Dear sobat,
Pernah suatu ketika anak saya yg berumur 2,5 th sehabis bermain lari n kejar2an 
ama teman2nya
tiba2 mimisan,ketika itu kita sebagai ortu tentunya kaget dong n saya jd ingat 
nasehat ortu dulu ktk kecil 
kakak saya mimisan n diberi obat oleh ortuku daun sirih dicuci kmd 
digulung/dilipat membentuk corong/terompet
setelah itu diselipkan ke hidung yg mimisan tadi sambil badan direbahkan 
dulu. Alhamdulillah mimisan anak n kakakku cepat terhenti.
setelah saya croscek lagi ternyata manfaat daun sirih selain sebagai pembersih 
bau badan n pencuci alat kemaluan wanita juga sebagai antiseptik n antibiotik 
yg bagus. Semoga pengalaman saya ini bisa dijadikan sumber penanggulangan 
pertama pada mimisan.terimakasih sobat.  




________________________________
From: "daisyprase...@evergreen-shipping.co.id" 
<daisyprase...@evergreen-shipping.co.id>
To: balita-anda@balita-anda.com
Sent: Wednesday, March 11, 2009 12:21:04 PM
Subject: [balita-anda] kenapa bisa mimisan



Dear Mbk Puji,

Mbak sekedar info kalo di Majalah Mother & Baby edisi bulan Maret 2009
ada tentang pembahasan tntg Mimisan.





LUSIKA Yuliana <uci.lus...@gmail.com> on 03/11/2009 09:13:59 AM

Please respond to balita-anda@balita-anda.com



To:  balita-anda@balita-anda.com
cc:    (bcc: Daisy Prasetyo/CSD/EMI-SRG)

Subject:  Re: [balita-anda] kenapa bisa mimisan




mimisan pd anak sering tjd krn pembuluh darah di hidung anak masih
halus bgt n rawan..
jd klo ada perb suhu mendadak atau pilek kdg mimisan..

(itu mimisan yg normal yaaa)

soalnya ada juga mimisan yg krn penyakit..

Pada tanggal 11/03/09, Yenni Afrianti <ye...@toyota.astra.co.id> menulis:
> Ini ya mbak....semoga membantu ;-)
>
> Mimisan (Epistaksis)
> 6/29/2007
> Epidemiologi
> Epistaksis atau perdarahan hidung dilaporkan timbul pada 60% populasi
> umum. Puncak kejadian dari epistaksis didapatkan berupa dua puncak
> (bimodal) yaitu pada usia <10 tahun dan >50 tahun.
>
> Anatomi hidung
> Hidung terdiri dari hidung bagian luar atau piramid hidung dan rongga
> hidung. Piramid hidung terdiri dari :
> *  pangkal hidung (bridge)
> *  dorsum nasi (dorsum=punggung)
> *  puncak hidung
> *  ala nasi (alae=sayap)
> *  kolumela
> *  lubang hidung (nares anterior)
>
>
>
> Gambar 1. bagian luar hidung terdiri dari tulang (bone), tulang rawan
> (kartilago)  Gambar 2. bagian dalam hidung
>
> Perdarahan hidung
> Rongga hidung mendapat aliran darah dari cabang arteri maksilaris
> (maksila=rahang atas) interna yaitu arteri palatina
> (palatina=langit-langit) mayor dan arteri sfenopalatina. Bagian depan
> hidung mendapat perdarahan dari arteri fasialis (fasial=muka). Bagian
> depan septum terdapat anastomosis (gabungan) dari cabang-cabang arteri
> sfenopalatina, arteri  etmoid anterior, arteri labialis superior dan
> arteri palatina mayor yang disebut sebagai pleksus kiesselbach (little's
> area)
>
>
> Gambar 3. pleksus kiesselbach/litte's area
>
> Fisiologi hidung
> Fungsi hidung adalah untuk :
> 1. jalan napas
> 2. alat pengatur kondisi udara (mengatur suhu dan kelembaban udara)
>
> 3. penyaring udara
> 4. sebagai indra penghidu (penciuman)
> 5. untuk resonansi udara
> 6. membantu proses bicara
> 7. refleks nasal
> Epistaksis dibagi menjadi 2 yaitu anterior (depan) dan posterior
> (belakang). Kasus epistaksis anterior terutama berasal dari bagian depan
> hidung dengan asal perdarahan berasal dari pleksus kiesselbach.
> Epistaksis posterior umumnya berasal dari rongga hidung posterior
> melalui cabang a.sfenopalatina.
> Epistaksis anterior menunjukkan gejala klinik yang jelas berupa
> perdarahan dari lubang hidung. Epistaksis posterior seringkali
> menunjukkan gejala yang tidak terlalu jelas seperti mual, muntah darah,
> batuk darah, anemia dan biasanya epistaksis posterior melibatkan
> pembuluh darah besar sehingga perdarahan lebih hebat.
> Epistaksis (mimisan) pada anak-anak umumnya berasal dari little's
> area/pleksus kiesselbach (gambar 3) yang berada pada dinding depan dari
> septum hidung.
> Dua faktor yang paling penting dari epistaksis pada anak-anak adalah :
> *  Trauma minor : mengorek hidung, menggaruk, bersin, batuk atau
> mengedan
> *  Mukosa hidung yang rapuh : terdapat infeksi saluran napas atas,
> pengeringan mukosa, penggunaan steroid inhalasi melalui hidung
> Penyebab epistaksis lainnya adalah adanya benda asing di dalam rongga
> hidung, polip hidung, kelainan darah, kelainan pembuluh darah dan tumor
> pada daerah nasofaring.
>
> Riwayat yang perlu diperhatikan
> Epistaksis berulang atau seringkali terjadi epistaksis
> *  Riwayat sebelumnya dimana seringkali berdarah setelah tindakan
> bedah (cabut gigi, sirkumsisi-sunat)
> *  Riwayat keluarga dengan perdarahan, epistaksis berulang,
> menstruasi berlebihan
> *  Penggunaan obat-obatan, contoh obat semprot hidung, obat-obatan
> hidung, NSAIDS (non steroidal anti inflammatory drugs)
> Pada anak-anak umumnya terjadi epistaksis anterior karena itu dibahas
> tatalaksana mengenai epistaksis anterior.
>
> Tatalaksana Epistaksis anterior
> Prinsip dari penatalaksanaan epistaksis yang pertama adalah menjaga ABC
> A : airway : pastikan jalan napas tidak tersumbat/bebas, posisikan duduk
> menunduk
> B : breathing: pastikan proses bernapas dapat berlangsung, batukkan atau
> keluarkan darah yang mengalir ke belakang tenggorokan
> C : circulation : pastikan proses perdarahan tidak mengganggu sirkulasi
> darah tubuh, pastikan pasang jalur infus intravena (infus) apabila
> terdapat gangguan sirkulasi
> 1. posisikan pasien dengan duduk menunduk untuk mencegah darah
> menumpuk di daerah faring posterior sehingga mencegah penyumbatan jalan
> napas
> 2. hentikan perdarahan
> *  tekan pada bagian depan hidung selama 10 menit
> *  tekan hidung antara ibu jari dan jari telunjuk
> *  jika perdarahan berhenti tetap tenang dan coba cari tahu apa
> faktor pencetus epistaksis dan hindari
> 3. jika perdarahan berlanjut :
> *  dapat akibat penekanan yang kurang kuat
> *  bawa ke fasilitas yang lengkap dimana dapat diidentifikasi
> lokasi perdarahan
> *  dapat diberikan vasokonstriktor (adrenalin 1:10.000,
> oxymetazolin-semprot hidung) ke daerah perdarahan
> *  apabila masih belum teratasi dapat dilakukan kauterisasi
> elektrik/kimia (perak nitrat) atau pemasangan tampon hidung
>
> Pemasangan tampon hidung anterior dilakukan dapat menggunakan kapas yang
> ditetesi oleh obat-obatan vasokonstriktor (adrenalin), anastesia
> (lidocain atau pantocain 2%) dan salap antibiotik/vaselin atau
> menggunakan kassa yang ditetesi dengan obat vasokonstriktor dan
> anastesia dan salap antibiotik/vaselin.
>
>
> Gambar 4. tampon anterior hidung dengan kassa
> Apabila terdapat keadaan dimana terjadi tampat perdarahan yang multipel,
> perembesan darah yang luas/difus maka diperlukan pemeriksaan profil
> darah tepi lengkap, protrombin time (PT), activated partial
> thromboplastin time (aPTT), golongan darah dan crossmatching.
>
> Pencegahan selanjutnya
> Tidak melakukan nose blowing dan nose picking selama satu minggu
> 1. apabila terpasang tampon hidung jangan lupa untuk kontrol dalam
> waktu 48 jam berikutnya untuk pelepasan tampon hidung dan tatalaksana
> selanjutnya.
>
> Keluaran
> Epistaksis merupakan suatu gejala dan bukan suatu penyakit. Sembilan
> puluh persen dari epistaksis dapat berhenti sendiri dan juga dapat
> diatasi di gawat darurat. Dengan tatalkasana yang aoptimal
> keluaran/outcome dari epistaksis umumnya baik.
>
> Komplikasi
> Komplikasi yang dapat timbul :
> *  sinusitis
> *  septal hematom (bekuan darah pada sekat hidung)
> *  deformitas (kelainan bentuk) hidung
> *  aspirasi (masuknya cairan ke saluran napas bawah)
> *  kerusakan jaringan hidung
> *  infeksi
>
> Daftar istilah
> Dari kamus kedokteran Dorland ed.26 :
> 1. arteri : pembuluh darah yang menjauhi jantung
> 2. dorsal : menyatakan posisi lebih ke permukaan belakang
> 3. vasokontriktor : pengecilan kaliber pembuluh darah; khususnya
> arteriol (arteri kecil) yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke
> suatu bagian tubuh
>
> -----Original Message-----
> From: Puji Rahayu [mailto:tprah...@indovision.tv]
> Sent: Tuesday, March 10, 2009 5:30 PM
> To: balita-anda@balita-anda.com
> Subject: Re: [balita-anda] kenapa bisa mimisan
>
>
>>
>> -----Original Message-----
>> From: Puji Rahayu [mailto:tprah...@indovision.tv]
>> Sent: Tuesday, March 10, 2009 13:38
>> To: balita-anda@balita-anda.com
>> Subject: [balita-anda] kenapa bisa mimisan
>>
>> Dear All
>>
>> Mohon bantuannya jika ada yang punya artikel atau mengetahui penyebab
>> mimisan dong. Penyebab , bahaya dan penangulangannya sekalian.
>>
>> Terima kasih
>> Puji
>>
>>
>> --------------------------------------------------------------
>> Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen..com
>> Info balita: http://www.balita-anda.com
>> Peraturan milis, email ke: peraturan_mi...@balita-anda.com
>> menghubungi admin, email ke: balita-anda-ow...@balita-anda.com
>>
>>
>
>
> --------------------------------------------------------------
> Info tanaman hias: http://www..toekangkeboen.com
> Info balita: http://www.balita-anda.com
> Peraturan milis, email ke: peraturan_mi...@balita-anda.com
> menghubungi admin, email ke: balita-anda-ow...@balita-anda.com
>
>
> --------------------------------------------------------------
> Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com
> Info balita: http://www.balita-anda.com
> Peraturan milis, email ke: peraturan_mi...@balita-anda.com
> menghubungi admin, email ke: balita-anda-ow...@balita-anda.com
>
>


--
Lusika Yuliana - Uci ma2Kavin+Ija
http://oetjipop.mulltiply.com

--------------------------------------------------------------
Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: peraturan_mi...@balita-anda.com
menghubungi admin, email ke: balita-anda-ow...@balita-anda.com





--------------------------------------------------------------
Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: peraturan_mi...@balita-anda.com
menghubungi admin, email ke: balita-anda-ow...@balita-anda.com


      

Kirim email ke