Great explanation mba Syl. Sharing aja mba Sri, anakku puspa pernah nelan batu hias yang dia ambil dresepsi prnikahan teman. Lmyn besar. Stlah call dsa, slain nungguin bab di pispot, sy bri dia pepaya trus agar cpt keluar. Esoknya keluar jg. Lega. Mgkn bs dbantu dg buah serupa. Dan jgn di kloset lgsg biar pasti.
Smg membantu. Nyoman Powered by Telkomsel BlackBerry® -----Original Message----- From: sylvia.radjaw...@gmail.com Date: Thu, 25 Oct 2012 08:07:36 To: <balita-anda@balita-anda.com> Reply-To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] Balita menelan magnet Mbak Sri, Wah, titip 'thumbs up' buat Syifa, sudah jago toilet training :) Saya cuma terpikir, sejak incident menelan 'benda asing' mungkin lebih baik BAB menggunakan wadah penampung (pispot) :) At least semua feces tertampung dan bisa observe lebih baik. It's OK, anyway. Neneknya Syifa pasti cukup cermat untuk handle 'tugas' ini :) Selain X-Ray, dimungkinkan imaging methods lain yg umumnya memang lebih canggih walau fungsinya sama. Mis. CT Scan, MRI, USG, dll. Tapi, kembali ke hasil observasi medis dari dokter yg menangani, apakah level ini memang diperlukan atau tidak :) Saya pernah nonton serial TV lawas 'ER', di mana metode yg digunakan adalah endoscopy - menerawang ke dalam tubuh menggunakan semacam kamera. Again, semua test penunjang seperti ini harus dilakukan dengan alasan yg tepat. In case, the worst case, 7 hari lewat hasil observasi BAB 'tanpa hasil', X-Ray pun hasilnya (-), mbak masih tetap kepikiran, mungkin bisa ambil waktu diskusi dengan DSA ahli pencernaan (gastroenterologist). Beliau mungkin bisa jelaskan apa yang terjadi pasca menelan magnet dan hasil observasi seperti itu. Haha .. kadang kalau jadi orang tua dan deal dengan soal anak seperti ini, belajar untuk tidak panik2 amat, tidak di 'positive-positive thinking' kan, tapi lebih ke berpikir dan coba bertindak sesuai fakta yg ada + doa yang intens :) cheers, Sylvia - mum to Jovan, Rena, Aleta & Luigi Powered by Telkomsel BlackBerry®