semoga bermafaat:
   
  Perkembangan berbicara bayi dan anak
    
   Sekitar umur 7-8 bln bayi mulai bisa bersuara satu suku kata, misalnya: 
ma/pa atau ta, atau da   
   Sekitar umur 8 - 10 bulan bisa bersuara bersambung, misalnya : ma-ma-ma-ma, 
pa-pa-pa-pa, da-da-da-da- , ta-ta-ta-ta   
   Sekitar umur 11 - 13 bulan mulai bisa memanggil : mama !, papa !   
   Sekitar umur 13 - 15 bulan mulai bisa mengucapkan 1 kata, misal : mimik, 
minum, pipis   
   Sekitar umur 15 - 17 bulan mulai bisa mengucapkan 2 kata   
   Sekirtar umur 16 - 18 bulan mulai bisa mengucapkan 3 kata   
   Sekitar umur 19 - 22 bulan mulai bisa mengucapkan 6 kata   
   Sekitar umur 23 - 26 bulan mulai bisa menggabungkan beberapa kata : mimik 
cucu   
   Sekitar umur 24 - 28 bulan mulai bisa menyebutkan nama benda, gambar   
   Sekitar umur 26 - 35 bulan, bicaranya 50 % dapat dimengerti orang lain 
  (Sumber : Denver II, Frankenburg WK dkk, 1990)
  Supaya tidak terlambat berbicara, latihlah sejak bayi
  Bayi sejak lahir sudah bisa mendengar dan mengerti suara manusia, terutama 
suara bunya. Walaupun bayi belum bisa menjawab dengan kata-kata tetapi bayi 
bisa menyatakan perasaannya dengan : senyuman, gerakan bibir, bersuara, 
berteriak, menggerakkan tangan kaki, kepala atau dengan menangis.
  Dengan latihan setiap hari sejak bayi, lama kelamaan bayi dan anak dapat 
menjawab dengan kata-kata dan kalimat. Latihan ini sekaligus merangsang 
perkembangan emosi, sosial, & perkembangan kecerdasannya. Supaya bayi / anak 
anda tidak terlambat berbicara, lakukan metode ini setiap hari, ketika anda 
berada tidak jauh dari bayi anda.
  I. Melatih Bayi dan Anak Berbicara
    
   Berbicaralah kepada bayi / anak sebanyak mungkin dan sesering mungkin, 
dengan penuh kasih sayang, walaupun ia belum bisa menjawab.   
   Bertanya pada bayi/anak.. Contoh : Adik haus, ya? Gardi lapar,ya?. Elta mau 
susu, lagi ? Ini gambar apa ? Ini boneka apa ? Ini warnanya apa ? Ini namanya 
siapa ?   
   Komentar terhadap perasaan bayi / anak . Contoh : Kasihan, adik rewel 
kepanasan, ya?. Nah sekarang dikipasin ya ? Ooo, kasihan, adik rewel gatal 
digigit nyamuk,ya ? Jatuh ya ? Sakit, ya? Sini di obatin !   
   Menyatakan perasaan ibu/ayah. Contoh: Aduh,mama kangen banget sama adik. 
Tadi mama di kantor ingat terus sama adik. Mmmh , mama sayang deh sama adik.   
   Komentar keadaan bayi / anak.. Contoh : Aduh pipi Ade tembem ! Wow, Rama 
matanya besar banget! Wah, kepala Gardi botak! Ai, ai, Elta buang air besar 
lagi !   
   Komentar perilaku bayi / anak Contoh : Wah, Rini sudah bisa duduk! Eeee, 
Tono sudah bisa berdiri ? Ai, ai, Ari sudah bisa duduk ! Wah, adik sudah bisa 
jalan !   
   Bercerita tentang benda-benda di sekitar bayi / anak. Contoh : Lihat nih. 
Ini namanya bantal. Warnanya merah muda, ada gambar Winnie the Pooh. Adik tahu 
nggak Winni the Pooh ? belum tahu ? Winni The Pooh itu beruang yg lucu & 
cerdik. Nanti kalau sudah gede pasti tahu deh. Yg ini namanya boneka 
Teletubies. Warnanya merah. Yg ini warnanya hijau, yang itu ungu. Nih, coba di 
peluk.   
   Bercerita tentang kegiatan yang sedang dilakukan pada bayi / anak Contoh : 
Adik dimandiin dulu, ya ? Pakai air hangat, pakai sabun, biar bersih, biar 
kumannya hilang, biar kulitnya bagus sepeti bintang film. Sekarang dihandukin 
biar kering, tidak kedinginan. Sudaaaaah selesai. Sekarang pakai pampers, pakai 
baju, dibedakin dulu, biar kulitnya halus, wangi.. Nah, selesai. Enak, kan ? 
Asyik, kan ? Habis ini minum ASI terus tidur, ya ? Mama mau masak, ya ?   
   Bercerita tentang kegiatan yang sedang dilakukan ibu / ayah. Contoh : Mama / 
Papa sekarang mau bikin susu buat adik sebentar , ya ? Nih, susunyal 3 takar , 
ditambah air 90 cc, terus dikocok-kocok. Kepanasan nggak ? Enggak kok. Nah, 
siap deh. 
  II. Dengarkan suara bayi / anak, berikan jawaban atau pujian
Ketika bayi atau anak bersuara atau berbicara (walaupun tidak jelas), segera 
kita menoleh dan memandang ke arah bayi dan mendengarkan suara bayi atau anak 
seolah-olah kita mengerti maksudnya.
Pandang matanya, tirukan suaranya, berikan jawaban / pujian, seolah-olah bayi 
mengerti jawaban kita. Contoh: Ta-ta-ta-ta ? Ma-ma-ma-ma? Kenapa,sayang ? Minta 
susu ? Mau poop ?
  III. Bermain sambil berbicara 
Ciluk - ba.
Ibu mengucapkan ciluuuuuukk (muka ditutup bantal) beberapa detik kemudian 
bantal ditarik kesamping sambil ibu mengucapkan : baaaaaa !!.
  Kapal terbang.
Nih ada kapal terbang sedang terbang. Ngngngngngng. Ada musuh, kapal terbangnya 
menembak musuh … dor .. dor .. dor. Kapal terbangnya turun ke muka bayi terus 
keperutnya. Boneka, dimainkan seolah-olah ia berbicara kepada bayi / anak 
Menyebutkan nama mainan, nama makanan, anggota badan (tangan, kaki, jari-jari, 
mulut, mata, telinga, hidung dll.)
  IV. Bernyanyi sambil bermain.
Pok-ambai-ambai, belalang kupu-kupu, tepok biar ramai, pagi-pagi minum …. cucu. 
Cecak-cecak didinding, diam-diam merayap, datang seekor lalat, ..hap! lalu 
ditangkap. Dua mata saya, hidung saya satu, (sambil menunjuk ke mata, hidung 
dst.)
Putarkan kaset lagu anak-anak, ikut bernyanyi, sambil tepuk tangan, goyang 
kepala dll.
  V. Membacakan cerita sambil menunjukkan gambar-gambar
Bacakan cerita singkat dari buku cerita anak yang bergambar. Tunjukkan gambar 
tokoh-tokoh yang ada dalam cerita (binatang, benda-benda, manusia).
Tanyakan kembali apa nama benda tersebut, apa gunanya, siapa nama 
tokohTunjukkan gambar-gambar di dalam majalah.
  VI. Menonton TV bersama anak sambil menyebutkan nama-nama benda, tokoh atau 
kejadian yang terlihat di TV
Itu mobil, yang itu kapal, itu sepeda. Itu kucing, di sebelahnya ada tikus dan 
anjing Kucing melompat, tikus lari, anjing duduk.
  VII. Banyak berbicara sepanjang jalan ketika bepergian (ke pertokoan,rumah 
keluarga dll)
Tunjuklah benda-benda atau kejadian sambil menyebutkan dengan kata-kata 
berulang-ulang. Itu layang-layang sedang terbang, itu kakak sedang menyeberang 
jalan, itu burung sedang terbang, itu pohon ada bunganya, itu boneka pakai 
kacamata dll.
  VIII. Bermain dengan anak lain yang lebih jelas dan lancar berbicaranya
Ajak bermain dengan anak lain (kakak, tetangga, sepupu) yang sudah lebih jelas 
berbicaranya, bermain bersama menggunakan boneka, kubus, balok, puzzle, Lego, 
gambar-gambar, buku bergambar dll.
  PERHATIAN !!!
    
   Jangan memaksa anak berbicara.   
   Kalau bayi / anak bersuara (walaupun tidak jelas) berikan jawaban, 
seolah-olah kita mengerti ucapannya   
   Pujilah segera kalau dia berbicara benar.   
   Jangan menyalahkan anak kalau ia salah mengucapkannya   
   Kalau anak sudah bosan sebaiknya beralih ke kegiatan lain Latihan - latihan 
ini selain merangsang berbicara sekaligus merangsang perkembangan emosi, 
sosial, dan perkembangan kognitif ( kecerdasan). 
  Sumber kepustakaan
Brooks JB ). Parenting Child With Special Needs. The Process of Parenting 3rd 
ed. 15 : 482-489. Mayfiel Publ. Coy., London (1991)
Coplan J. Language Delays. Dalam Parker, Zuckerman. Behavioral and 
Developmental Pediatrics. Litle Brown, Lomdon (1995)
Martin CA, Colbert KK.. Parenting Children With Special Needs. Parenting A Life 
Span perspective 11 : 270 - 272. McGraw-Hill, NewYork 

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

Kirim email ke