selamat pagi bu yanti..

betul bu. . sebaiknya jangan sembarangan minum obat cacing.
karena pengkonsumsian obat cacing dengan maksud pencegahan / profilaksis
tidak dianjurkan

yang dianjurkan dalan pencegahan cacingan adalah hidup higienis seperti:

1. Cuci tangan dengan sabun sebelum masak, sebelum makan dan sesudah buang
air besar.

2. Gunakan WC jika buang air besar.

3. Gunakan sandal atau sepatu, hindarkan kakitelanjang.

4. Jangan makan daging atau ikan mentah atau setengahmasak.

5. Gunakan air yang sudah dimasak untuk minum danmenyikat gigi.

6. Hindari kebiasaan memasukkan tangan dalam mulut.


berikut artikel mengenai cacingan

mudah2an bisa membantu

Arief H

http://www.kompas.com/metro/news/0204/28/191053.htm


 Konsultasi Kesehatan

Awas Cacing!


 SEBAIKNYA jangan lagi menganggap infeksi cacingan sebagai perkara sepele.
Meski memang belum terkabarkan infeksi ini bisa menyebabkan kematian, namun
tetap berbahaya. Infeksi cacingan sangat mengganggu kesehatan dan bisa
membuat anak mudah sakit. Peringatan tersebut disampaikan dr Adi Sasongko
MA, Direktur Pelayanan Kesehatan di Yayasan Kusuma Buana, saat ditemui Warta
Kota seusai tampil dalam seminar "Upaya Pengembangan Program Pemberantasan
Cacingan di DKI Jakarta, Yogyakarta, dan Denpasar", pertengahan pekan lalu.
Seminar ini diselenggarakan atas kerjasama Yayasan Kusuma Buana, , dan Pemda
DKI Jakarta.


 Cacingan, kata Adi, adalah jenis infeksi yang disebabkan karena adanya
cacing dalam usus manusia. Bukan hanya anak-anak yang bisa terkena infeksi
ini, juga orang dewasa. Apalagi bila orang itu tidak memedulikan kebersihan.
"Jumlah cacing yang ada di dalam tubuh manusia, yang menyebabkan infeksi
cacingan, tidak 1-2 ekor. Jumlahnya bisa puluhan, atau bahkan ratusan ekor.
Cacing-cacing ini menghisap sari makanan dalam tubuh, hingga si penderita
akan mengalami berbagai masalah kesehatan," sambung Adi.


 Bila terinfeksi cacingan, seseorang akan menderita "5 L": lemah, letih,
loyo, lalai, dan lemas. Bila hal ini menimpa anak, maka akan mengganggu
pertumbuhannya. Kondisi "5 L" akan membuat anak mudah sakit. "Bila terus
didiamkan, dalam jangka panjang anak bisa terserang berbagai penyakit yang
diakibatkan kekurangan gizi, seperti hepatitis, rabun mata, dan berambut
ijuk.

Selain itu, kemampuan belajar anak juga akan menurun, karena daya tangkap
anak cacingan lebih lemah daripada anak yang tidak cacingan," ujar Adi lagi.

Sedangkan bila terjadi pada orang dewasa, maka orang itu terancam menderita
anemia. Akibat lanjutannya, dalam kerangka lebih luas, akan menurunkan
kualitas sumber daya manusia, karena produktivitas penderita cacingan pasti
menurun.


 CACING GELANG PALING BANYAK


 Menurut penelitian, sambung Adi, ada 3 jenis cacing yang sering ditemukan
dalam usus manusia, yaitu cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing
cambuk (Trichuris trichiura), dan cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan
Necator americanus). Setiap cacing memiliki ciri-ciri spesifik.

Cacing gelang, misalnya, bisa mencapai panjang 15-35 cm, meski berada dalam
perut manusia.

Cacing ini juga mampu bertelur hingga 200.000 butir per hari, yang sebagian
keluar bersama dengan tinja.


 Sementara cacing cambuk (disebut begitu karena bentuknya seperti cambuk),

panjangnya bisa mencapai 45 milimeter dan hidup dalam usus besar.

Cacing ini, kalau mengeram dalam perut, bisa sangat merepotkan.

"Cacing ini bisa menyebabkan seseorang diare disertai ingus dan darah.

Keadaan ini bisa berlangsung berbulan-bulan. Cacing cambuk menghisap sari
makanan dan darah," papar Adi.


 Lebih ganas lagi adalah cacing tambang.

Cacing ini menghisap darah dari dinding usus.

Penularan cacing ini melalui telur yang keluar bersama tinja, untuk kemudian
menetas menjadi larva. "Pada saat berjalan tanpa alas kaki, larva ini dapat
menembus kulit kaki dan selanjutnya terbawa oleh pembuluh darah ke dalam
usus dan menetap di usus halus. Ukuran cacing ini paling kecil bila
dibandingkan kedua cacing lainnya, hanya dapat mencapai 13 milimeter," kata
Adi. Tanpa kita sadari, telur cacing gelang dan cambuk sebenarnya ada di
mana-mana. Di udara, telur cacing yang berbahaya ini bercampur dengan debu,
lalu diterbangkan angin. Telur cacing ini bisa hinggap pada makanan atau
minuman yang dibiarkan terbuka. "Jika makanan dan minuman itu dikonsumsi,
maka ikut pula telur cacing itu. Dalam usus telur ini berkembang menjadi
larva, untuk kemudian menjadi cacing dewasa."


 Karena itulah, kata Adi lagi, penderita infeksi cacingan sebenarnya sangat
banyak. Menurut hasil penelitian Departemen Kesehatan tahun 1995 yang
dilakukan di Sumater Utara, diperoleh hasil bahwa 60,2 persen anak-anak usia
SD di sana menderita infeksi cacing gelang. Lainnya, 53,8 persen terinfeksi
cacing cambuk dan 6,7 persen terinfeksi cacing tambang. Jadi cukup banyak
anak yang dalam perutnya terdap[at dua jenis cacing.

 JANGAN ASAL MINUM OBAT


 Sayangnya, kata Adi, masyarakat kerap salah mengerti.

Banyak yang menganggap, kalau sudah makan obat cacing yang banyak dijual
dipasaran, maka semua cacing dalam perut akan mati. Dengan demikian, tubuh
pun akan bebas dari cacing. "Pada kemasan obat anti cacing umumnya tertulis,
untuk menghindari cacingan, diharuskan minum obat itu sebanyak dua sampai
tiga kali dalam setahun. Sebenarnya membuat aturan seperti itu tidak
dibenarkan. Minum obat cacing sifatnya hanya membuang cacing dari dalam
tubuh, tapi tidak membuat tubuh kebal terhadap cacing," ujar Adi lagi.
Menurut Adi, meminum obat cacing bukanlah solusi untuk menghilangkan cacing.
Cacing memang hilang, tapi hanya sementara waktu. Pada kesempatan lain ia
akan berbiak lagi.


 "Bila seseorang menderita cacingan, disarankan untuk melakukan pemeriksaan
di laboratorium, setelah sebelumnya memeriksakan diri ke dokter umum atau
puskesmas. Tinja pasien akan diperiksa, untuk mengetahui jenis cacing apa
yang menyerang orang tersebut," ujarnya lagi. Bila jenis cacing yang
mengeram dalam perut sudah diketahui, dokter akan memberikan obat cacing
yang tepat. Dosisnya pun akan disesuaikan dengan berat badan pasien. Dan
yang lebih penting lagi, tubuh pasien akan kebal terhadap serangan jenis
cacing tersebut. Adi menyarankan pemeriksaan laboratorium ini dilakukan enam
bulan sekali. "Tapi pengobatan secara laboratoris itu harus pula diimbangi
menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Kalau tidak, cacing itu akan kembali
menyerang," kata Adi.


 --------------


 http://www.bdgadventisthospital.org/pelayanan/trakt_cacing.htm


 CACING : PARASIT YANG UMUM HIDUP DALAM TUBUH MANUSIA


 Parasit adalah tumbuhan atau binatang yang hidup pada tubuh, dimana mereka
merampas makanan yang kita perlukan. Ayng tentunya dapat menghambat
pertumbuhan bagi anak-anak. Parasit yang sering dijumpai ialah:

cacing gelang, cacing cambuk, cacing tambang dan cacing keremi. Penelitian
Departemen Kesehatan RI menunjukkan lebih dari 80% penduduk Indonesia
cacingan.


 Gejala-gejala cacingan antara lain:


 1. Perut buncit

2. Gatal-gatal sekitar anus

3. Muntah ada cacing

4. Cacing dalam kotoran

5. Anemia atau kurang darah

6. Penyumbatan usus


 Cacing biasanya berkembang lebih cepat pada daerah-daerah dimana kebersihan
masih diabaikan. Terutama bila seseorang buang air besar sembarangan tidak
pada jamban. Sehingga telur cacing pada kotoran manusia

masuk ke dalam mulut orang lain.


 CACING GELANG: (Ascaris lumbricoides)

Warna : Merah muda atau putih

Besarnya : 20 - 30 cm

Hidup di : Usus kecil


 Cara Penularannya:

1. Telur cacing masuk melalui mulut

2. Menetas di usus kecil menjadi larva

3. Larva dibawa oleh aliran darah ke paru-paru melalui hati

4. Bila larva ini sampai ke tenggorokan dan tertelan, mereka masuk ke dalam
usus kecil dan menjadi dewasa di sana Cacing gelang dapat mengisap 0,14 gr
karbohidrat setiap hari


 CACING CAMBUK: (Tricuris Trichiura)

Warna : Merah muda atau abu-abu

Besarnya : 3 - 5 cm

Hidup di : Usus besar


 Cara Penularannya:

1. Telur cacing tertelan bersama dengan air atau makanan

2. Menetas di usus kecil dan tinggal di usus besar

3. Telur cacing keluar melalui kotoran dan jika telur ini tertelan,
terulanglah siklus ini


 CACING TAMBANG: (Ancylostomiasis)

Warna : Merah

Besarnya : 8 - 13 mm

Hidup di : Usus kecil


 Cara Penularannya:

1. Larva menembus kulit kaki

2. Melalui saluran darah larva dibawa ke paru-paru yang menyebabkan batuk

3. Larva yang ditelan menjadi dewasa pada usus kecil dimana mereka
menancapkan dirinya untuk mengisap darah


 Cacing tambang merupakan infeksi cacing yang paling merugikan kesehatan
anak-anak. Infeksi cacing tambang dapat menyebabkan anemia (kurang darah).

Cacing tambang dapat mengisap darah 10 - 12 mililiter setiap hari.


 CACING KEREMI: (Enterobius Vermicularis)

Warna : Putih

Besarnya : 1 cm

Hidup di : Usus besar


 Cara Penularannya:

1. Cacing betina bertelur pada malam hari di anus

2. Anus menjadi gatal, garukan pada anus membawa telur cacing ini menyebar.

Melalui kontak dengan tempat tidur, bantal, sprei, pakaian, telur cacing
keremi dibawa ke tempat lain.

3. Jika telur-telur ini termakan, terunglah siklus ini.


 Cacing keremi mudah sekali menular dan jika seorang terkena, seluruh
keluarga perlu diobati. Pada saat pengobatan, sprei, sarung bantal dan
pakaian yang dipakai perlu dicuci.


 CACING DAPAT DICEGAH DENGAN:


 1. Cuci tangan dengan sabun sebelum masak, sebelum makan dan sesudah buang
air besar.

2. Gunakan WC jika buang air besar.

3. Gunakan sandal atau sepatu, hindarkan kakitelanjang.

4. Jangan makan daging atau ikan mentah atau setengahmasak.

5. Gunakan air yang sudah dimasak untuk minum danmenyikat gigi.

6. Hindari kebiasaan memasukkan tangan dalam mulut.





 Pengobatan sekali 6 bulan sangat dianjurkan apalagi bagi anak-anak atau
paling sedikit setahun sekali. Dokter Anda akan memberikan obat yang cocok
untuk kebutuhan Anda.


 Cacing yang hidup dalam tubuh seseorang sangat merugikan karena mereka
mengurangi gizi yang dibutuhkan tubuh, daya tahan terhadap penyakit lain
berkurang, dan bukan saja cacing menteap di usus, mereka dapat berpindah ke
organ lain dalam tubuh. Menjaga kebersihan lingkungan dan perorangan akan
banyak artinya dalam mengatasi masalah cacing.





2009/12/9 Yanti <ya...@bukopin.co.id>

> Dear all...
>
> Mau nanya, anak2 balita perlu gak ya diaksih obat cacing. maklumlah anak2,
> pasti main sembarangan, makan tanpa cuci tangan.
> Teman nyarani untuk dikasih aja, sebab anaknya setelah minum obat cacing
> (combrantrin, sorry sebut merk), emang ada cacing yang keluar.
> Ada yang bilang kasih obat cacing gak boleh sembarangan (gak boleh pake
> obat cacing all in one), harus spesifik cacing apa yg menyerang.
>
> terimakasih
>
>
> Yanti
> BundaFachry(3,5thn)
>

Kirim email ke