Makasih mba' Uci atas articlenya

-----Original Message-----
From: LUSIKA Yuliana [mailto:uci.lus...@gmail.com] 
Sent: Thursday, July 08, 2010 2:58 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] [tanya] bells' Palsey

*
dari wikipedia
Bell's palsy* adalah nama penyakit <http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit>
yang
menyerang saraf <http://id.wikipedia.org/wiki/Saraf>
wajah<http://id.wikipedia.org/wiki/Wajah> hingga
menyebabkan kelumpuhan otot <http://id.wikipedia.org/wiki/Otot> pada salah
satu sisi wajah. Berbeda dengan stroke
<http://id.wikipedia.org/wiki/Stroke>,
kelumpuhan pada sisi wajah ditandai dengan kesulitan menggerakkan sebagian
otot wajah, seperti mata tidak bisa menutup, tidak bisa meniup, dsb.
Beberapa ahli menyatakan penyebab Bell's Palsy berupa
virus<http://id.wikipedia.org/wiki/Virus>
 herpes <http://id.wikipedia.org/wiki/Herpes> yang membuat syaraf menjadi
bengkak akibat infeksi. Metode pengobatan berupa obat2an jenis *steroid*
dapat
mengurangi pembengkakan.

dr

Bell's Palsy Bikin Lumpuh Separuh Wajah

http://www.tabloidnova.com/Nova/Kesehatan/Umum/Bell-s-Palsy-Bikin-Lumpuh-Sep
aruh-Wajah

Pagi sebenarnya itu tak ada hal istimewa yang dirasakan Fenty. Namun,
alangkah kagetnya ia ketika terbangun di pagi hari, wajahnya tampak tak
normal. Bibirnya menjadi miring sebagian dan otot wajahnya terasa sulit
digerakkan. Berkedip pun ia tak bisa. Ia merasakan bagian wajahnya mati
separuh.

Kenyataan ini membuat Fenty panik bukan kepalang. Ia merasa usianya masih
muda, 25 tahun, dan tak punya riwayat penyakit jantung atau hipertensi. Ia
mengira, mungkin telah mengalami serangan stroke. Tapi, bagaimana bisa?

Ya, ilustrasi ini sebenarnya bisa terjadi kepada siapa pun, tak terbatas
usia dan aktivitas seseorang. *dr. Rocksy F. V. Situmeang, Sp.S, *spesialis
syaraf dari Siloam Hospital Karawaci menjelaskan, belum tentu wajah yang
tiba-tiba *mencong* itu akibat stroke.

"Bisa saja itu gejala Bell's palsy, atau gangguan pada syaraf kranial ke-7
yang ditemukan oleh Sir Charles Bell," ujar Rocksy. Gangguan ini bisa
menyebabkan perintah otak yang menggerakkan wajah jadi terganggu.
Mengakibatkan wajah lumpuh sebagian dan membuat bentuk wajah jadi miring
sebelah.

**

*Bukan Stroke*
Bell's palsy pada dasarnya merujuk pada kelumpuhan salah satu syaraf wajah
(mononeuropati) yakni syaraf ke-7. Kelumpuhan ini murni disebabkan jepitan
pada syaraf ke-7, bukan dari penyebab lain seperti pembuluh darah pecah atau
tersumbat.

Berbeda dengan stroke, Bell's palsy hanya menyebabkan kelumpuhan pada
separuh wajah. Bukan kelumpuhan separuh bagian badan. Kelumpuhan ini terjadi
akibat adanya himpitan yang menekan serabut syaraf ke-7 sehingga tak bisa
menyampaikan impuls dari pusat syaraf pada batang otak.

Syaraf yang bekerja pada wajah sebenarnya ada 12 dengan pusat pada batang
otak. Masing-masing memiliki fungsi berbeda. Misalkan, syaraf 1 untuk
hidung, syaraf 2 untuk penglihatan, syaraf 3-4-6 untuk gerakan bola mata,
syaraf 5 untuk merasakan sentuhan dan syaraf 7 untuk menggerakkan otot
wajah.

Syaraf ke-7 memiliki keistimewaan, terdapat serabut panjang dari dalam
tempurung kepala keluar melalui kanal di bawah telinga menuju sisi wajah.
Panjangnya serabut syaraf ke-7 ini menyebabkannya rentan terjepit atau
tertekan. Bila terjadi gangguan, akan menyebabkan kelumpuhan pada otot-otot
wajah sesisi.

Sejumlah keluhan Bell's palsy juga disertai sakit kepala tak spesifik.
Umumnya Bell's palsy tak disertai keluhan lain seperti rasa kebas, karena
syaraf perasa di wajah dipengaruhi syaraf 5, bukan 7. Namun, karena terjadi
kekakuan pada otot wajah, penderitanya merasa sedikit tebal pada kulit
wajahnya.

*Angin Bukan Penyebab*
Banyak asumsi dikaitkan dengan Bell's palsy. Beberapa pendapat di masa lalu
mempercayai, Bell's palsy disebabkan angin yang menyusup ke daerah belakang
telinga dan mengganggu syaraf ke-7.

Ada pula yang berpendapat, kondisi ini diakibatkan serangan virus*
cytomegalovirus, *atau herpes. Kenyataannya, tanpa bepergian atau terkena
angin, maupun mendapat serangan virus sekalipun, seseorang tetap bisa
terserang Bell's palsy.

Pada wanita hamil, saat kelelahan, orang dengan gangguan auto imun atau
orang dengan diabetes juga rentan terserang Bell's palsy. Rocksy lebih
sependapat bila penyebab Bell's palsy merupakan idiopati (tak bisa
dijelaskan).

Namun, Rocksy juga tak menyalahkan bila beberapa orang menganggap gangguan
ini terkait dengan aktivitas malam, berkendara tanpa helm *full face*,
menggunakan *air conditioner*, dan lainnya.

"Beberapa teori lama, memang menyebutkan angin yang menyusup ke belakang
telinga sering jadi penyebab Bell's palsy. Sebenarnya angin hanya membawa
virus. Dan virus ini bertanggung jawab atas terjadinya pembengkakan penyebab
Bell's palsy," paparnya.

*Sembuh Sendiri *
Menghadapi wajah yang *mencong *tiba-tiba akibat Bell's palsy sebaiknya
jangan panik. Menurut Rocksy, Bell's palsy bisa sembuh hingga 100 persen dan
tak meninggalkan kecacatan. Bahkan 80 persen serangan Bell's palsy akan
sembuh sendiri dalam waktu 4 sampai 7 hari.

Asalkan ditangani tepat dan tak terlambat, bisa sembuh sempurna. Tepat
artinya ditangani kurang dari 24 jam setelah serangan (*golden period*). Dan
tidak dilakukan pengobatan alternatif atau tindakan tanpa pertimbangan
medis. "Bila terlambat atau lebih dari 24 jam, obat-obatan yang digunakan
jadi kurang maksimal," ungkap Rocksy.

Namun, yang terpenting lagi penderita Bell's palsy sebaiknya beristirahat
atau mengurangi aktivitas wajah selama beberapa hari setelah terkena
serangan. Dan segera berkonsultasi ke dokter syaraf selama masih dalam
*golden
period*.

Bila pengobatan dengan obat anti inflamasi atau anti-viral tak menunjukkan
hasil, dan setelah dilakukan MRI tampak adanya penekanan pada syaraf ke-7,
pilihan akhir yang diambil dokter adalah tindakan operasi dekompresi atau
pembebasan tekanan.

Namun, sekali lagi, ini pilihan terakhir yang jarang sekali diambil. Setelah
lewat fase akut 3-4 hari, barulah bisa dimulai latihan fisioterapi di depan
kaca atau mengunyah permen karet.

Sebaiknya fisioterapi tak terburu-buru dilakukan, karena memicu
terjadinya*nerve
sprouting* atau syaraf tak kembali sempurna, atau tumbuh melenceng. *Nerve
sprouting* bisa menyebabkan timbulnya gerakan tak terkontrol yang menyertai
maksud gerakan pada wajah. Misalnya, kedutan di wajah.

Pada penderita diabetes, kemungkinan untuk sembuh akan berbeda dengan orang
tanpa diabetes. Rocksy menerangkan, penderita diabetes yang terserang bell's
palsy akan sembuh sekitar 60 persen saja, karena kemampuan penyembuhannya
relatif tak sebaik orang tanpa diabetes. Biasanya wajahnya masih akan
terlihat sedikit *mencong*.

*Laili Damayanti*

Pada 8 Juli 2010 14:53, Dwi CH <d...@sumitronics.co.id> menulis:

> Mom & Dad,
> Ada yg punya info tentang 'bells palsey' gak yach.
> Mohon sharingnya.
> Temen kantor sy suaminya didiagnosa kena "bells palsey'
> Gambarannya sich seperti stroke ringan, yg menyerang syaraf wajah saja.
>
> Thanks b4
> Dwi CH [Aldi, Wisnu & Bintang Mom]
>



-- 
Lusika Yuliana - Uci ma2Kavin+Ija
http://oetjipop.mulltiply.com




--------------------------------------------------------------
Balita-Anda Online: http://www.balita-anda.com
Peraturan Milis: peraturan_mi...@balita-anda.com
Menghubungi Admin: balita-anda-ow...@balita-anda.com
Unsubscribe dari Milis: balita-anda-unsubscr...@balita-anda.com
--------------------------------------------------------------
Balita-Anda: Panduan Orangtua yang Cerdas, Kreatif dan Inovatif dalam Merawat 
dan Mendidik Balita 

Kirim email ke