Sebelumnya aku minta maaf ya... Kalo nggak berkenan delete aja. Dua tahun ini, bulan November selalu jadi bulan yang khusus buat aku. Suamiku ultahnya 14 Nov, Raysha lahir 15 Nov setahun yg lalu, dan alm mama meninggal 10 nov dua tahun yg lalu. Ngebaca e-mail ini aku jadi tambah inget mama karena salah satu yang paling berkesan buatku adalah dia selalu bersyukur.
Aku mulai 'ngeh' kalau mama sangat rajin bersyukur waktu suatu hari saat hujan deras dan kami nggak bisa pergi-pergi, mama sambil lalu bilang kalau biarpun hujan, kita nyaman ada di rumah, atapnya nggak bocor, kita masih bisa makan2 kue sambil ngobrol... Momen itu sampai sekarang masih aku ingat. Sejak itu aku sadar kalau mama ternyata bersyukur bahkan untuk hal yang kecil sekalipun. Ada saudara berkunjung, kata pertama yang diucapkan mama sambil menyalami atau mencium pipi saudaranya adalah alhamdulillah. Ngeliat anaknya pulang sekolah, alhamdulillah. Diberi oleh2 martabak manis, alhamdulillah. Sampai waktu menjelang meninggalnya mama tetap banyak bersyukur, walaupun aku tahu betapa sakitnya dia karena sirosis hatinya. Aku suka ingat kalau hari2 terakhirnya beliau badannya sudah kuning sekali dan kurus, seluruh badan dirasakannya sakit sekali karena hatinya udah nyaris nggak berfungsi, belum lagi perdarahan yang harus dialaminya. Selain itu, mama juga murah hati. Beberapa kali dia pulang dari pasar membawa sayur mayur yang lebih banyak dari biasanya. Ternyata sayuran itu diberikan seorang mbok bakul yang berterimakasih karena pernah dipinjami mama uang untuk tambahan biaya kuliah anaknya. Setelah pinjaman non bunga itu lunas dalam bbrp bulan, setiap ngeliat mama yang sedang berbelanja, si mbok pasti mengejarnya untuk menyisipkan sekantong sayuran di tas belanja mama. Mau ditolak, nggak enak juga, jadi ya mama nerima aja. Tapi mama nggak aji mumpung lho... Misalnya lagi kepengen bikin sayur sop trus sengaja jalan2 dekat kaplingnya si mbok sayur... Hehehe.... Seminggu setelah mama wafat, aku mengantar suami beli baju koko di toko baju muslim langganan mama di pasar. Mbak penjaganya mengenaliku, dan dia nanya 'kok ibu udah lama nggak kesini Mbak?' waktu kujawab mama sudah wafat seminggu yang lalu, si Mbak langsung menangis. Aku jadi bingung, kenapa kok si Mbak jadi nangis beneran ya? Sambil mewek2, Mbak penjaga toko itu bilang kalau dulu mama kadang membawakan oleh2 pisang hasil kebon kami ke toko, jadi dia ngerasa dapat perhatian dari pelanggannya. Duh... Aku juga ikutan nangis, pertama2 karena sedih ingat mama, tapi lama2 juga karena bersyukur ternyata mama (insyaallah) meninggalkan kesan yang baik di orang2 sekitarnya... Sekali lagi maaf ya... Curhatnya jadi panjang nih... :) soalnya kadang kangeen banget sama beliau, apalagi bulan Ramadhan begini... Makasih ya.... -----Original Message----- From: mel/chan [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 02 Nopember 2003 21:27 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] OOT-Fw: BERSYUKUR --------------------------------------------------------------------- >> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]