Mbak Wening,
 
Oh yach mau menambahkan juga nich sebaiknya sekali-kali Mbak Wening
bersosialisasi juga dengan rekan2 ortu teman anaknya Mbak Wening...jadi
jangan hanya menyerahkan ke BS atau pembantu...tujuannya supaya terjalin
komunikasi yang baik dengan ortu lainnya dan anak kita dapat menjalin
persahabatan dengan anak mereka juga, sehingga kalau dia masuk kelas dia
akan merasakan bahwa teman2nya adalah teman yang baik dan mau menerimanya.
Itu yang saya lakukan juga selama ini...menjalin hubungan dengan ortu rekan2
anak saya, sehingga anak saya diterima juga oleh mereka.
 
Rgrds,
Lilis

-----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 16 Desember 2003 10:43
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] Artikel: Ketika anak membenci sekolah




Buat Mba Wening... ini saya nemu artikel dari hanyawanita, siapa tahu
berguna untuk anaknya yg stres ke sekolah. 
http://www.hanyawanita.com/mother_child/article.php?article_id=166
<http://www.hanyawanita.com/mother_child/article.php?article_id=166> 
Moga2 membantu Mba...
 
Nurul
 
 
  <http://www.hanyawanita.com/i/art/mother_child/m_child_120303_jud.gif> 
        

  <http://www.hanyawanita.com/i/art/mother_child/m_child_120303_pic1.jpg>
Suatu hari, Tyas (6 tahun), ngambek dan tak mau pergi ke sekolah. "Tyas
nggak mau sekolah lagi, males...gurunya suka marah. Tyas sering disuruh
berdiri depan kelas, "keluhnya. 

Saya sempat kaget mendengarnya. Selama ini Tyas hampir tidak pernah mengeluh
tentang keadaan sekolahnya. Paling sesekali ia males-malesan mengerjakan
tugas rumah, yang menurutnya cukup sulit untuk diselesaikan. Tapi, saya
tidak menyangka, ternyata ia jadi membenci sekolah. Kira-kira apa ya, yang
membuat Tyas tak mau ke sekolah ?       
        

Pendidikan di sekolah mengajarkan anak untuk bertanggung jawab pada apa yang
dilakukannya. Itulah sebabnya, anak yang baru pertama kali bersekolah sering
merasa terbebani dengan 'tugas baru' tersebut. Mungkin ini tidak jadi
masalah bagi anak yang pernah bersekolah di pre school atau taman
kanak-kanak, sebelumnya. Menurut statistik, ada sekitar 10 % anak yang
'membenci' sekolah karena perilaku dan lingkungan yang dirasakannya tidak
nyaman.

Sebenarnya, ada 4 hal yang membuat anak 'membenci' sekolah. Coba simak,
siapa tahu Anda bisa mengatasi masalah yang dihadapi si kecil ini ...   
        


  <http://www.hanyawanita.com/i/art/mother_child/m_child_120303_bul.gif>
Kecemasan       
Wajar seorang anak akan merasakan cemas, ketika pertama kali menginjakkan
kaki di sekolah. Sayangnya, orang tua terlalu percaya anak bisa mengatasi
kesulitan adaptasi ini, karena ada guru yang membimbing dan keberadaan
teman-teman sekelasnya. Padahal, guru dan teman sekelas adalah orang baru
dalam lingkungan si anak. Kecemasan anak datang karena takut ia tidak bisa
beradaptasi dengan mereka. Akhirnya anak akan mengalami rasa frustasi dan
tidak 'menikmati' pengalaman bersekolah. Jadilah, perintah berangkat ke
sekolah ibarat larangan ia tak boleh minum es ! 


Strategi : Coba ceritakan pengalaman menyenangkan, seperti ketika Anda juara
dalam sebuah perlombaan menggambar di bangku SD atau pengalaman piknik
bersama teman-teman sekelas. 

  <http://www.hanyawanita.com/i/art/mother_child/m_child_120303_pic2.jpg>

        

  <http://www.hanyawanita.com/i/art/mother_child/m_child_120303_bul.gif>
Perasaan teralienasi / menyendiri       
Beberapa anak tidak suka ke sekolah, karena ia tidak punya teman.
Masalahnya, bisa datang dari kemampuan bersosialisasi anak atau lingkungan
yang tidak menerimanya. Bisa diatasi dengan meningkatkan rasa percaya diri
anak. "Seorang anak dapat diajarkan untuk berkontak mata dan mengeluarkan
suara yang tegas, ketika berkenalan dengan orang-orang baru. Ini akan
melatih sifat percaya dirinya, " tutur Rupa Murghai, seorang konselor
sekolah di New Delhi.

Strategi : Ajarkan si kecil cara berkenalan dengan orang-orang yang belum
dikenalnya, seperti "Nama saya Andi. Nama kamu siapa ? Main sama-sama, yuk
...     
        


  <http://www.hanyawanita.com/i/art/mother_child/m_child_120303_pic3.jpg>


  <http://www.hanyawanita.com/i/art/mother_child/m_child_120303_bul.gif>
Dihantui si 'Preman' kecil      
Anak benci sekolah, bisa jadi karena ia 'takut' datang ke sekolah. Di
sekolah dasar, sering juga ditemukan kekerasan yang terjadi antara siswa.
Biasanya, anak-anak yang 'merasa' berfisik lebih besar, lebih pintar atau
bahkan punya kelas sosial yang lebih tinggi menjadi anggota kelompok
tertentu yang 'menghantui' anak lain. Mereka jadi 'momok' yang menakutkan.
Akhirnya, anak yang menjadi korban 'preman' kecil ini akan berusaha
menghindari pertemuan. Pikir anak, tidak bersekolah berarti bebas dari mimpi
buruk !

Strategi : Ajak anak menceritakan kejadian apa saja yang ia alami ketika di
sekolah. Atau tidak ada salahnya untuk menanyakan perkembangan anak pada
guru dan teman sekelasnya. Rajin bertanya tidak sesat di jalan kan !    
        

  <http://www.hanyawanita.com/i/art/mother_child/m_child_120303_bul.gif>
'Korban' Sekolah !      
Maksudnya ? Sekolah identik dengan anak pintar dan berhasil. Tapi,
realitanya, tidak semua anak bisa menerima pelajaran dengan mudah dan cepat.
Tanpa sadar, orang tua juga sering memaksakan 'kemauannya' pada si anak.
"Cap anak bodoh dari guru bisa membuat anak frustasi, karena ia merasa sudah
berusaha tetapi tidak menunjukkan hasil yang baik," ujar Maria Teresa
Gustilo-Villasor, psikolog klinis anak Makati Medical Centre di Manila.

Strategi : Jangan memberikan cap negatif pada anak, seperti kamu bodoh,
malas, tidak seperti si itu atau si ini, atau pesimis ia akan berhasil. Coba
berlakukan system reward yang bisa memacu semangat belajarnya. "Kalau kamu
bisa kerjain tugas ini, mama bikinkan kue yah"  

Kirim email ke