Duh senengnya ketemu lagi nih,...

Sekarang gimana caranya bisa bangun malem mompa ASI ya? He.he..he..kok aku
tiap malem bablas terus sampe subuh. Nyusuinnya antara sadar dan tidak
karena sambil bobo-an.

Syukurnya selama masuk kerja seminggu ini masih bisa kabur 2 jam sekali ke
mess untuk nyusuin langsung atau mompa ASI ;)




On 6/23/08, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Seneng deh kalau baca email mba Sylvia...;p
>
> Selamat ya mba, Aleta dah lulus ASI Eks....(bearati srjana asi mba dah 3
> yah..hebat!)
>
> Kalau sy dulu (Nayla) hanya diploma ASI secara hanya 4 bulan ASI eks karna
> dulu blm begitu tau ilmu perAsian..jadi sempat kekurangan stock ASI
> (selama cuti melahirkan ga nabung ASI) dan memerah ASI kurang maximal..
>
> Makanya sekarang gi ngejer dan berusaha agar Naura bisa S1 ASI Eks...(skrg
> dah 4,5 bulan tinggal 1,5 bln lagi wisuda)
>
> Dan dari uraian mba tadi ternyata aku termasuk level ini:
> - Menyusui, tidak mengalami haid dalam jangka waktu 6 bulan pasca
> persalinan: 110 ng/mL
>
> hmmm Alhamdulillah stock ASI msh lumayan dikulkas.....
>
> Oia satu lagi mba...selain anak sering disusui faktor seringnya memerah
> juga pengaruh..klo kt dsa Naura, dlm 6 jam 2 x merah beda hasilnya dg 6
> jam 3 x merah, dan aku buktikan memang benar....semakin sering merah
> semakin banyak hasil ASI..krn prinsip payudara bukan  sperti prinsip
> mengisi air galon atau jika gudang ASI sudah habis maka akan diisi lagi,
> tapi bukan ini prinsipnya prinsipnya bak air gelas yg sedang disedot, tapi
> disisi lain gelas diisi..jd ga mungkin habis...
>
>
> Sefty
> "Sesuatu jadi sulit, kalau kita menganggapnya sulit. Sesuatu akan mudah,
> kalau kita percaya itu mudah"
>
>
>
> "Sylvia Radjawane" <[EMAIL PROTECTED]>
> 06/23/2008 04:27 PM
> Please respond to
> balita-anda@balita-anda.com
>
>
> To
> balita-anda@balita-anda.com
> cc
>
> Subject
> Re: [balita-anda] [Sharing] Prolaktin & ASI Perah
>
>
>
>
>
>
> Hi all,
>
> Duh, seneng banget Jumat kemarin, 20 Jun'08 Aleta sudah genap usia 6 bulan
> dan sudah di-'wisuda' jadi sarjana ASI Eksklusif :)
>
> Memang bukan pengalaman pertama buat saya untuk aktivitas ASI eksklusif
> ini,
> tapi karena punya 3 anak yang 'unik' - so, pengalaman menyusui dengan
> masing2 anak juga jadi 'istimewa' dan sangat berkesan :) -- persamaannya:
> semuanya sama2 rakus ASI dan untungnya nggak pakai acara 'bingung puting'
> walau saya selalu berikan ASI perah dengan botol ...
>
> Sekadar sharing tentang hormon Prolaktin.  Semua tahu kalau hormon ini
> bekerja sama dengan hormon oksitosin, punya peran penting dalam aktivitas
> menyusui.  Semua ibu menyusui juga harus berupaya agar level hormon ini
> dalam darah senantiasa meningkat supaya produksi ASI tetap lancar.
>
> Kebetulan ketemu salah satu info tentang hubungan level hormon prolaktin
> dengan menyusui di website www.kellymom.com (site favorit saya untuk
> masalah
> per-ASI-an).  Ini kutipannya:
>
> ----------
> http://www.kellymom.com/bf/normal/prolactin-levels.html
>
> *Normal Prolactin Levels in breastfeeding mothers
> *
>
> *Level Serum Prolaktin dalam tubuh wanita:**
> (dalam bentuk tabel)**
> *
>
> - Tidak hamil, tidak menyusui: < 25ng/mL
> - Hamil, bersalin: 200ng/mL
> - Menyusui, di awal2 pasca persalinan: 100 ng/mL
> - Menyusui, 3 bulan pertama pasca persalinan: 100 ng/mL
> - Menyusui, tidak mengalami haid dalam jangka waktu 6 bulan pasca
> persalinan: 110 ng/mL
> - Menyusui, mengalami haid sebelum waktu 6 bulan pasca persalinan: 70
> ng/mL
> - Menyusui, 6 bulan pertama pasca persalinan: 50ng/mL
>
> Catatan:
>
> -       Level plasma prolaktin mencapai puncaknya sesaat setelah
> persalinan,
> kemudian berfluktuasi tergantung dari frekuensi, intensitas dan lamanya
> stimulasi puting
>
> -       Konsentrasi prolaktin dalam darah mencapai 2 kali lipat sebagai
> respons dari hisapan bayi dan memuncak kurang lebih 45 menit setiap kali
> dimulainya aktivitas menyusui.
>
> -       Selama minggu pertama setelah persalinan, level prolaktin pada
> wanita menyusui turun hingga 50%.  Jika tidak menyusui, level prolaktin
> umumnya mencapai kondisi seperti wanita yang tidak hamil sejak hari ke
> tujuh
> pasca persalinan
>
> -       Level prolaktin mengikuti 'ritme circadian (tipe ritme biologis):
> level pada saat malam hari (waktu tidur) lebih tinggi dibandingkan siang
> hari.
>
> -       Level prolaktin akan menurun secara lambat setelah aktivitas
> menyusui, tetapi akan tetap dapat ditingkatkan sepanjang ibu menyusui,
> bahkan saat ia menyusui bertahun2 lamanya.
>
> -       Level prolaktin 'meningkat melalui hisapan', semakin sering
> memberi
> ASI, makin tinggi level serum prolaktin.  Lebih dari 8x aktivitas menyusui
> dalam periode 24 jam mencegah turunnya konsentrasi prolaktin sebelum
> aktivitas menyusui selanjutnya.
> ----------
> Kalau lihat data di atas:
>
> Kelihatannya level normal hormon prolaktin tertinggi yaitu pada masa
> kehamilan/persalinan juga saat menyusui di mana ibu belum kembali dapat
> haid
> selama 6 bulan pertama. Malahan dibilang kalau level hormon ini mencapai
> puncaknya saat baru saja bersalin.
> Asumsi saya, ini mungkin bisa 'mematahkan' anggapan bahwa justru setelah
> bersalin, ASI tidak bisa keluar.  Seharusnya, dengan level hormon setinggi
> itu, ditambah stimulasi (massage) yang tepat dan psikis yang OK, produksi
> ASI sedang bagus banget di masa2 itu.
> Ini juga yang mendukung pentingnya IMD alias menyusui baby di 1 jam
> pertama
> hidupnya mengingat level hormon ini yang tinggi pada ibu yang baru saja
> bersalin.
>
> Minggu pertama pasca bersalin, level prolaktin mencapai titik cukup rendah
> (50 ng/mL) dan kalau ibu tidak termotivasi untuk berupaya menyusui - level
> hormon ini terus menurun hingga sama dengan ibu yang tidak hamil dan tidak
> menyusui.  Mungkin ini juga yang harus jadi catatan buat ibu menyusui
> untuk
> tetap 'fight it out' dalam 1 minggu pertama belajar menyusui - produksi
> ASI
> mungkin 'kelihatan menurun' tapi jangan sampai menyerah dan menggantinya
> dengan sufor.
>
> Berdasarkan pengalaman menyusui ke-3 anak saya, ternyata saya selalu
> kembali
> dapat haid waktu mereka usia 3 - 3.5 bulan (walaupun saya menyusui
> eksklusif).  Dari info di atas, itu berarti level prolaktin dalam tubuh
> saya
> tidak terlalu tinggi (sekitar 70 ng/mL - hampir setengah lebih dari level
> prolaktin ibu menyusui yang belum juga dapat haid sampai babynya umur 6
> bulanan). Belum lagi ngalamin kondisi: tiap hari 1-2 haid, produksi ASI
> agak
> menurun.
>
> Untuk 'kejar stok ASI' , saya coba antisipasi dengan 2 pendekatan: untuk
> dapatkan level prolaktin yang tinggi - saya sempatkan waktu untuk perah
> ASI
> di waktu malam (yang menurut info, level prolaktinnya lebih tinggi).
> Di kesempatan lain, selalu usahakan anak2 menyusui hingga 'kosong'
> payudara
> (yang biasanya juga terjadi di malam hari - sehabis saya pulang kerja).
>
> Hasilnya: jumlah ASI perah saya memang tidak berlimpah-ruah, tapi cukup
> signifikan meningkatnya dan selalu mencukupi kebutuhan baby saya.  Kalau
> sudah mau 'mentok' dengan stok ASI perah, mulai deh 'utak-atik'
> formula/tabel di atas, buat analisa sendiri  supaya bisa capai kondisi
> yang
> optimal untuk supply ASI perah saya.  So far, cukup menyenangkan hasilnya
> :)
>
> Kebiasaan menyusui hingga payudara terasa 'kosong' buat payudara otomatis
> terisi kembali. Stimulasi karena hisapan baby juga buat produksi ASI lebih
> banyak karena level prolaktin mencapai 2 kali lipat dan terus meningkat di
> masa2 payudara hampir kosong.
>
> ASI yang 'dihisap habis' baby dengan sukses dalam 1x kegiatan laktasi,
> berarti juga dia selain 'kenyang' dengan foremilk, juga sudah dapat
> hindmilk
> ASI yang kaya lemak (note: hindmilk ini baru ke luar di tahap akhir
> menyusui). Alhasil, baby selalu 'kenyang', BAB/BAK nya bagus, berpengaruh
> baik juga ke pola tidur dan habitnya sehari-hari.
>
> Level normal hormon prolaktin bisa terus meningkat seiring dengan
> stimulasi
> puting payudara -- ini mungkin menjelaskan kenapa ibu menyusui harus rajin
> massage payudaranya.
> Stimulasi ini juga erat kaitannya dengan paham 'supply and demand'. Makin
> sering baby menyusui (dalam info di atas disebutkan dengan frekuensi 8x
> sehari), makin sering puting distimulasi, level prolaktin tinggi bisa
> dipertahankan - produksi ASI terus ada.
> Itu juga yang buat saya selalu 'nempel' dengan baby saya setiap kali
> weekend
> dan sebelum/setelah kegiatan kantor, saya selalu berusaha stand-by tiap
> kali
> baby saya mau ASI (sampai di rumah ada julukan 'koala' karena 'nempel'
> terus
> dalam gendongan mamanya :)).
>
> Anyway, bersyukur sekali karena sudah diberi kesempatan untuk memenuhi
> 'hak
> prerogatif' anak2 saya dengan ASI.
> Untuk Aleta, sekarang tinggal 'ngubek2' arsip lagi untuk masalah menu
> MPASI
> - nya :)
>
> To all breastfeeding moms and part/full-time working-breastfeeding moms,
> tetap semangat beri ASI eksklusif untuk babynya ya.  Trust me ... it's
> really well-worthed! :)
>
>
> ASI is the best!
> (read: if the best is possible, good is not enough :))
> Sylvia - mum to Jovan, Rena & Aleta
>
>
>

Kirim email ke