soang = angsa berleher panjang (bahasa sunda)

regards
øhasbullah
-----Original Message-----
From: Nurhidayati [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, June 27, 2008 7:33 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: RE: [balita-anda] Balita Tewas Dimakan Anjing

Nanya dong... Soang apaan sih?? * asli ga tau*

www.thiess.co.id
 
-----Original Message-----
From: Niken Ariati [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, June 26, 2008 6:23 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] Balita Tewas Dimakan Anjing

Kalo saya trauma di"sosor" soang waktu pulang pramuka kelas V SD..
kurang keren sih..tapi bener-bener horor deh, yang lebih horor lagi temen
se-regu bukannya nolongin malah nyorakin..jadilah daku keliling lapangan
disosor soang..

*menghibur diri denger cerita mengenaskan*


Pada tanggal 26/06/08, Susanto Agus <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
>
> Mengenai anjing, saya punya pengalaman yang mengerikan juga dan trauma
> saya.
> Waktu itu saya sedang melewati jalan kecil dan ada anjing -mungkin herder-
> cukup besar tinggi hampir sepinggang saya. Anjing itu langsung mau
mengejar
> bahkan mau menerkam. Refleknya saya langsung ambil potongan besi pagar
> orang  langsung saya hantamkan ke kepalanya. Anjing tersebut langsung
> kejang-kejang dan mati berlumuran darah. Pemiliknya tidak berani memarahi
> saya karena saya langsung teriak dengan histeris ke pemiliknya.
> Sejak itu saya sangat tidak suka anjing bahkan anak saya saya ajarkan
untuk
> memukul anjing dengan keras kalau mendekat karena trauma saya.
>
> Maka dari itu saya juga menghimbau kepada pemilik anjing untuk menjaga
> dengan ketat atau mengikat anjing jika anjing itu suka menggonggong keras.
>
> -----Original Message-----
> From: Triagus [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Thursday, June 26, 2008 2:49 PM
> To: Balita Anda
> Subject: [balita-anda] Balita Tewas Dimakan Anjing
>
> Balita Tewas Dimakan Anjing
> Kamis 26 Juni 2008, Jam: 6:52:00
> JAKARTA (Pos Kota) - Tidak ada lagi canda dan tawa Amelia Handatani.
> Balita berusia 18 bulan yang akrab dipanggil Amel, anak pasangan Ny.
> Susan, 22, dan Ahmad Junaedi, 27, itu tewas mengerikan. Ia menemui ajal
> diterkam anjing majikan ibunya yang bekerja di rumah Jalan Melati, RT
> 09/010, Kel. Kapuk, Jakarta Barat, Rabu (25/6) siang.
>
> Amel tewas dalam perjalanan ke RSUD Cengkareng dalam kondisi
> mengenaskan. Leher dan kepala balita ini luka menganga akibat gigitan
> anjing jenis Rott Weiller milik Ny. Patriacia, 46, majikan Ny. Susan,
> yang bekerja sebagai pembantu di rumah tersebut.
>
> Menurut Ny. Susan, ketika menggigit Amel, anjing yang diberi nama Spike
> itu tidak mau melepas tubuh balita itu. Ajing ganas ini baru mau melepas
> gigitannya setelah dijinakan Kenya Zulian, 18, anak Ny. Patriacia. Amel
> ditemukan terkapar di anak tangga loteng rumah tersebut. Akibat gigitan
> anjing, darah dari luka membasahi sekujur tubuh korban.
>
> Peristiwa mengerikan yang terjadi di depan matanya itu membuat Ny. Susan
> histeris. Wanita beranak dua yang sudah 9 bulan bekerja di rumah Ny.
> Patriacia dengan gaji Rp 500 per bulan itu, menjerit memanggil nama
> anaknya bungsunya. Nyonya Susan merangkul tubuh Amel yang berlumuran
> darah. Wanita pembantu ini tak kuasa menahan tangis.
>
> Dalam waktu singkat, seisi rumah geger. Anjing ganas itu bergegas
> diamankan pemiliknya ke kamar. Tetangga yang mengetahui peristiwa sadis
> berdatangan. Tak beberapa lama, petugas Polsek Cengkareng datang ke
> lokasi kejadian. Nyonya Patriacia dibawa ke kantor polisi. Sedangkan
> mayat Amel dibawa ke rumah duka di Jalan Pedongkelan, Cengkareng,
> Jakarta Barat. " Nyonya Susan dan suaminya menolak anaknya diotopsi, "
> kata petugas.
>
> Menghadapi musibah yang menimpa anak pembantunya, Ny. Patriacia, yang
> saat kejadian tidak berada di rumah, hanya bisa berdiam diri. Ia tidak
> menduga anjing peliharaannya bisa memangsa manusia. Kepada petugas, Ny.
> Patriacia menuturkan, anjing itu dibelinya dari kecil di daerah Sunter,
> Jakarta Utara, seharga Rp 2,5 juta. Anjing ini sudah 7 tahun bersama
> keluarga Ny. Patriacia.
>
> " Dengan kejadian ini, kami sudah tidak mau lagi memelihara Spike.
> Sebaiknya, anjing ini disuntik mati saja Pak, " kata Ny. Patriacia
> kepada polisi yang memeriksanya.
>
> AMBIL PAKAIAN
> Nyonya Susan menjelaskan peristiwa tragis ini. Siang itu, pukul 13:45,
> ia naik ke loteng rumah untuk mengambil jemuran. Sebelum naik, istri
> Ahmad Junaedi ini meletakan Amel di anak tangga. " Saya tidak mengajak
> Amel ke loteng karena ada anjing di loteng. Anjing itu kelihatannya
> liar, " kata Ny. Susan.
>
> Sewaktu mengambil pakaian yang dijemur di loteng , wanita asal Rangkas
> Bitung, Banten, menyaksikan bagaimana putrinya digigit anjing milik
> majikannya. "Anjing itu menggigit leher anak saya dan membawanya ke
> loteng. Saya berteriak-teriak . Anak saya baru terlepas dari gigitan
> setelah ditolong anak majikan," ujar istri.
>
> Mengetahui putrinya terluka di leher dan kepala, Ny. Susan langsung
> memeluk dan membawanya ke RSUD Cengkareng. Ayah Amel, Ahmad Junaedi yang
> bekerja sebagai awak bis, ketika datang ke kamar jenazah rumah sakit
> hanya bisa memeluk mayat putrinya.
>
> Nyonya Patriacia mengatakan, siang itu sehabis mengambil ijazah anaknya
> Kenya Zulian di SMU Al Huda Cengkareng, ia langsung pergi ke rumah
> saudaranya. Di rumah hanya ada pembantu dan anaknya Amel serta Kenya
> Zulian. Remaja inilah yang menolong melepaskan putrid Susan dari gigitan
> anjing piaraannya.
>
> Dijelaskan Patriacia, setiap harinya anjing itu sebenarnya jinak. Bahkan
> yang rajin memberinya makan adalah Susan. Tapi pada hari naas itu, Susan
> lupa memberi makan karena banyak pekerjaan. Mungkin karena lapar anjing
> itu menjadi buas.
>
> Kapolres Jakarta Barat, Kombes Dr Iza Fadri yang dihubungi Pos Kota,
> Rabu petang, menyatakan kasus ini tetap ditangani secara professional
> oleh Polsek Cengkareng. "Pemilik anjing diminta keterangan. Meskipun
> keluarga korban menolak anaknya diotopsi, tapi polisi tetap meminta
> visum luar dari dokter," ujar Iza Fadri.
>
> AMBIL ANJING
> Menanggapi adanya anjing menggigit balita hingga tewas, Edi Setiarto,
> Kepala Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Pemda DKI Jakarta,
> menegaskan, pihaknya akan mengambil anjing tersebut untuk di bawa ke
> Pusat Observasi Rabies Ragunan. "Pemilik wajib menyerahkan anjing
> tersebut," katanya.
>
> Edy mengakui memelihara anjing di Jakarta tidak harus memiliki izin.
> Hanya saja sesuai dengan Perda tentang Pemeliharaan Hewan Rentan Rabies,
> bila memelihara anjing harus divaksin rabies. Langkah ini sejalan dengan
> Jakarta yang bebas rabies.
>
> Selain harus divaksin,anjing tidak boleh diliarkan, sehingga tidak
> membahayakan orang lain. "Bila anjing itu menggigit maka pemiliknya
> harus bertanggung-jawab. Yang jelas anjing itu akan kami ambil untuk
> diobservasi," tandasnya.
>
> AKP DEWI: ROOTWEILLER GANAS
> Anjing jenis Rootweiller termasuk hewan ganas dan pendendam. Seharusnya
> pemilik anjing tidak melepas begitu saja hewan peliharannya dan harus
> mengenal betul jenis, sifat dan karakteristik hewan yang dipeliharanya.
>
> "Ada beberapa faktor kenapa anjing ini menjadi sadis dan buas, bisa
> karena pengaruh obat, terlambat vaksinasi dan sakit, atau terlambat
> memberi makan sehingga ia lapar," jelas Kanit Satwa Polda Metro Jaya,
> AKP Dewi yang dihubungi Pos Kota. Ia terkejut mendengar peristiwa
> Rootweiller membunuh balita.
>
> Tapi menurut Dewi bisa juga awalnya Rootweiller itu mengajak bercanda.
> Hanya saja ketika ia menggigit balita dan mencium bau darah, sifat
> buasnya muncul.
>
> "Kalau Rootweiller sudah menyerang dengan buas, hampir bisa dipastikan
> suatu saat dia akan menyerang lagi. Jadi mohon maaf, lebih baik anjing
> itu dieksekusi saja."
>
> Rootweller milik Ny Patricia yang membunuh balita, temasuk tua karena
> sudah berusia 7 tahun dan seharusnya sudah penurut.
>
> Diuraikannya, jenis anjing asal Jerman itu pantang disakiti karena ia
> akan ingat betul dengan orang atau hewan yang menyakitinya lalu balas
> dendam. "Begitu sadisnya, Rootweiller akan membanting-banting orang atau
> hewan yang digigitnya dan tak akan melepas gigitannya sebelum yang
> digigitnya itu diam tak bergerak," kata Dewi yang sudah tiga tahun
> menjadi Kanit Satwa dan mengawasi 25 anjing pelacak berbagai jenis ini.
>
> HARUS DIIKAT
> Rootweiller jangan diberi daging mentah karena akan makin buas, hanya
> diberi dog food sehari dua kali. Anjing ini punya sifat penyerang,
> karena itu seharusnya diikat terlebih bila tuannya tak ada di rumah.
> Untuk menjinakkan saat ia menggigit, matanya disemprot air sehingga
> gigitannya akan mengendur.
>
> Banyak jenis anjing yang dipelihara warga entah untuk kepentingan
> menjaga rumah atau karena hobi. Bila sekedar hobi, lanjut Dewi lebih
> baik memilih anjing jenis lain seperti Golden atau Buldog. "Bentuk dan
> wajah Buldog memang buruk, tapi dia justru baik dan dekat dengan
> anak-anak."
>
> Dipesankan Dewi, bagi warga yang memelihara hewan jenis apa saja harus
> mengenal betul sifat dan karakteristik hewan yang dipeliharanya agar
> tidak membahayakan.
> (warto/st/CW2/irda)@
>
> M. Tri Agustiyadi
> Telp. 5728569 / 08128549332
> <http://triagus.multiply.com/> http://triagus.multiply.com
>
>
>
>
> --------------------------------------------------------------
> Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com
> Info balita: http://www.balita-anda.com
> Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
> menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>
> --------------------------------------------------------------
> Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com
> Info balita: http://www.balita-anda.com
> Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
> menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>


______________________________________________________________________
This email has been scanned by the MessageLabs Email Security System.
For more information please visit http://www.messagelabs.com/email 
______________________________________________________________________


_____________________________________________________________________
IMPORTANT - This email and any attachments may be confidential and privileged.  
If received in error, please contact Thiess and delete all copies.  You may not 
rely on advice and documents received by email unless confirmed by a signed 
Thiess letter.  This restriction on reliance will not apply to the extent that 
the above email communication is between parties to a contract and is 
authorised under that contract.  Before opening or using attachments, check 
them for viruses and defects.  Thiess' liability is limited to resupplying any 
affected attachments.

--------------------------------------------------------------
Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]


CONFIDENTIALITY
This e-mail message and any attachments thereto, is intended only for use by 
the addressee(s) named herein and may contain legally privileged and/or 
confidential information. If you are not the intended recipient of this e-mail 
message, you are hereby notified that any dissemination, distribution or 
copying of this e-mail message, and any attachments thereto, is strictly 
prohibited.  If you have received this e-mail message in error, please 
immediately notify the sender and permanently delete the original and any 
copies of this email and any prints thereof.
ABSENT AN EXPRESS STATEMENT TO THE CONTRARY HEREINABOVE, THIS E-MAIL IS NOT 
INTENDED AS A SUBSTITUTE FOR A WRITING.  Notwithstanding the Uniform Electronic 
Transactions Act or the applicability of any other law of similar substance and 
effect, absent an express statement to the contrary hereinabove, this e-mail 
message its contents, and any attachments hereto are not intended to represent 
an offer or acceptance to enter into a contract and are not otherwise intended 
to bind the sender, Sanmina-SCI Corporation (or any of its subsidiaries), or 
any other person or entity.

--------------------------------------------------------------
Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke