BALIKPAPAN-Gerombolan pemuda bejat, La Miri (19) warga Jl Manunggal RT 61 Gunung Bakaran Balikpapan Selatan, La Ami (17), La Kalau (23) dan La Tapa (23) tinggal di RT 59 Gunung Bakaran, memang sungguh keterlaluan. Pantas saja polisi gemas terhadap ulahnya. Balita usia 3 tahun sebut saja Reni, diculik, dianiaya, dirampas perhasannya lalu diperkosa secara bergantian. Dari hasil pemeriksaan polisi terhadap para pemuda bejat itu, ide berbuat bejat muncul dari La Miri yang merupakan tetangga korban. Sedangkan tiga pelaku lainnya yaitu La Ami, La Kalau dan La Tapa mengikuti ajakan La Miri. Saat ditanya kejadian yang sebenarnya, gerombolan bejat ini bersilat lidah. Mereka mengaku niat mereka sebelumnya bukan ingin memperkosa Reni, melainkan ingin menculik dan mengambil perhiasan balita tak berdosa itu. Silat lidah lainnya, para pelaku mengaku tidak sadar saat memperkosa Reni dengan alasan mabuk.
"Saya yang menculik kemudian membawa ke belakang rumah dan mengambil anting-antingya. Karena mabuk, saya tiba-tiba saja timbul nafsu ingin memperkosanya (Reni,red). Setelah saya selesai memperkosa, giliran La Ami," ujar La Miri yang dbenarkan pelaku lainnya. Perbuatan tak manusiawi ini dilakukan mereka Rabu (27/2) tengah malam sekitar pukul 02.00 Wita. Malam itu Reni bersama ibu sedang tertidur lelap. Saat korban sedang tidur, pelaku masuk dari pintu belakang, di mana pintu tersebut dalam keadaan rusak dan tidak terkunci. Kehidupan La Miri, La Ami, La Kalau dan La Tapa sehari-harinya hanyalah pengangguran sehingga perbuatannya sering iseng dan mengganggu ketenangan warga. Salah satunya suka mabuk-mabukan. Sebelum menculik dan memperkosa Reni, para tersangka mengaku pesta miras menenggak 7 botol miras berkadar alkohol di atas 20 persen. Tujuh botol miras itu dihabiskan oleh 10 orang pemuda termasuk empat pelaku itu. Usai pesta miras, gerombolan pemabuk itu bubaran. Bukannya pulang dan tidur, La Miri, La Ami, La Kalau dan La Tapa malah kelayapan di kegelapan malam lalu menculik Reni dan menggilirnya. Kapolresta Balikpapan AKBP Drs M Arkan Hamzah melalui Kasat Reksrim AKP Dedy Tri Murti SH Sik, mengatakan, sampai saat ini motif yang dilakukan oleh para pelaku karena ingin mengambil perhiasan korban. "Tidak ada motif dendam atau lainnya. Niat memperkosa menurut pengakuan parapelaku dilakukan karena tak sadar akibat mabuk," ujarnya. Apakah dugaan pelaku akan bertambah lagi? Mantan Kanit Ops Dit Reskrim Polda Kaltim itu membeberkan, hasil introgasi empat pelaku, kemungkinan besar masih ada pelaku lain lagi yang ikut memperkosa balita. "Dugaan masih kami kembangkan, nanti setelah sduah cukup bukti ditambah keterangan saksi empat pemuda, baru kami berikan data- datanya," jawab Dedy. Barang bukti yang kini diamankan polisi, anatara lain baju korban yang dikenakan saat kejadian serta celana dalam. Dimana pada bagian celana dalam Reni terdapat bercak darah dan sperma milik para pelaku. "Saya sudah tidak tahan, saya perkosa sampai saya `keluar'," tutur La La Tapa. Pesta miras itu sendiri dilakukan pada malam kejadian dan digelar tak jauh dari rumah korban. Dari 10 pemuda seang asyik pesta miras ini, sang bandarnya diketahui yakni La Kalau. Karena ingin membeli miras tidak ada uang, maka mereka mempunyai niat jahat untuk mencuri perhiasan korban. Belakangan Reni dianiaya, dirampas perhiasannya dan diperkosa bergantian. Seperti diberitakan, berkat upaya dan kerja keras Satuan Reserse dan Kriminal (Sat Reksrim) Polresta Balikpapan memburu pelaku biadab pemerkosa balita 3 tahun. Berhasil meringkus empat pemuda di lokasi berbeda pada Sabtu (8/3) hingga Senin (10/3) lalu. Reni, diculik Rabu (27/2) tengah malam sekitar pukul 02.00 Wita. Malam itu Reni bersama ibu sedang tertidur lelap. Saat sedang tidur inilah, pelaku masuk dari pintu belakang, dimana pintu tersebut dalam keadaan rusak dan tidak terkunci. Hasil visum tim dokter rumah sakit, pada kemaluan serta bagian anus Reni mengalami luka serius akibat dimasuki benda tumpul. Selain itu tangannya lebam dan bibirnya pecah. Lebih parahnya lagi, kemaluan korban terdapat tanah dan rumput.(bai)