Dear Moms and Dads,

Sekedar ingin berbagi tentang Baby Walker..(dari note facebook seorang teman)
Sorry klo dah pernah dibahas or dah pernah tau tentang info ini..

Memakai baby walker untuk bayi yang sedang belajar berjalan sebenarnya 
telah menjadi “tradisi” sejak –setidaknya- pertengahan tahun 1600-an, 
dan baru dua dekade belakangan, para ahli menemukan bahwa bahayanya jauh 
melebihi keuntungannya. Di negara maju, diperkirakan 25.000 anak per 
tahun dibawa ke Unit Gawat Darurat akibat kecelakaan yang berkaitan 
dengan baby walker. Tentunya timbul pertanyaan, mengapa demikian? 


Penyebab kecelakaan tertinggi 

Di antara seluruh produk untuk bayi, baby walker menuruti peringkat 
pertama penyebab kecelakaan pada anak kecil dengan angka cukup 
signifikan. Bahkan, tak main-main, sebuah penelitian pada 271 anak yang 
celaka akibat baby walker, 96%-nya terjadi akibat anak jatuh dari tangga saat 
ia memakai baby walker-nya. Kasus yang lain yang pernah dilaporkan adalah jari 
terjepit, tersandung, luka bakar, ataupun menelan benda 
asing. 

Pemakaian baby walker terbatas pada usia tertentu yaitu usia 5-15 bulan, ketika 
bayi sudah mulai duduk tegak namun belum dapat berjalan sendiri. Ini 
menyebabkan kecelakaan paling banyak terjadi pada usia tersebut. 
Berikut hal-hal yang sering terjadi: 

Jatuh. Ini yang paling banyak terjadi. Bayi bergerak dengan cepat, 
tersandung, dan baby walker terguling membuat ia terbentur benda keras 
atau jatuh ke lantai, lebih parah lagi bila jatuh ke tangga. Penelitian 
menunjukkan, 60-90% kecelakaan di tangga berhubungan denga baby walker. 
Banyaknya anak tangga berkorelasi dengan keparahan kecelakaan dan lantai yang 
keras di dasar tangga juga turut memperparahnya. Kepala adalah 
anggota tubuh yang paling sering terkena dibandingkan anggota tubuh 
lain. 

Terbakar atau terluka. Dengan memakai baby walker, anak dimungkinkan 
meraih benda-benda di tempat lebih tinggi yang berbahaya untuk mereka 
seperti gelas berisi air panas, pisau, vas bunga dari kaca dan 
lain-lain. Posisi anak yang mendongak saat meraih benda menyebabkan 
kebanyakan kasus terjadi di daerah wajah dan kepala. 

Gangguan Perkembangan dan baby walker. Banyak orang tua percaya baby 
walker dapat membantu anak mereka berjalan. Sesungguhnya ini tidak 
benar. Bahkan, fakta makin memperlihatkan baby walker malah memperlambat 
perkembangan anak. 

Sebuah penelitian pada anak kembar menunjukkan anak yang diletakkan di 
baby walker mengalami gangguan motorik berjalan dibandingkan saudara 
kembarnya. Perhatikanlah, anak tanpa baby walker akan lebih bebas 
berguling, duduk dan berdiri, bergerak mengambil sesuatu, dan bermain di lantai 
yang merupakan dasar untuk belajar berjalan, ketimbang bergeser 
ke sana kemari dengan baby walker.

Semoga bermanfaat...:)

eFKa (bundanya Bima)

 Fitria Kurniasih (FK)
Southeast Asian Studies
Ohio University
+1 740 274 1819
fitria_kurnia...@yahoo.com; fk242...@ohio.edu

Understanding is a conceptual,political, and ethical practice.
 ~ Paul Rabinow, Anthropos Today


      

Kirim email ke