Hi mbak Puji, Kalau memang kontraksi mbak kemarin benar2 hanya muncul pasca berhubungan (bukan karena kombinasi yang lain: kelelahan, baru angkat barang yang berat, stress, dll.), mungkin bisa dihentikan sementara kegiatan pasutrinya :) Usia kandungan mbak sudah masuk trimester terakhir tetapi paling cepat sekitar 5-6 mingguan lagi janin benar2 'siap' untuk dilahirkan.
Seperti yang tadi sudah di-shared jeng Lita & jeng Eva, hormon prostaglandin dari sperma membuat serviks jadi lunak dan siap menuju tahap bukaan. Dan respon serviks tiap ibu mungkin berbeda2 dengan hormon ini. Mungkin ada yang kasusnya seperti mbak Puji, serviksnya cepat 'ter-provokasi' dengan hormon ini, tapi ada juga ibu hamil yang walau sudah di kamar bersalin dan sudah diberi gel (prostaglandin sintetis) untuk induksi persalinannya nggak juga mempan melunakkan mulut rahimnya :) Jadi mungkin kalau memang tetap mau ada agenda pasutri, usahakan agar hormon ini tidak terlalu banyak ter-ekspos ke serviks mbak (wuih ... bahasanya, hehehe) Point penting lagi, tetap cermati dan bedakan antara kontraksi 'palsu' dengan kontraksi 'betulan'. Kalau memang di waktu2 ini ngalamin kontraksi yang makin kuat (makin sakit), makin lama berlangsungnya, atau makin dekat jarak antar kontraksinya (apalagi ditambah tanda2 persalinan seperti flek atau cairan (ketuban) - hubungi RS ya mbak, untuk antisipasi lebih lanjut. Happy count-down the D day, mbak .. and take care :) Sylvia - mum to Jovan, Rena, Aleta & Luigi 2010/8/11 Tri Puji Rahayu <tprah...@indovision.tv> > Makasih mbak Lita n mbak Riny. Ternyata menciptakan suasana relaks itu g > semudah yang dibayangkan hehe...tadi malem coba relaks sulit banget mbak. > Kalo berendam blm coba sih. > Memang aku pernah denger juga tentang hal ini, makanya aku juga wanti-wanti > ke suami. Kalau begitu sebaiknya g berhubungan dulu dong ya mbak ? Daripada > lahir sebelum waktunya ? Karena pas USG kemarin kepala udah dibawah tapi > blm > masuk jalan lahir sih. > > > > <deleted>