Hi all,

Maaf agak menyimpang dari topik, tapi selesai baca messages thread tentang
topik ini, sempat ingat pernah baca salah satu artikel kesehatan _Kompas_.
Saya coba posting ya, untuk tambahan info :)

Kasus baby yang punya bawaan alergi kelihatannya memang semakin marak ya (at
least nggak seperti zaman papa-mamanya lahir dulu ;))  Dan selalu, yang
pertama di-investigasi, history alergi dari papa or mama (or both), juga
keluarga besar si kecil yang sedikit banyak punya 'andil'.

Refer to artikel itu, faktor lainnya yaitu karena baby yang dilahirkan
caesar. Masalahnya, kolonisasi bakteri (bifidobakteria) dalam saluran
cernanya tertunda hingga 6 bulan dibandingkan baby yang lahir normal.
Padahal keberadaan bakteri ini diperlukan baby untuk mengenal dan belajar
bertoleransi dengan zat asing yang masuk ke dalam tubuh.
Ini yang menyebabkan angka kejadian alergi dan infeksi cukup besar untuk
baby caesar.

Masih refer to artikel ini juga, kondisi ini bisa diantisipasi dengan
pemberian probiotik. Walau sempat disinggung kalau probiotik ini ada pada
produk nutrisi termasuk susu formula, tetapi tetap saja dicantumkan: sumber
probiotik terbaik adalah ASI.
Ini mungkin yang bisa meng-encourage para moms yang kini sedang menantikan
persalinan, kalau pun harus ends up dengan persalinan caesar, upayakan untuk
tetap stand by dengan sumber 'probiotik alami': ASI buat sang buah hati
exclusively :)

Tapi mungkin juga nggak terlalu menjawab masalah: 'walau sudah ASI
eksklusif, tetap saja baby saya ada alergi' -- karena memang nggak bisa
menutup kemungkinan adanya faktor history alergi dari keluarga besar si
kecil juga faktor2 lainnya.

Saya sendiri bisa dibilang cukup beruntung nggak harus mengalami handle anak
yang punya bawaan alergi seperti sharing beberapa parents di milis ini.  Dan
saya bisa bayangkan, 'kerepotan' yang harus dihadapi pasti lebih 'berat'
dari yang sekadar bisa ditulis di e-mail, apalagi kalau kasusnya lebih dari
1 anak :(

Saya hanya bisa salut dengan segala cara dan upaya yang coba ditempuh para
parents di sini untuk paling sedikit mengurangi ketidaknyamanan buah hati
pada waktu dia harus deal dengan respon alerginya ...

Be wise, be well informed for any treatments, and do the best for the kids,
because you're all the best parents for taking care of them, indeed, I'm
sure of it :)

cheers,
Sylvia - mum to Jovan, Rena & Aleta
-------------------------

http://www.kompas.com/read/xml/2009/02/15/23092038/bayi.lahir.caesar.butuh.probiotik
..

*Bayi Lahir Caesar Butuh Probiotik*



Minggu, 15 Februari 2009 | 23:09 WIB

*JAKARTA, MINGGU* - Mikroflora atau jasad renik berukuran kecil (bakteri dan
jamur) berperan penting dalam pembentukan daya tahan tubuh bayi. Namun, pada
bayi yang lahir secara caesar, pembentukan kolonisasi saluran cerna tertunda
sehingga meningkatkan risiko alergi dan penyakit infeksi hingga berusia lima
tahun. Oleh karena itu, pemberian probiotik diperlukan untuk membantu
meningkatkan daya tahan tubuh bayi.

"Probiotik seperti *Bifidobacterium lactis *terbukti aman bagi bayi sehingga
dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuhnya," kata Kepala Divisi
Gastrohepatologi Departemen Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Indon esia Agus Firmansyah, dalam seminar bagi media, Minggu (15/2), di
Jakarta.

Menurut sejumlah studi, keberadaan bifidobakteria pada bayi lahir cesar akan
tertunda dan diperlukan waktu hingga enam bulan untuk menyamai bayi yang
lahir normal. Bakteri menguntungkan atau baik seperti bifidobakteria yagn
diperoleh pada awal kelahiran sangat diperlukan untuk mengenali dan
membentuk toleransi terhadap zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh.

Dominasi bifidobakteria dalam saluran cerna berkaitan dengan kesehatan bayi
yang baik. Pentingnya peranan bakteri baik ini menjelaskan mengapa bayi yang
dilahirkan secara caesar dilaporkan memiliki angka kejadian alergi dan
infeksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan bayi lahir normal.

Prof Bengt Bjorksten dari Karolinska Institutet Swedia memaparkan, pegnaruh
kondisi awal kelahiran seperti cara kelahiran dan penggunaan an tibiotik,
memiliki efek sangat besar terhadap pola mikroflora saluran cerna.
Mikroflora saluran cerna sangat penting untuk merangsang sistem daya tahan
tubuh dalam kondisi normal.

Penelitian yang dilakukan Prof Bengt Bjorksten tahun 2001 membuktikan,
bayi-bayi penderita alergi terukti memiliki lebih sedikit bifidobakteria
pada feses atau tinja mereka. Hal ini masih terlihat hingga mereka berusia
lima tahun. Beberapa studi dalam 10 tahun terakhir juga membuktikan,
perbedaan menyolok komposisi mikrobiota bayi sehat dan alergi di
negara-negara dengan prevalensi alergi rendah dan tinggi.

Penggunaan probiotik atau mikroorganisme non patogen yang bermanfaat positif
untuk kesehatan termasuk pada bayi yang dilahirkan secara caesar. Probiotik
pada anak-anak difokuskan pada pencegahan diare dan baru kemudian alergi. P
ada tahun 1994, Saavedra dan rekan melaporkan penurunan dalam jumlah besar
angka kejadian diare pada anak-anak yang dirawat di rumah sakit yang diberi
probiotik dibandingkan kelompok yang tidak mendapatkan probiotik.

"Pemberian probiotik bermanfaat untuk meningkatkan jumlah bifidobakteria
dalam saluran cerna, mengurangi risiko diare dan alergi. Adanya fakta bahwa
probiotik aman untuk diberikan pada bayi maupun anak-anak menunjukkan bahwa
pemberian probiotik akan bermanfaat bagi anak-anak dengan gangguan
mikroflora saluran cerna, termasuk mereka yang lahir caesar," kata Agus
menegaskan.

Sejauh ini, sumber terbaik probiotik bagi bayi adalah air susu ibu.
Probiotik juga terkandung dalam beberapa produk minuman termasuk susu
formula.

"Meski diberikan setiap hari, probiotik tidak berpengaruh buruk atau
memiliki efek samping negatif bagi anak-anak yang mengonsumsinya karena
sebagian probiotik itu akan dikeluarkan dari tubuh," ujar Agus
menambahkan.

-------------------------

<deleted>

Kirim email ke