***********************
No virus was detected in the attachment no filename

Your mail has been scanned by InterScan.
***********-***********



----- Original Message ----- From: "Mama Kavindra" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Sent: Monday, January 30, 2006 3:24 PM
Subject: Re: [balita-anda] Q:TBC Pada Anak apakah menular?


Mbak, sepengetahuanku TBC pada anak gak nular kok.
Yg nular itu TBC pd dewasa.

Ini aku ada artikel2 ttg TBC n vonis ttg TBC pd anak
smoga bs Bantu dikit yahyah..

Uci mamaKavin


JAWABAN DR. WATI
1 of 2
Reni
1. batuk pilek adalah gejala bukan penyakit Banyak
penyebabnya Bisa infeksi
bisa bukan infeksi kalau anak tak demam, berat badan
tdk turun, nafsu makan
soso, biasanya bukan demam mungkin alergi

2. Demam 40C. Demam juga gejala penyebabnya pada anak
kebanyakan adalah
infeksi virus
Demam pada TB tidak harus tinggi justru sumeng2 saja
tetapi bolak balik
demamnya demam sendiri mekanisme badan untuk memerangi
infeksi.

3. Foto ronsen. Pada anak, foto harus dilakukan dari
depan dan dari samping.
Untuk melihat kelenjar di balik paru-kantung membesar
atau tidak. Bercak2 di
paru2 itu hal normal semua orang juga ada apalagi
kalau foto dikerjakan saat
anak sedang batuk pilek

4. Istilah FLEK PARU adalah istilah yang sangat
menyesatkan (coba buka web
IDAI.or.id <http://idai.or.id/>) ada tulisan tentang
itu. Itu berasal dari
kata Belnda artinya ya ada semacam2 bercak2.
Sebetulnya itu hanya gambaran
ada lendir di paru2 anak kita. Semua anak alergi kalau
difoto pasti ada
bercak2 lendir.
Dalam dunia kedokteran sendiri istilah flek itu tidak
ada. "kejar" dokter
dengan pertanyaan untuk lebih menjelaskan apa maksud
istilah itu.

5. Diagnosis TB pada anak sangat sulit. Harus banyak
faktor yang
dipertimbangkan. Gejalanya tidak khas. Tetapi harus
ditambah test Mantoux.
Nah, keponakanmu test Mantouxnya gimana?

6. Kalau memang TB terapinya juga kurang tepat Saya
usul, coba kamu bawa
keponakanmudan semua hasil pemeriksaannya ke Dr
Bambang S di Hermina Jatinegara atau Dr Budiman di MMC
Keduanya ahli paru anak
Kita mesti jelas tau apa dia TB atau bukan dan kalau
TB obatnya mesti bener

wati

2 of 2
Vety
Tes mantoux 10 mm untuk anak usia 16 bulan tdk bisa
dikategorikan positif
kedua, yg diukur penebalannya bukan merahnya, merahnya
bisa saja karena
alergi terhadap pengawet mantoux nya. Ketiga, kontak
1. Dr Budiman di MMC
setiap sabtu (daerah Kuningan), atau
2. Dr Bambang Supriyatno di Hermina jatinegara,
sepertinya di rumahnya juga
praktek tetapi saya tdk tahu dimana di jak sel atau
3. Dr Darmawan di Hermina Bekasi
Semoga membantu
wati



----- Original Message -----
PERTANYAAN VETY
From: "Vety S" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, March 23, 2004 7:55 PM
Subject: Re: [sehat] Tanya flek paru pada anak, Atiek
S


Dear Dokter Wati,

Terima kasih atas jawaban Dokter.

Anak perempuan saya telah menjalani tes darah dan
rontgen. Berikut data
hasil tes darah nya

----
Hitung Jenis
Batang 0% (normal 2,00 - 6,00)
Segmen 20% (normal 50,00 - 70,00)
Limfosit 77 % (normal 20,00 - 40,00) -> ukuran ini
dilingkari oleh dokter
Monosit 1% (normal 2,00 - 8,00)
----

Hasil tes rontgen ditulis
" Infiltrat perihiler.
Pembesaran kelenjar hilus kanan.
Jantung normal.
Kesimpulan: Mungkin KP"


Kesimpulan dari dokter ahli paru (RS H**na Daan
Mogot):
Dari hasil tes darah, menunjukkan TB meragukan.
Krn LED 8 mm/jam (normal <15,00 mm/jam). Tapi
Limfosit 77 %

namun ada tiga hal lain yg memberatkan, yaitu:
- sisa suntik tes Mantoux terlihat jelas, ukuran 10
mm.
Merah tebal, bahkan setelah seminggu tes, bekas itu
bukannya memudar
melainkan tambah merah dan menebal. Dokter langsung
bilang kalau tes Mantoux
jelas positif.
- berat badan tidak naik atau gizi buruk
- titik flek di hasil rontgen.

Kesimpulan anak saya mesti diterapi TB, yaitu
pemberian obat secara oral
selama 6 bulan.

Seminggu yg lalu, oleh dokter anak diberikan puyer
vitamin dan berat badan
anak saya meningkat dari 7,9 menjadi 8,1 kg.
Akhir-akhir ini, frekuensi minum susunya bertambah.

Sebenarnya berat badannya tak mengalami penurunan,
tapi tidak bertambah.
Penyebabnya, dia susah makan -sering dilepeh. Susah
makannya sudah
berlangsung lama, sekitar 5 bulan. Asupan makanan
kurang dibandingkan dgn
aktivitasnya yg sgt lincah.
Tidak ada kontak dgn penderita TB (batuk darah).
Kondisi kesehatan sangat
baik, tak pernah batuk dan diare.

Apakah benar anak saya terkena TB? Kalau saya mesti
second opionion, apa
dokter bisa memberikan referensi
dokter lain? (saya tinggal di daerah Cipondoh,
Tangerang).Maaf sekali krn
pertanyaan saya sangat banyak, sebanyak obat yg siap
diminum oleh anak saya
mulai besok.

Terima kasih atas bantuan, Dokter

vety
-------------------------------------------------------------------------------------
Dear Pak Edi,

Wah yang namanya flek paru2 ini sangat rancu dan
menyesatkan loh pak, dan
sebenarnya istilah ini tidak ada didalam kamus
kedokteran. So, tidak ada
namanya penyakit flek paru. Biasanya dokter bilang
flek berdasarkan hasil
x-ray paru2 dimana fotonya menunjukkan adanya bercak2,
lalu langsung dicap
Flek paru atau maksudnya TBC. Padahal sebenarnya tidak
selalu bercak2 difoto
x-ray disebabkan adanya TBC, bisa saja kita difotonya
pas sedang pilek
sehingga timbul bercak dihasil fotonya.

Untuk memutuskan apakah seseorang terkena TBC
sebenarnya tidaklah mudah,
pertama dites mantoux, itupun hasil mantoux ini tidak
bisa dijadikan sebagai
satu2nya acuan. Lalu, kedua dadanya difoto x-ray dari
samping dan terakhir
tes darah. Kemudian semua hasilnya ini tidak hanya
dibawa ke DSA, jangan
segan2 minta 2nd opinion dan sebaiknya juga bawa ke
ahli paru anak.

Saya sendiri punya pengalaman dengan anak pertama
saya, dulu hanya karena
penambahan berat badannya tidak sesuai pedoman chart,
diduga TBC, padahal
hasil mantouxnya tidak menyatakan demikian. Lalu tetap
disuruh foto di
dokter spesialis x-ray, dan menurut dokter spesialis
semuanya normal,hanya
saja ada infiltrat, yang bisa timbul karena
batuk/pilek. Meskipun demikian,
DSAnya tetap menyimpulkan TBC, sehingga harus minum
antibotiksetiap hari
selama 6 bulan!! Bodohnya, waktu itu saya manut2 aja
dengan anjuran dsanya.
Lalu pas sudah minum obat 4 bulan, saya ke dsa lain
dan menurut dia itu anak
saya tidak TBC....aduhhh rasanya jadi nyesel banget
ngga dari awal minta 2nd
opinion, apalagi setelah tahu efek negatif dari
pemakaian antibiotik.

Jadi saran saya untuk teman2 pak edi, pertama2
pastikan dulu anaknya kena
TBC (jangan ditukar dengan istilah flek paru,
menyesatkan!) atau bukan?!
minta 2nd opinion atau bahkan 3rd opinion...soalnya
emang di Indonesia ini

sudah banyak anak2 yang dicap TBC hanya karena kurang
berat badannya. Jangan
seperti kasus anak saya deh, jadi nyesel nantinya.
Tapi kalau ternyata benar
TBC, memang perlu treatment dengan antibiotik. Ma'af
jadi kepanjangan,
semoga bermanfaat.

Best regards,
Gendi Jatikusumah (father of pasha & sasi)

---------------------------------------------------------
ARTIKEL IDAI

Flek Paru? Istilah yang Rancu
Informasi Singkat Tentang Tuberkulosis (TB) Anak

Banyak sekali anak-anak yang divonis sebagai flek paru
dan harus menjalani
?hukuman? minum obat jangka lama, paling tidak hingga
6 bulan. Jika
ditanyakan kepada orangtuanya apa yang dimaksud flek
paru ? Biasanya orang
tua pasien tidak tahu, Bila ditanya lebih lanjut
apakah anaknya mendapat
obat yang membuat air seninya berwarna merah ? Jika
jawabnya "Ya"
kemungkinan besar yang dimaksudkan sebagal ?flek paru?
adalah Tuberkulosis /
Tbc paru atau saat ini disebut TB saja.

Mengapa dokter tidak menyatakan sebagai TB ? Sebagian
kalangan di masyarakat
beranggapan bahwa TB bukan penyakit yang?bergengsi?,
Beda misalnya dengan
penyakit jantung yang dianggap lebih ?terhormat?,
Sebagian pasien tidak
berkenan jika dinyatakan Sakit TB.
Khawatir pasien tidak dapat menerima, dokter berusaha
menyamarkan
penyakitnya dengan istilah flek paru. Saat ini umumnya
pasien sudah
berpikiran terbuka dan dapat menerima jika dinyatakan
Sakit TB. Sebaiknya
dokter berterus terang menyatakan Sakit TB tanpa
menyamarkan dengan istilah
flek paru yang justru tidak mendidik pasien.

Mengapa disamarkan dengan istilah ?flek paru? ? Flek
berasal dan bahasa
Belanda yang artinya ?noda?. Awalnya dari foto
Rontgen paru pasien TB, yang dapat memberikan gambaran
bercak-bercak putih
seperti noda pada paru sehingga disebut ?flek?,
Istilah flek paru tidak
pernah diajarkan di fakultas kedokteran manapun, dan
juga tidak pernah
disebut dalam artikel kedokteran manapun, Istilah ini
rancu dan kesannya
kurang menghargai kecerdasan pasien Sama halnya dengan
istilah ?panas dalam?
yang laris manis digunakan dalam iklan minuman
penyegar. Keduanya sama
sekali tidak mempunyai rujukan di dunia medis.
Apakah semua gambaran "flek" pada paru berarti TB ?
Tidak !!! Semua penyakit di paru (dan itu banyak
sekali jenisnya) dapat
memberi gambaran ?flek? yang tidak dapat dibedakan
dengan TB. Bahkan orang
sehatpun pada Rontgen parunya akan ada gambaran
bercak-bercak putih yang
istilah medisnya infiltrat. Sebagai contoh Mike Tyson
jika dironsen juga ada
?flek?nya, tapi dia sama sekali tidak Sakit TB. Jadi
tidak bisa mendiagnosis
Sakit TB hanya dari Rontgen saja !

Gambaran Rontgen seperti apa yang menunjukkan adanya
TB paru ? TB paru dapat
memberikan gambaran infiltrat yang lebih khusus pada
foto Rontgen,
istilahnya gambaran yang sugestif TB. Misalnya
gambaran miller (bercak kecil
putih merata di seluruh paru), atau gambaran
atelektasis (gambaran putih
padat akibat pengerutan sebagian paru), dll. Sekalipun
gambarannya sugestif
TB, foto Rontgen saja tidak bisa dijadikan dasar
tunggal diagnosis TB, tetap
harus disertai gejala dan tanda sakit TB, dan
pemeriksaan penunjang lain.

Jadi diperlukan pemeriksaan lain, apakah itu ? Ya,
pertama-tama jika seorang
anak dicurigai Sakit TB harus dibuktikan dulu adanya
Infeksi TB (adanya
kuman TB dalam tubuh seseorang). Caranya dengan uji
tuberkulin atau yang
lazim dikenal sebagai Mantoux test. Jika hasilnya
negatif berarti tidak ada infeksi, dan bila infeksinya
saja tidak ada
bagaimana mungkin bisa sakit TB.

Jika hasil uji Mantoux positif apakah berarti sakit TB
? Belum tentu. Hasil
uji Mantoux positif hanya menunjukkan adanya Infeksi
TB, bukan menandakan
pasiennya Sakit TB. Jadi harus dibedakan antara
Infeksi TB dengan Sakit TB.
Orang dewasa di Indonesia umumnya sudah
terinfeksi TB tanpa sakit TB, sehingga jika dilakukan
uji Mantoux pada orang
dewasa di Indonesia maka umumnya akan positif.

Ada yang mengatakan uji Mantoux bisa negatif padahal
ada Sakit TB, apa
benar?
Benar. Uji Mantoux dapat memberikan hasil negatif
palsu yang disebut anergi.
Anergi dapat dijumpai pada keadaan tertentu misalnya
gizi buruk, Sakit TB
yang berat, tifus yang berat, campak, cacar air,
menggunakan obat steroid
jangka lama, dan berbagai keadaan lain yang
menyebabkan penekanan sistem
imun (kekebalan) tubuh, Jika tidak ada salah satu
keadaan tersebut sangat
kecil kemungkinannya terjadi anergi.

Bagaimana dengan pemeriksaan darah ?
Biasanya pemeriksaan darah yang dimaksudkan untuk TB
adalah LED (laju endap
darah) dan hitung jenis limfosit, Kedua pemeriksaan
ini nilai diagnostiknya
untuk TB rendah, jauh lebih rendah dibanding foto
Rontgen, sehingga hanya
digunakan sebagai data tambahan.

Adakah pemeriksaan darah lain untuk TB ?
Ada, yaitu pemeriksaan PCR dan serologis, seperti PAP
TB, Mycodot, ICT dll.
Namun semua pemeriksaan itu tidak lebih unggul
daripada uji Mantoux, Semua
pemeriksaan itu jika positif juga hanya menunjukkan
adanya Infeksi TB, tidak
bisa untuk menentukan ada tidaknya Sakit TB.

Lalu apa bedanya Sakit TB dengan Infeksi TB ?
Jika orang (dewasa atau anak) mengalami Sakit TB akan
menunjukkan gejala dan
tanda Sakit TB. Sedangkan jika hanya terinfeksi TB
tanpa sakit TB tidak akan
ada gejala dan tanda sakit TB.
Apa gejala dan sakit TB pada anak ?
Gejala dan tanda Sakit TB pada anak sangat luas
variasinya, mulal dari yang
sangat ringan sampai sangat berat. Gejala dan tanda
yang mengawali
kecurigaan Sakit TB pada anak di antaranya adalah MMBB
(Masalah Makan dan
Berat Badan), demam lama atau berulang, gampang /
sering tertular sakit
batuk pilek, adanya benjolan yang banyak di leher,
diare yang sulit sembuh
dll. TB juga dapat menyerang berbagai organ di seluruh
tubuh sehingga bisa
timbul gejala pincang jika mengenai sendi panggul atau
lutut, benjolan
banyak di leher, bisa juga terjadi kejang jika
mengenai susunan saraf pusat
otak.

Apakah batuk lama atau berulang juga merupakan gejala
Sakit TB ?
Batuk lama atau berulang merupakan salah satu gejala
utama Sakit TB pada
orang dewasa. Pada anak batuk lama / berulang dapat
merupakan gejala Sakit
TB, tapi bukan gejala utama. Pada anak ada penyakit
lain yang gejala
utamanya batuk lama / berulang yaitu asma. Banyak
kasus asma pada anak yang
keliru divonis TB. Asma dengan TB merupakan dua
penyakit yang sama sekali
berbeda namun sering dikelirukan.

Apakah jika ada tersebut berarti sakit TB ?
Belum tentu. Berbagai gejala tadi bukan ?monopoli?
Sakit TB, tapi dapat juga
disebabkan oleh berbagai penyakit lain. Itulah
sebabnya uji Mantoux sangat
penting untuk menentukan dulu apakah ada Infeksi TB
atau tidak, Jika tidak
ada Infeksi TB, berarti berbagai gejala tadi
disebabkan oleh penyakit lain.

Sebenarnya apa penyebab TB, apakah penyakit keturunan
atau penyakit menular
TB bukan penyakit keturunan, tapi penyakit menular. TB
menupakan salah satu
bentuk penyakit infeksi. Penyakit infeksi adalah
penyakit yang disebabkan
masuk dan berkembangbiaknya kuman dalam tubuh
seseorang. Kuman adalah
makhluk hidup yang sangat kecil sekali (mikro
onganisme = mikroba = jasad
renik) yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Ada
jutaan jenis kuman
salah satu di antaranya adalah kuman TB.

Bagaimana cara penularannya ?
Ada beberapa cara penularan, tapi yang paling sering
adalah melalui saluran
respiratonik (pernapasan). Pasien TB dewasa dengan TB
paru, jika batuk,
bersin, menyanyi, atau bicara akan menghembuskan
ribuan kuman TB ke udara di
sekitarnya. Bila kuman ini terhirup oleh orang lain,
maka orang tersebut
dapat terinfeksi.

Apakah jika kita berhubungan dengan pasien TB paru
dewasa, pasti akan
tertular ?
Belum pasti tertular. Banyak faktor yang berperan
untuk terjadinya infeksi
TB. Faktor sumber penularan, lingkungan, dan faktor
daya tahan tubuh.
Tingkat eratnya hubungan (kontak) juga sangat
berperan. Makin erat kontak
(dose contact) dan makin lama, makin besar risiko
tertular.

Apakah anak yang sakit TB menular dan perlu dipisahkan
dari orang lain ?
Tidak ! Yang menular adalah pasien TB paru dewasa,
pasien TB paru anak tidak
menular sehingga tidak perlu dipisahkan apalagi
ikucilkan. Yang perlu
diingat, jika seorang anak terinfeksi TB, berarti ada
orang dewasa sebagai
sumber penularannya yang perlu dicari dan kemudian
diobati agar tidak
menulari orang lain lagi.


Regards,
Gendi Jatikusumah (fathere of pasha & sasi)


http://cyberwoman.cbn.net.id/konsulchild2.asp?nomoract=712

CHILD CONSULTATION

. TB
Tuesday, 27 Sep 2005
Joy --- Pekanbaru
Dear Dr. Wati,
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas jawaban
pertanyaan saya sebelumnya.
Dokter, saya ingin tahu secara umum bagaimana gejala
TBC? anak saya (1,1 th)beberapa bulan terakhir ini
sering sekali batuk, sudah ke dokter juga, tapi sembuh
satu dua hari kambuh lagi. Berat badan anak saya baru
8 kg lebih, kecil ya dok...batuknya berdahak.mungkin
tertular dari pembantu saya yang beberapa bulan
terakhir ini juga sering batuk (kadang parah kadang
sesekali). Apakah sebaiknya saya bawa anak saya
rontgen bu?
Terima kasih atas jawabannya
Jawaban:
Salam kenal Joy,
Senang sekali saya mendapat kiriman email dari kamu.
Apa kabar si kecil hari ini? Masih batuk, Joy? Berat
badannya 8 kg lebih? RB nya? Ingat loh ... jangan
hanya terpaku pada BB saja ya. Bagaimana
perkembangannya dari bulan ke bulan? Naik perlahan
tapi pasti? Atau beberapa bulan ini tidak naik-naik?
Coba plot di kurva pertumbuhan anakmu (kurva
pertumbuhan bisa Joy lihat di KMS atau buku kelahiran
anak atau bisa diklik di www.cdc.gov, keywordnya
growth chart dan pilih yang untuk bayi 0-36 bulan
boys/girls). Bagaimana perkembangannya? Selain tumbuh,
anak yang sehat juga harus berkembang kemampuannya.
Mungkin anakmu sudah bisa jalan-jalan sendiri, sudah
mulai banyak ngoceh ya, Joy.
Berat dan tinggi badan memang salah satu cara kita
melihat apakah anak kita baik-baik saja. Joy perlu
waspada kalau ternyata anakmu beratnya tidak naik-naik
selama 3 bulan, atau turun, atau kalau diplot di kurva
pertumbuhan berat dan/atau tinggi anakmu berada di
bawah garis kurva terbawah. Berat dan tinggi badan
adalah cara kita mengetahui status gizi anak kita.
Kurang, cukup atau lebih. Faktor penentunya adalah
asupan makanan, aktivitas anak, atau ada tidaknya
penyakit.
Asupan makanan yang kurang, atau asupan makanan yang
jumlahnya tetap padahal aktivitas anak sudah
bertambah, atau adanya penyakit infeksi yang lama
(seperti infeksi saluran kemih kronis atau TB) bisa
menyebabkan pertumbuhan anak terhambat. Bagaimana
makan anakmu, Joy? Umur 1 tahun frekuensi makan anak
sekitar 5-6 kali. Makan pagi, makan siang, makan malam
dengan snack di antaranya, ditambah susu 2x/hari.
TBC adalah salah satu penyakit yang susah didiagnosis
karena gejalanya tidak jelas terutama pada anak.
Banyak sekali penyakit yang memberikan gejala yang
mirip dengan TBC. Pada anak, gejala utamanya justru
bukan batuk karena TBC pada anak menyerang kelenjar,
bukan paru-parunya. Kita mencurigai anak menderita TB
bila: ada kontak erat dengan penderita TB dewasa
(pembantu di rumahmu sudah batuk 1 bulan lebih? Gejala
lainnya ... terdapat pembesaran kelenjar di leher yang
bentuknya seperti kalung mutiara.
Coba semua yang dekat dengan anak seperti pembantu,
momongnya, supir dirontgen dada, Joy); Gejala lain
yang tidak khas untuk TBC adalah sering demam
berkepanjangan serta terganggunya pertumbuhan. sering.
Kalau memang ada kecurigaan ... periksa tes Mantoux...
bisa disertai dengan pemeriksaan darah meski tak ada
yang khas untuk TBC. Harap Joy ingat bahwa ronsen dada
tidak dapat dipakai untuk mendiagnosis TBC pada anak.
Batuk sebenarnya reflex tubuh untuk mengeluarkan benda
asing dari saluran tubuh kita.Kalau kita tidak bisa
batuk kita akan rentan terserang infeksi paru-paru.
Jadi syukurlah kita masih bisa batuk ya, Joy.. Batuk
yang lama dan berulang pada anak biasanya disebabkan
karena alergi. Coba perhatikan batuknya.
Batuk alergi biasanya tidak disertai demam dan
biasanya ada waktu-waktu tertentu anak batuk lebih
sering (bangun tidur pagi hari atau waktu tidur malam
hari). Alergi itu diturunkan, lho. Papa-mama atau
kakek-neneknya ada yang alergi atau asma? Obat untuk
alergi adalah avoidance atau penghindaran! Agak repot
karena harus mencari benda apa yang merangsang batuk
anakmu. Gorden sudah lama tidak diturunkan? Ada
boneka2 bulu di kamar? Ada koran2 bekas di kamar tidur
atau tempat bermain anak? Yang susah adalah kalau
rumahmu terletak di pinggir jalan besar.
Oke, jadi pr kita banyak ya, Joy.. Sambil pembantu
kamu dirontgen dan menunggu hasil, kamu juga bikin
acara kerja bakti di rumah kamu. Kalau ternyata hasil
rontgen pembantu kamu positif mengalami TBC paru, nah
anakmu, mama dan papanya juga harus periksa. Sementara
ini, kalau ada yang batuk-batuk atau flu di rumah,
gunakan masker supaya tidak saling menularkan.
Jangan khawatir, TBC bukan penyakit kutukan yang tidak
mungkin sembuh, kok. Bila didiagnosis dan diobati
dengan benar, pengobatan selama 1 bulan sudah membuat
kumannya tidak menular (tapi obatnya tetap harus
diminum selama 6-9 bulan, lho).
Semoga Joy tidak terlalu pusing karena jawaban saya
panjaaaang sekali.
Saya harap jawaban panjang ini bisa sedikit membantu
dan menenangkan ya, Joy..
Terus kabari saya, ya..
Salam hangat untuk keluarga dan titip peluk cium untuk
si kecil, Joy. Sehat-sehat, ya..
wati





Re: [balita-anda] Q:TBC Pada Anak apakah menular?
On 1/30/06, Restiani Tan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Dear Smart Parents,

Sebelumnya saya ucapkan dulu selamat hari raya imlek
buat yg merayakan
(Kiong Hie Fa Chai, wan se ju ie).

Saya pernah menerima artikel dari BA mengenai TBC
pada anak, anak saya 8,5
bln saat ini sedang menjalani perawatan TBC dan
sudah berjalan 2 bulan
lebih.
dari beberapa dokter specialis paru baik paru dewasa
(di RS Pluit) maupun
Spec paru anak (di RS PIK) dan juga dari dokter spec
(Dr SPA Andry
Tangkilisan) anak mengatakan TBC pada anak tidak
dapat menular akan tetapi
mertua saya mengatakan kalau dokter kenalannya yg
katanya juga spec paru
dewasa mengatakan TBC pada anak 100 % menular dan
dilarang mengkonsumsi
paprika. dokter tesebut juga mengatakan kalau labu
percuma diberikan pada
anak karena tidak ada gizinya.
sedangkan dokter spec paru anak di RS PIK mengatakan
bahwa anak yang
menderita TBC tidak ada pantangan makanan kecuali
kalau dia lagi pilek,
batuk atau penyakit lainnya, bahkan imunisasi juga
tidak perlu ditunda.

Moms & Dads terutama yang punya pengalaman TBC pada
anak nya tolong di
sharing dong.
Apakah benar TBC pada anak menular?? (untuk itu
apakah saya harus
memisahkan segala peralatannya dgn milik kakaknya
dan menjauhkannya dari
kakaknya?)
Apakah benar Labu tidak mengandung gizi sehingga
percuma diberikan pada
anak?? padahal segala sesuatu yg natural secara
logika pasti mengandung gizi
tertentu, paling hanya kandungan nya yg berbeda.
Apakah benar anak TBC dilarang mengkonsumsi
paprika?? karena anak saya
suka sekali paprika yg setau saya mengandung banyak
vitamin C untuk daya
tahan tubuh yg mana sangat diperlukan oleh anak yang
menderita TBC.
mba Sylvia R, atau mba intan mungkin bisa membantu??

dariyglagibingung
Restiani











Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com


================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]





--------------------------------------------------------------
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke