Hi Mbak,

Wah lagi pusing banget ya nungguin pesangon. Anyways, setau aku, biasanya kalo 
orang di-PHK, sebelum keluar dari kantor, dia harus sudah megang surat PHK itu, 
sebagai bukti bahwa benar-benar dia sudah tidak dibutuhkan lagi di prsh 
tersebut. And masalah pesangon, tergantung kebijaksanaan Mbak dengan pihak 
HRD-nya, apakah diberikan sebelum Mbak keluar atau sesudah. Kalau diberikan 
sesudah, memang credibility-nya sangat riskan sekali. Kalau prsh bisa dipegang 
omongan sih no problem, bahayanya kan kalo prsh itu ngga megang omongan. Tapi 
selagi Mbak sudah pegang surat PHK sih ngga masalah, posisi Mbak kuat sekalipun 
berargumen menggunakan jalur hukum, begitu pula sebaliknya, kalo Mbak ngga 
megang surat PHK ya posisi Mbak sudah pasti lemah.

Saranku sih lebih baik Mbak mendatangi orang HRD dan memintakan surat PHK serta 
pesangon Mbak. Kalau hal ini tidak bisa dipenuhi juga, sampaikan saja kepada 
pihak manajemen kalau Mbak akan menyampaikan masalah ini ke publik, agar publik 
tau bagaimana manajemen prsh tsb. Kalau prsh tidak bergeming, lakukan spt apa 
yang Mbak udah sampaikan, misal published di koran, majalah dsb. Langkah 
berikutnya Mbak kembali push pihak manajemen prsh dengan ancaman akan 
dilaporkan via jalur hukum (Depnaker). At least Mbak sampaikan kepada pihak 
manajemen bahwa Mbak dan rekan Mbak ngga akan membiarkan hal ini begitu saja. 
Kewajiban adalah kewajiban, dan hak adalah hak.

Ok selamat berjuang ya!

PS: Aku pernah mengalami hal yg sama. Cuma kasusnya, aku yg minta keluar dr 
prsh krn merasa diperlakukan tidak adil, dan aku tetap minta pesangon karna aku 
sudah melakukan banyak hal utk prsh tsb. Thank God, aku keluar dengan surat 
resign, dan beberapa hari kemudian prsh men-transfer pesangon sejumlah yg sudah 
aku dan pihak manajemen sepakati bersama. **Every achievement must have its own 
reward**.

----- Original Message ----
From: Naning Dwiyanti <[EMAIL PROTECTED]>
To: balita-anda@balita-anda.com
Sent: Thursday, January 31, 2008 9:47:35 AM
Subject: Re: [balita-anda] Fwd: Tanya : Apa yang harus dilakukan...

MbaRenny...
makasih 
ya 
atas 
masukannya 
:)

tapi 
yg 
menjadi 
persoalan 
itu 
sampe 
dgn 
skrg 
aq 
n 
temen 
yg 
kena 
PHK 
itu
blom 
mendapat 
surat 
resmi 
PHK, 
jd 
kmrn 
itu 
cuma 
secara 
lesan

bukannya 
klo 
PHK 
itu 
harus 
ada 
hitam 
diatas 
putih 
dan 
ada 
keterangan 
akan
hak 
kita 
(pesangon) 
seperti 
yg 
diceritakan 
oleh 
Mbak 
Icho..

jadi 
yg 
aq 
tanyakan 
itu 
apa 
yg 
hrs 
dilakukan 
jika 
menghadapi 
kasus 
seperti
ini 
????
bukannya 
kita 
terprovokasi 
ato 
gimana, 
emang 
betul 
nama 
baik 
itu 
lebih
penting 
drpd 
uang
tp 
knp 
kita 
tdk 
berusaha 
mencari 
kebenaran 
yang 
memang 
sudah 
menjadi 
hak
kita 
:)

tapi 
suwun 
ya 
mbak 
atas 
masukannya 
... 
:)



Nda'e 
Nish
http://nanangguliya.multiply.com





On 
1/31/08, 
Renny 
<[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> 
Mba 
yg 
lagi 
bingung,
>
>





Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

Kirim email ke