Sepakat, mumpung belum terlambat.
Kami juga begitu, sejak kira-kira usia 6 bulanan, si kecil mulai suka nonton
tayangan iklan dan video klip. Awalnya kami senang, karena si kecil jadi
gampang diatur, gampang disuapin, dan kalo rewel tinggal diputarin TV.
Eeeh.. ternyata kami mulai resah waktu dia mulai bisa berjalan, pengennya ke
sana kemari, dipanggil nggak mau noleh, ditatap matanya selalu mengelak,
pokoknya jadi kurang responsif terhadap manusia di sekitarnya.
Akhirnya kami pisahkan dia dari TV, dan alhamdulillah, berangsur-angsur dia
mulai belajar apa yang dinamakan "komunikasi dua arah" :)
Sejak saat itu, tiap diajarin sesuatu dia sudah mulai cepat nangkap, cepat
meniru, dan mulai "cerewet", walopun kegemarannya berlarian kesana ke mari
masih tetap ada.. :)

Capek memang, tapi puas dan senang. Bahagia rasanya melihat anak kita
tertawa terkekeh-kekeh di hadapan wajah kita dibandingkan dia tertawa di
depan TV.. iya kan?

So, kesimpulan kami.. TV memang ancaman yang berbahaya. Jangan terpengaruh
dengan iming-iming Baby TV, dsj... apalagi ngeles dengan alasan "kan
ditemanin, sambil diceritain acara TV-nya". Coba sewaktu nonton TV, suara
TVnya dimatiin, apakah anak anda bergeming? Sebagian besar akan tetap
melototin layar TV, artinya mereka lebih tertarik dengan obyek visual
daripada suara, jadi percuma saja kita menjadi "narator" bagi baby karena
akan dicuekin.. :)

Oiya... sedikit tips bagaimana membuat anak bisa berkonsentrasi. Memang
susah, tapi bertahap. Dimulai dari ikuti apa kesibukannya, sesekali kita
ikut nimbrung di situ. walopun itu adalah permainannya, tapi perlahan-lahan
kita bikin "rule" di permainan itu. Misalnya si anak gak mau konsentrasi
karena pengen main mobil-mobilan, kita ikut main mobil-mobilan, tapi kita
bikin alur yang membuat anak mengikuti "skenario" kita. Perlahan tapi pasti
si anak akan menjadi mudah diajak berkomunikasi. Intinya, sebaiknya hindari
paksaan.

(cmiiw)
 

-----Original Message-----
From: ida.ri...@gmail.com [mailto:ida.ri...@gmail.com] 
Sent: Wednesday, 28 October, 2009 8:53 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] The great baby einstein scam - baby/balita nonton
dgn screen

Kurangi nonton tipi. Perbanyak aktifitas lainnya. Seperti baca buku, yang
melibatkan 2 arah komunikasi. ;adi anak terstimulasi untuk ngomong.

Ida
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: "Iin" <iien...@gmail.com>
Date: Wed, 28 Oct 2009 02:49:22
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Subject: Re: [balita-anda] The great baby einstein scam - baby/balita nonton
dgn screen Wah moms, anakku yg pertama seneng bgt nonton tv dr kecil,
channelnya sih selalu playhouse disney, tp emang skrg aku mulai khawatir krn
dia kok kayaknya susah konsentrasi. Kalo kt ajarin sesuatu sulit bgt minta
dia konsen, pengennya bergerak aktif terus. Ngajarin dia ngomong pun susah,
jd skrg bicaranya tdk selancar anak2 seusianya. Dia bny bicara tp
artikulasinya kurang jelas dan diajak dialog kadang sulit. Skrg dia dah umur
2y8m, buat bikin dia bisa konsentrasi layaknya anak normal gmana ya?  Minta
sarannya ya moms...

-Mommynya afif-ami-
------Original Message------
From: Sita Supomo
To: balita-anda@balita-anda.com
ReplyTo: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] The great baby einstein scam - baby/balita nonton dgn
screen
Sent: Oct 28, 2009 06:40

Sekedar informasi, siapa tahu ada bapak2 dan ibu2 penggemar video ini.
Membuat kita berpikir ulang memperkenalkan TV - walaupun program untuk anak2
sekalipun.
Setiap saya baca referensi, kuncinya satu ... parents supervision .. jangan
pernah tinggalkan anak nonton TV sendiri.
Yang susah buat working parents tentu making sure nannynya tidak nonton
sinetron :)


The great baby Einstein scam

Menurut The New York Times, Disney menawarkan refund bagi pembeli Baby
Einstein video.

"According to the article, the American Academy of Pediatrics recommends
that children under two years old stay away from watching screens. In the
letter threatening Disney with a class-action lawsuit for "deceptive
advertising," public health lawyers hired by Campaign for a Commercial-Free
Childhood cited a study which found a link between early television exposure
and later problems with attention span"

Jika ingin membaca artikel lengkapnya,
http://shine.yahoo.com/channel/parenting/the-great-baby-einstein-scam-531147
/ 

Resource lain yang juga bisa dibaca http://www.commercialexploitation.org/

Mudah-mudahan bermanfaat.


--------------------------------------------------------------
Info Balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: peraturan_mi...@balita-anda.com Menghubungi
admin, email ke: balita-anda-ow...@balita-anda.com Unsubscribe dari milis,
email ke: balita-anda-unsubscr...@balita-anda.com



Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


--------------------------------------------------------------
Info Balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: peraturan_mi...@balita-anda.com
Menghubungi admin, email ke: balita-anda-ow...@balita-anda.com
Unsubscribe dari milis, email ke: balita-anda-unsubscr...@balita-anda.com

Kirim email ke