Mbak Ika, maaf dech kalau dah bikin kesel, sebenarnya kami juga lagi
kampanye produk organik, cuma kami pakai sistim fairtrade, kami selalu
berusaha untuk menyampaikan informasi sebenarnya ama konsumen, nah maksud
daku kemarin, siapa tahu produk mbak emang dah organik full jai temen-temen
Jakarta dan Bogor yang biasa Import dari JATENG bisa ambil di tempat mbak
IKA, maaf ya dah ceriwis kaya hujan rintik2 heheeeeee




Pada tanggal 28/05/07, dhani resya <[EMAIL PROTECTED]> menulis:

hmh... pernah makan timun organic ga?  mmm...yummy...
enak, manis n segerrrr.... di jus apalagi he..he..
ketagihan... tapi ketimbang timun biasa memang lebih
mahal...

*ga nyambung ya?*


--- [EMAIL PROTECTED] wrote:

> Kalo artikel ini cukup jelas kan ?
> Kalo mo info yg lain, search sendiri ya :)
>
> ika
>
>
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0405/07/0603.htm
>
> Harga Jual Relatif Stabil
> Beras Organik Terbaik di Kab. Bandung
> BANDUNG, (PR).-
> Kendati harga beras menurun pada musim panen besar
> ini, namun harga beras
> organik rata-rata masih stabil. Harga beras organik
> dari tingkat petani,
> berkisar Rp 3.000,00-4.000,00/kg gabah kering pungut
> (GKP) tergantung
> kualitas dan daerah produksi.
> Pebisnis beras organik, Wishnu Wirjawan, Selasa
> (5/4) menyebutkan, GKP
> harga beras organik tertinggi diperoleh petani di
> Ciamis yang rata-rata Rp
> 4.000,00/kg, diikuti Kabupaten Bandung Rp
> 3.500,00/kg, dan Cianjur Rp
> 3.300,00/kg.
> Harga sebesar itu umumnya ditetapkan pembeli dari
> sejumlah kalangan
> pebisnis produk pertanian organik, karena beras
> organik tak dijual atau
> tak dibeli oleh Perum Bulog.
> "Dari seluruh produksi beras organik di Jabar,
> sejauh ini kualitas terbaik
> masih diperoleh dari Kabupaten Bandung. Lain halnya
> harga tertinggi yang
> diperoleh petani beras organik di Ciamis, karena
> mereka kini sudah banyak
> yang melakukan penjualan sendiri," katanya.
> Sedangkan dari produktivitas, sampai kini diperoleh
> pada daerah perkotaan
> Kabupaten Sumedang dengan hasil rata-rata 9 ton
> GKP/hektare dari tadinya
> rata-rata 6 ton/hektare, diikuti daerah pedesaan
> Sumedang dengan rata-rata
> 8 ton/hektare, lalu Kabupaten Bandung (7,5
> ton/hektare), serta Cianjur
> (6,7 ton/hektare).
> Dari produksi sejumlah kabupaten dan kota tersebut,
> sejauh ini masih
> sangat jarang yang mampu mencapai rata-rata 11
> ton/hektare.
> Produktivitas yang berlainan tersebut, sesuai dengan
> kondisi tanah tempat
> bercocok tanaman padi organik. Ini terutama
> menyangkut "kesegaran" tanah,
> yang diperoleh dengan penanganan yang semakin
> menghilangkan kandungan
> kimia pada tanah. Dengan kata lain, penanaman padi
> organik dilakukan pada
> tanah yang kondisinya "sudah tak ada lagi" kandungan
> kimia.
> Masa panen dan penanaman padiorganik sendiri
> bersamaan dengan musim panen
> dan musim tanam padi an-organik. Saat ini sedang
> panen besar, di mana
> musim tanam kembali dilakukan akhir April.
> Turun harga
> Walau demikian, menurut Wishnu Wirjawan, banyak
> kalangan pebisnis beras
> organik akan menurunkan harga, baik harga beli
> maupun harga jual. Ini
> dimaksudkan, agar produk beras organik lebih cepat
> melakukan penetrasi
> pasar, karena selama ini cenderung bersifat
> eksklusif.
> Langkah tersebut, disesuaikan dengan kebijakan yang
> diterapkan Asosiasi
> Agrobisnis Pertanian Organik Indonesia (Aspaindo).
> Menurut Ketua Aspaindo,
> Moch. Atamimi, sudah dirancang agar produk pertanian
> organik (tanpa bahan
> kimia) harganya maksimal hanya 10-20 persen di atas
> harga produk pertanian
> biasa (anorganik/menggunakan bahan-bahan kimia).
> "Dengan harga mahal hanya maksimal sebesar itu, kami
> harapkan produk
> pertanian organik semakin mendapat tempat di
> kalangan masyarakat umum. Ini
> terutama agar masyarakat umum semakin mampu
> menjangkau harga produk
> pertanian organik," katanya.
> Pesanan rumah sakit
> Sementara itu, berbagai produk pertanian organik
> Jabar mendapat perhatian
> besar, dari sejumlah rumah sakit besar di Jakarta,
> yang melakukan pesanan
> maupun tengah melakukan kerja sama pemenuhan
> kebutuhan. Hal ini terutama
> dialami selama sebulan terakhir, di mana pesanan
> produk pertanian organik
> terus mengalir.
> Menurut Moch. Atamimi, serta Sekjen Yoga Udayana,
> walaupun Aspaindo baru
> sanggup memenuhi pengiriman rata-rata 2 truk per
> minggu dengan nilai Rp 50
> juta, namun terdapat indikasi permintaan dari
> berbagai rumah sakit di
> Jakarta terus bertambah. "Rumah sakit bersangkutan
> cenderung menambah
> pasokan, untuk menyuguhkan berbagai menu makanan
> sehat bagi para pasien.
> Berbagai rumah sakit di Jakarta semakin kompetitif
> dalam melayani para
> pasien, di antaranya menciptakan citra semakin
> menjaga kualitas makanan
> bagi para pasien dengan produk organik," kata
> Atamimi.
> Di antara sejumlah produk pertanian organik yang
> diminta rumah sakit di
> Jakarta, adalah produk-produk yang biasa dibuat
> menu. Misalnya, wortel,
> lobak, labu, tomat, kangkung, dan bayam, dll, serta
> daging dan ikan, di
> mana produk organiknya pun kini ada. (A-81) ***
>
>
>





____________________________________________________________________________________
Sucker-punch spam with award-winning protection.
Try the free Yahoo! Mail Beta.
http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta/features_spam.html

--------------------------------------------------------------
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke