pas banget kata2nya mbak.... *alhamdulillah tidak pernah tergiur dengan iklan beginian, pertamanya karena sayang duit sih.....tapi sekarang semakin yakin ini tidak baik, mending uangnya buat yang lain....
Pada tanggal 28/09/10, Armiati Amy <amyju...@yahoo.com> menulis: > > Masukan yang sangat bagus....terutama bagi saya yang ilmunya masih setitik > saja.. > Namun,sayangnya, para orang tua yg sudah mengikutsertakan anaknya > memberikan testimoni yang (mungkin) bersifat sugesti, karena efek psikologis > "telah membayar investasi" yg mahal. Kalaupun gagal, mereka tidak berkata > "gagal", tapi kurang latihan.. > Ini yg memberikan harapan kepada orang tua yg berniat ikut...... > > Salam, > AudyAlya's Mom > > --- On Mon, 9/27/10, Andi K. <xl812...@gmail.com> wrote: > > > From: Andi K. <xl812...@gmail.com> > Subject: [balita-anda] [Pendidikan Anak] Fenomena Training Otak Tengah > (Mohon Dicermati) > To: balita-anda@balita-anda.com > Date: Monday, September 27, 2010, 9:46 PM > > > [Pendidikan Anak] Fenomena Training Otak Tengah (Mohon Dicermati) > > Bukan mau menyalahkan pihak tertentu, tetapi tulisan ini bisa jadi membantu > anda menjawab beberapa teman yang bertanya ke saya mengenai otak tengah. > Saya sendiri belum bisa menemukan hubungan antara melatih anak mengenal > benda, huruf, warna dll dengan mata tertutup dengan kemampuan akademik > misal-nya anak akan cepat bisa mengerti logic suatu soal (Otak kiri), atau > kemampuan anak melakukan analisa/konsep terhadap suatu masalah (Otak kanan). > Jadi Mungkin teman-teman yang ditawari ikut training Otak tengah bisa > membaca tulisan ini. > > Mungkin ini ada tulisan dari Dr. Sarlito, Guru Besar Psikologi UI. > > Otak Tengah > > Saturday, 18 September 2010 > > DI suasana Lebaran ini mestinya saya menulis sesuatu tentang Lebaran, > tepatnya tentang bermaaf-maafan, wabil-khusustentang psikologi maaf. > > Namun,draf tulisan yang sedang saya siapkan terpaksa saya sisihkan > dulu saking gemasnya mengamati perkembangan pseudo-science (ilmu semu) > yang sangat membahayakan akhir-akhir ini tentang otak tengah > (midbrain).Mudah-mudahan artikel ini bisa menjadi bahan bacaan > alternatif yang menarik di tengahtengah banjirnya (lebih parah dari > banjir Pakistan) artikel dan siaran tentang Idul Fitri di hari-hari > seputar Lebaran ini. Otak tengah adalah bagian terkecil dari otak yang > berfungsi sebagai relay station untuk penglihatan dan pendengaran. > > Dia juga mengendalikan gerak bola mata.Bagian berpigmen gelapnya yang > disebut red nucleus (inti merah) dan substantia nigra juga mengatur > gerak motorik > anggota tubuh.Karena itu kelainan atau gangguan di otak tengah bisa > menyebabkan parkinson. Untuk keterangan lebih lanjut silakan > berkonsultasi dengan dokter Google.Namun,yang jelas,otak tengah tidak > mengurusi inteligensi, emosi, apalagi aspek-aspek kepribadian lain > seperti sikap, motivasi, dan minat.Para pakar ilmu syaraf > (neuroscience) Richard Haier dari Universitas California dan Irvine > serta Rex Jung dari Universitas New Mexico,Amerika Serikat, menemukan > bahwa inteligensi atau kecerdasan yang sering dinyatakan dalam ukuran > IQ tidak terpusat pada satu bagian tertentu dari otak, melainkan > merupakan hasil interaksi antarbeberapa bagian dari otak.Makin bagus > kinerja antarbagian- bagian otak itu,makin tinggi tingkat kecerdasan > seseorang (teori parieto-frontal integration). > > Di sisi lain,pusat emosi terletak di bagian lain dari otak yang > dinamakan amygdala,tak ada hubungannya dengan midbrain. Sementara itu > aspek kepribadian lain seperti minat dan > motivasi lebih merupakan aspek sosial (bukan neurologis) dari jiwa, > yang lebih gampang diamati melalui perilaku seseorang ketimbang dicari > pusatnya di otak. Sampai dengan tahun 1980-an (bahkan sampai hari ini) > masih banyak yang percaya bahwa keberhasilan seseorang sangat > tergantung pada IQ-nya.Makin tinggi IQ seseorang akan makin besar > kemungkinannya untuk berhasil. > > Itulah sebabnya banyak sekolah mempersyaratkan hasil tes IQ di atas > 120 untuk bisa diterima di sekolah yang bersangkutan. Namun, sejak > Howard Gardner menemukan teori tentang multiple intelligence (1983) > dan Daniel Goleman memublikasikan temuannya tentang Emotional > Intelligence (1995),maka para pakar dan awam pun tahu bahwa peran IQ > pada keberhasilan seseorang hanya sekitar 20–30% saja. Selebihnya > tergantung pada faktor-faktor kepribadian lain seperti usaha, > ketekunan, konsentrasi, dedikasi, kemampuan sosial. Walaupun > begitu,beberapa bulan terakhir ini,marak sekali kampanye tentang > pelatihan otak tengah. > > Bahkan rekan saya psikologpsikolog muda ada yang bersemangat sekali > mengampanyekan otak tengah sambil mengikutsertakan anak-anak mereka ke > pelatihan otak tengah yang biayanya mencapai Rp3,5 juta/anak (kalau > dua anak sudah Rp 7 juta, kan) hanya untuk dua hari kursus. Hasilnya > adalah bahwa anak-anak itu dalam dua hari bisa menggambar warna dengan > mata tertutup.Wah, bangganya bukan main para ortu itu. Mereka pikir > setelah bisa menggambar dengan mata tertutup, anak-anak mereka > langsung akan jadi cerdas, bisa konsentrasi di kelas, bersikap sopan > santun kepada orang tua, bersemangat belajar tinggi, percaya diri, dan > sebagainya seperti yang dijanjikan oleh kursus-kursus seperti ini. > > Mungkin mereka mengira bahwa dengan menginvestasikan Rp3,5 juta untuk > dua hari kursus,orang tua tidak usah lagi bersusah payah menyuruh anak > mereka belajar (karena mereka akan termotivasi untuk belajar sendiri), > tidak usah membayar guru les lagi > (karena otomatis anak akan mengerti sendiri pelajarannya), dan yang > terpenting anak pasti naik kelas, malah bisa masuk peringkat. Inilah > yang saya maksud dengan “berbahaya” dari tren yang sedang berkembang > pesat akhirakhir ini. Untuk orang tua yang berduit, uang sebesar Rp3,5 > juta mungkin tidak ada artinya. Namun, kasihan anaknya jika ternyata > dia tidak bisa memenuhi harapan orang tuanya. > > Selain bisa menggambar dengan mata tertutup (sebagian hanya berpura- > pura bisa dengan mengintip lewat celah penutup mata dekat hidung), > ternyata dia tidak bisa apa-apa.Konsentrasi tetap payah,motivasi tetap > rendah, dan emosi tetap meledakledak tak terkendali. Pasalnya memang > tidak ada hubungannya antara otak tengah dengan faktorfaktor > kepribadian itu. Namun,orangtua sepertinya tidak mau tahu. Dia sudah > membayar Rp3,5 juta dan sudah mendengarkan ceramah Dr David Ting, > pakar otak tengah dari Malaysia itu. Kata Dr Ting, anak yang sudah > ikut pelatihan otak tengah > bukan hanya jadi makin pintar,tetapi jadi jenius. > > Karena itu nama perusahaannya juga Genius Mind Corporation. Malah > bukan itu saja.Menurut Dr Ting,anak yang sudah terlatih otak tengahnya > bisa melihat di balik dinding, bisa melihat apa yang akan terjadi > (seperti almarhumah Mama Laurenz),bahkan bisa mengobati orang sakit. > Ya, itulah yang dijanjikannya dalam iklan-iklan Youtube-nya di > internet. Dan dampaknya bisa dahsyat sekali karena angka KDRT pada > anak bisa langsung melompat naik gara-gara banyak anak dicubiti atau > dipukuli pantatnya sampai babak-belur oleh mama-mama mereka sendiri > lantaran tidak bisa melihat di balik tembok,meramal atau mengobati > orang sakit. > > *** Untuk menyiapkan tulisan ini, saya sengaja menelusuri nama David > Ting di Google. Ternyata ada puluhan pakar di dunia yang bernama David > Ting dan David Ting yang menganjurkan otak tengah ini ternyata bukan > pakar ilmu syaraf, kedokteran,biologi atau psikologi. Dia disebutkan > sebagai pakar pendidikan dan tidak ada hubungannya dengan ilmu syaraf > (neuroscience). Maka saya ragu akan ilmunya. Apalagi saya hanya > mendapati beberapa versi Youtube yang diulang- ulang saja,beberapa > tulisan kesaksian, dan cerita-cerita yang sulit diverifikasi > kebenarannya. Saya pun lanjut dengan menelusuri jurnal-jurnal ilmiah > online, siapa tahu tulisan-tulisan ilmiahnya sudah banyak, tetapi saya > belum pernah membacanya. > > Namun hasilnya juga nol. Maka saya makin tidak percaya. Saya yakin > bahwa teori David Ting tentang otak tengah hanyalah pseudo-science > atau ilmu semu karena seakan-akan ilmiah, tetapi tidak bisa > diverifikasi secara ilmiah. Sama halnya dengan teori otak kanan-otak > kiri yang juga ilmu semu atau astrologi atau palmistri (membaca nasib > orang dengan melihat garis-garis telapak tangannya). Masalahnya, > astrologi dan palmistri yang sudah kuno itu tidak merugikan siapa- > siapa karena hanya dilakukan oleh yang memercayainya atau sekadar > iseng-iseng tanpa biaya dan tanpa beban apaapa. Kalau betul syukur, > kalau salah yo wis. Lain halnya dengan pelatihan otak tengah dan dulu > pernah juga populer pelatihan otak kanak-otak kiri. > > Bahkan, saya pernah memergoki, di sebuah gedung pertemuan (kebetulan > saya ke sana untuk keperluan lain), sebuah pelatihan diselenggarakan > oleh sebuah instansi pemerintah yang judulnya “Meningkatkan Kecerdasan > Salat”.Semuanya dijual sebagai pelatihan dengan biaya (istilah mereka > “biaya investasi”) yang mahal. Ini sudah masuk ke masalah membohongi > publik, sebab mana mungkin dengan satu pelatihan selama dua hari > seorang anak bisa disulap menjadi jenius yang serbabisa, bahkan bisa > melihat di balik dinding seperti Superman.Lagipula, apa hubungannya > antara menggambar dengan mata tertutup dengan jenius? Einstein, > Colombus, Thomas Edison,Bill Gates, Barack Obama, dan masih banyak > lagi adalah kaum jenius tingkat dunia, tetapi tak satu pun bisa > menggambar > dengan mata tertutup. > > Teori otak tengah sudah jelas penipuan. Dengan berpikir atau bertanya > sedikit,setiap orang bisa tahu bahwa ini adalah penipuan. Namun orang > Indonesia itu malas bertanya dan ingin yang serbainstan. Termasuk kaum > terpelajar dan orang berduitnya. Jadi kita gampang sekali jadi sasaran > penipuan. Inilah menurut saya yang paling memprihatinkan dari maraknya > kasus otak tengah ini.(*) > > SARLITO WIRAWAN SARWONO > Guru Besar Fakultas Psikologi UI > > > http://edukasi.kompasiana.com/2010/09/25/pendidikan-anak-fenomena-training-otak-tengah-mohon-di-cermati/ > > > -------------------------------------------------------------- > Yuk berkunjung ke Web Balita-Anda: bisa baca dongeng, download > lagu, print buku mewarnai, origami dan masih banyak lagi... > Balita-Anda Online: http://www.balita-anda.com > Peraturan Milis: peraturan_mi...@balita-anda.com > Menghubungi Admin: balita-anda-ow...@balita-anda.com > Unsubscribe dari Milis: balita-anda-unsubscr...@balita-anda.com > -------------------------------------------------------------- > Balita-Anda: Panduan Orangtua yang Cerdas, Kreatif dan Inovatif dalam > Merawat dan Mendidik Balita > > > > > -- Yenni http://naudhira-jilbab-ekslusif.blogspot.com