkampanyekan pemberian air susu ibu eksklusif kepada bayi, dibuka 
dengan
kesibukan luar biasa. Ia harus melayani pasien kecil dan orang tua mereka,
menerima
tamu¯untuk kepentingan medis atau wawancara¯dan tugas lain sebagai Ketua
Sentra
Laktasi Indonesia. Setelah itu, cucu sastrawan besar Marah Roesli ini
bergerak layaknya
putaran jarum jam.

Dalam sepekan, harinya dhabiskan di luar Jakarta. "Paling sering ke daerah
untuk
memberi penyuluhan tentang ASI." Ia juga acap terbang ke macanegara untuk
bertemu
dengan koleganya sesama penggerak ASI.

Setahun belakangan, kesibukannya kian bertambah dengan munculnya banyak
temuan
baru tentang pemberian ASI kepada bayi yang baru lahir. Dengan energi yang
seolah
tiada habis, ia terbang kian-kemari mengmpulkan bukti empiris, menghubungi
para
koleganya di berbagai negara, dan mengusung temuan-temuan itu kepada
masyarakat.
"Macam-macam sambutannya."
Salah satu temuan yang kini tengah giat dikampanyekan para dokter di Eropa
dan
Amerika adalah mengenalkan ASI kepada bayi di menit pertama kelahirannya.
Inisiasi
dini, begitu para ahli menyebutnya. Temuan ini mementahkan teori puluhan
tahun
bahwa bayi tidak mampu dan tidak butuh menyusu pada menit-menit awal
kelahirannya.
Utami yakin, jika inisiasi dini didukung oleh semua tenaga kesehatan,
kematian 21 ribu
bayi sebelum usia 28 hari di Indonesia tak akan terjadi.

Setelah menyapa para pasiennya, yang sudah menunggu, penulis buku laris
tentang
terapi pijat bayi ini menerima Budi Saiful Hadi, Nurdin Kalim, Angela 
Dewi,
serta
fotografer Yosep Arkian dari Tempo di ruang prakteknya yang dipenuhi 
poster
tentang
kampanye ASI. Diselingi dering telpon di mejanya dan dari dua telepon
selulernya serta
pertanyaan suster yang membantunya, kakak kandung musisi Harry Roesli ini
berksah
panjang tentang inisiasi dini dan perjuangannya "melawan" pemberian susu
formula
kepada bayi dibawah usia 6 bulan. Nada suaranya bersemangat. Dengan ramah
dan acap
diselingi tawa, ia menjawab setiap pertanyaan. Berikut ini petikannya.

Bagaimana ceritanya temuan inisiasi dini ini ?
           Ceritanya, sekelompok scientist dari Inggris yang tergabung 
dalam
Departement
for International Development melakukan penelitian terhadap 10.946 bayi
sejak 2004.
Pada 30 Maret 2006, mereka menemukan bahwa bayi normal yang langsung
diletakkan
di dada ibunya minimal 30 menit, pada usia 20 menit dia akan merangkak
sendiri ke
payudara ibunya. Pada usia 50 menit, dengan susah payah merangkak, dia 
akan
menemukan puting susu ibunya dan menyusu.

Refleks saja seperti mamalia?
           Betul! Kenapa kalau kita melhat hewan mamalia langsung menyusu 
ke
ibunya
ketika lahir tidak aneh, tapi kalau terjadi pada manusia merasa aneh? 
Karena
ketidaktahuan kita tentang ASI, itu mengganggu proses kehidupan. Sebab,
begitu lahir,
langsung dipisahkan dengan ibunya. Selama ini kita kan sudah menzalimi 
bayi.
Kalau
seekor anak macan, ketika lahir tidak mendapatkan sumber kehidupannya, dia
akan
mati.

           Ini berlawanan dengan paradigma yang sudah kita kenal selama 
ini?
           Ya. Biasanya, di keluarga kita, pada waktu lahir, tali pusar
dipotong, kemudian
dipisahkan dari ibunya untuk ditmbang, dicap, dibersihkan, baru kemudian
dikembalikan lagi kepada ibunya.
           Seharusnya, begitu bayi lahir, ketika sudah kering langsung
diletakkan di perut
ibunya. Pada usia 20 menit, tak mudah memang bagi dia untuk merangkak, 
tapi
ternyata
secara refleks itu bisa.
           Biarkan di dada ibu menimal setengah jam. Sampai dia minum
sendiri. Kalau
belum juga minum, biarkan dia mencari sendiri sampai satu jam. Nggak
gampang, tapi
dia berhasil akhirnya. Insting dan dibimbing oleh smell.

           Bukankah pada umumnya bayi yang baru lahir tidak butuh menyusu
dan pada
jam-jam awal ASI memang belum keluar?
           Keluar atau tidaknya air susu ibunya pada waktu itu bukan
masalah. Tapi berikan
kesempatan bagi dia untuk mulai menyusu sendiri.

           Ini temuan yang benar-benar baru?
           Tidak juga. Sebenarnya pada tahun 1990 sudah ada penelitian
tentang ini, tapi
tidak terdengar gaungnya. Sampai ada ahli yang meneliti dan sudah dicba di
negara-
negara Skandinavia. Lalu saya diberi kesempatan membuat model dengan bayi
Indonesia. Kami menggunakan bayi di Bantul, Yogyakarta, ang dibantu
kelahirannya oleh
bidan yang sederhana. Dan ternyata telah kami buktikan itu.

           Bagaimana penerimaan bidan di Sint Carolus?
           Pada awalnya tidak begitu mudah, tapi kebetulan kami diberi
kepercayaan oleh
UNICEF untuk melatih 600 kader. Saya bahkan sudah melakukan kepada cucu
sayayang
pertama. Pada saat itu pula saya menyaksikan seorang ayah yang
mengumandangkan
azan di dada ibunya. Aduh, rasanya takjub...
           ( Utami kemudian menunjukkan potongan gambar video di laptop
ASUS-nya. Di
video itu, Raffa sang cucu yang baru lahir, dalam keadaaan telanjang
merangkak dengan
susah payah hingga menemukan puting sang ibu dan mulai menyusui).

           Bayinya tidak kedinginan, ya?
           Dada ibu yang melahirkan 1 derajat lebih panas daripada dada
ibu-ibu yang tidak
melahirkan. Kalau bayi kedinginan, dia akan otomatis neik 2 derajat 
Celsius.
Tapi kalau
si bayi kepanasan, turun 1 derajat Celsius. Jadi, jauh lebih bagus 
daripada
tabung yang
biasa dipergunakan untuk meyimpan bayi pada saat lahir.

           Anda juga akan menerapkan inisiasi dini pada bayi Tiara?
           Jika Tiara tidak keberatan, saya juga ingin melakukan hal yang
sama. Nanti
rencananya video Tiara ini akan dibawa ke daerah. Supaya orang-orang desa
bisa
melihat, oh...orang kota juga menyusui bayinya.
           (Tiara Lestari, yang berprofesi sebagai model, adalah menantu
kedua Utami
Roesli. Ia tengah menanti kelahiran bayi pertamanya).

Apa sih manfaat utamanya jika inisiasi ini diterapkan?
Begini, bayi yang diberi kesempatan menyusui dini, akan lebih besar
kemungkinan
berhasil menyusu eksklusif hingga usia 6 bulan. Jumlahnya bisa mencapai 59
persen.
Tapi masih sedikit orang yang berbicara. Baru ada gongnya pada 2006 itu.

Sudah dipublikasikan disini?
           Secara luas belum. Saya ini apalah, tidak mungkin menguasai
seluruhnya. Tapi
setidaknya di kalangan komunitas Sentra Laktasi Indonesia sudah dikenalkan
soal itu
sampai ke daerah tempat saya memberi pelatihan. Kami gencarkan pada pekan
ASI
Dunia, 1-7 Agustus nanti. Di Banda Aceh, saya sounding melalu agama, 
melalui
Al-
Qur'an. Sebab, lebih efektif, meski tetap saja kalah oleh promosi-promosi
susu formula.

           Sudah mengantisipasi penolakan dari kalangan medis dan orang 
tua
mengingat
ini merubah paradigma?
           Terus terang saja, ini bukan ide saya. The world has been done
this. Cuma, saya
yang pertama menerima informasi ini. Sangat disayangkan jika orang tidak
banyak tahu
soal ini. Indonesia sebenarnya tidak sendiri. Dari 190 negara di dunia,
hanya 33 negara
yang tahu inisiasi menyusui dini yang benar. Di dunia, dalam setahun 4 
juta
(bayi) yang
meninggal. Andaikata semua tenaga kesehatan atau penolong bayi memberi
kesempatan
menyusui dini, 1 juta bayi di dunia ini terselamatkan.

           Apakah ini juga berlaku bagi bayi yang tidak normal?
           Berapa persen sib bayi yang lahir dengan berat rendah? Itu
presentasenya kecil.
Kenapa kita tidak mengkonsentrasikan diri pada jumlah yang besar saja ? 
Pada
bayi yang
(lahir) caesar pun bisa dilakukan. Tapi memang teorinya 50 persen yang 
akan
berhasil,
hanya ibunya harus percaya diri. Dan sang ayah juga harus tahu.

           Berarti harus ada posisi tawar yang kuat pada orang tua untuk
meminta tenaga
kesehatan melakukan inisiasi dini pada bayi?
           Kalau s ibu sudah tersadarkan dan meminta itu, si bidan pasti
akan mencari tahu
bagaimana sih inisiasi menyusui dini yang benar? Di Indonesia, disangkanya
inisiasi dini
menyusui seperti ini : setelah dibersihkan dan dibedong lalu diberikan
kepada ibunya.
Saya pun masih melakukannya sebelum satu tahun lalu.

           Obat bius tidak terpengaruh?
           Kenapa bicara itu, prematur, kenapa tidak bicara yang lebih
besar? Dan dengan
ini pun kita meng-encorage- jangan ada obat-obatan.

           Paradigma yang "biasa" itu kan sudah lama, berarti ada 
kesalahan
dong selama
ini?
           Sebenarnya, masalahnya who owned sekarang, proses penyadaran 
para
ahli
kebidanan dan penolong kelahiran bayi, karena dokter anak pada saat
kelahiran itu
jarang dipanggil. Tapi kenapa nggak kita yang sadar  duluan? Tapi
alhamdulillah,
beberapa waktu yang lalu saya berbicara di Tangerang dengan para bidan.
Mereka betul-
betul terpukau karena ketidaktahuan, jadi tidak benar-benar karena
kesengajaan
kesalahan. Karena informasi yang belum sampai saja. Kita nggak  pernah
terpikir bahwa
bayi berumur 20 menit bisa menyusu sendiri.

           Ini perang terang-terangan terhadap susu formula? Kan sekarang
masih terjadi
rumah sakit memberi susu formula di hari-hari pertama kelahiran bayi 
karena
ASI yang
belum keluar dan bayi yang tidak bisa meyusui?
           Tidak hanya di Indonesia, di Amerika saja kuat promosi susu
formula. Karena
mereka orang kaya, siapa tidak mau? Tapi itu karena mereka tidak tahu.
Pernah seorang
bidan sampai menangis mengetahui ini. Dia mengembailkan susu formula. Ini
yang kita
inginkan. Selain kesehatan, yang ingin kami kerjakan adalah knocking 
nurani.

           Selama ini kesannya kan sudah memasyarakat, telanjur pakai susu
formula?
           Tidak ada telanjur, karena itu kita harus mencoba agar tidak
telanjur. Di
Skandinavia, Kanada, Finlandia, dan Swiss, tidak ada cuti  ibu atau ayah
melahirkan, tapi
justru mereka cuti orang tua. Selama 12 bulan, 80 persen gajinya dipakai
untuk itu.
Syaratnya  cuma dua, ibu harus empat bulan pertama, ayah dua bulannya, 
enam
bulan
emudian tergantung. Kalau gaji ibu lebih besar, ibu bekerja, dan ayahnya
yang di rumah.

           Di Indonesia susah mewujudkan hal seperti itu...
           Saya tidak memikirkan itu, tapi kalau anak-anak kalian, cucu
kalian tidak
dilengkapi ASI, mau jadi apa ? Mereka jauh lebih kaya, dukungan terhadap
ilmu begitu
besar, sekarang anak-anak itu akan memiliki EQ yang lebih besar daripada
anak-anak
kita. Spiritualitas yang lebi tinggi. Lalu daya saing anak Indonesia apa
kalau tidak dikasih
ASI? Dua puluh lima tahun lagi, kita habis, sekarang saja sudah kalah oleh
malaysia.
Sebab, orang barat sekarang mulai menyusui. Dukungan ayah itu begitu 
besar,
meski hal
itu baru mereka sadari November 2003, dengan mendirikan Global Initiative
Father
Support : satu kelompok para ayah. Padahal di kita (umat Islam) ada
Al-Qur'an yang
sudah meyatakan pentingnya hal itu ( Al-Baqarah ayat 233). Ketika anak
dilahirkan,
harus ada musyawarah. Dengan demikian, kegagalan menyusui aalah kegagalan
ayahnya. Begitu pula dengan kebrhasilannya.

           Efek secara medis lainnya?
           Anak-anak yang menyusu kepada ibu itu tidak hanya lebih sehat,
lebih pandai,
tapi lebih saleh dan salehah. Karena adanya RNA dan DNA (pembawa sifat) 
yang
diberikan ibu. Maka sekarang ini, karena tahu urgensinya, orang yang
mengadopsi anak
mengejar supaya bisa menyusui juga.

           Kembali ke susu formula, bagaimana dengan anak usia 1 tahun 
yang
justru tidak
mau dikasih susu formula?
           Itu justru bukan masalah. Pernah melihat nggak anak macan yang
sudah
mencicipi segaa macam kembali menyusu? Tidak. Anak sapi saja kalau sudah
besar tidak
mau menyusu kepada induknya. Kok, malah (susunya) dipakai untuk anak
manusia?

           Bukankah minum susu seumur hidup selama ini digembar-gemborkan?
           Manusia juga mempunyai taraf umur tertentu untuk mendapatkan
susu.
Masalahnya, kita terprogram dengan empat sehat lima sempurna. Susu sumber
protein.Padahal, anak di atas 3 tahun tidak perlu minum susu. Bukan tidak
boleh. Karena
bisa dari tahu, tempe, ikan, telur, dan keju. Mendingan  dikasih tahu, 
juga
lebih murah.
Nggak  ada pengaruhnya sama sekali. Bahkan pada mamalia di atas 3 tahun,
enzim
untuk menyerap protein dari susu sedikit. Kita telah di brain-minded  oleh
pabrik susu,
entah sejak kapan.

           Selama ini sukarnya pemberian ASI kan karena ibu harus kembali
bekerja?
           Itu bukan masalah besar juga. Di Cina, seorang ibu insinyur
begitu aktif sehingga
harus sering ke luar kota. Tapi dia menyimpan di lemari es ASI perasannya.
Sebab, ASI
itu memenuhi keseimbangan supply and demmand. Dikeluarkan 1.000 mililiter,
ya,
berproduksi lagi 1.000 ml.

           Lalu kalau ASI berhenti sama sekali kenapa ?
           ASI sangat berpengaruh pada pikiran. Ketika si Ibu merasa 
ASI-nya
sedikit, yang
keluar sedikit. Ataupun pada saat berhenti. Disitu peran ayah. Di saat
pikiran ibu
terganggu, ayah berperan.

           Tapi permasalahan fasilitas agar bisa menyusu ?
           Itu sekarang yang jadi masalah, kantor-kantor harus menyiapkan.
Harus
didorong agar kantor-kantor mempunyai fasilitas itu.

           Bagaimana dengan dukungan pemerintah ?
           Pemerintah itu hanya banyak omong, bahkan katanya ada yang 
bilang
akan
dibuat undang-undang. Tapi kok sekarang diam lagi? Tapi sudahlah, biarkan
mereka
melakukan apa yang bisa dilakukan.

           Bagaimana dengan upaya Ibu sendiri ?
           Saya tahun ini alhamdulillah sudah diberi kesempatan luar 
biasa.
Di UNICEF, Care.
Bahkan bersyukur bisa mengajar kader-kader. Sampai begitu berkesan.

           Capek nggak,Bu ?
           Kalau lillahita'ala,  tdak ada kata capek. Saya kadang ketika
bangun pagi bingung,
saya ada di mana, ya? Tapi itulah, saya ini di depan Tuhan mungkin ibarat
ikut MLM
(multilevel marketing). Kaki-kaki saya sudah banyak dan itu menambah poin
buat saya.

           Kalau dilihat-lihat, Anda ini seperti melawan arus ya? Sama
seperti adik Anda...
           (Utami tertawa berderai) ya, kita semua melawan arus. Tapi, 
dari
semua saudara
saya, cuma Harry itulah yang jadi seniman, sisanya dokter seperti saya. 
Jadi
nyentrik-nya
sudah disedot dia semua.




Disclaimer
This message (and any associated files) is intended only for the use of 
the
individual or
entity to which it is addressed and may
contain information that is confidential, subject to copyright or
constitutes a trade
secret. If you are not the intended recipient
you are hereby notified that any dissemination, copying or distribution of
this message,
or files associated with this message,
is strictly prohibited (PT Datascrip). If you have received this message 
in
error, please
notify us immediately by replying to the message and deleting it from your
computer.




[Non-text portions of this message have been removed]

--- End forwarded message ---


--------------------------------------------------------------
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]




--------------------------------------------------------------
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke