Dari suarapembaruan.com

========
Isu "si Kolor Hijau" Resahkan Warga Harjamukti
WARGA yang bermukim di wilayah Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Depok, 
geger. Isu pemunculan si Kolor Hijau, perampok dan pemerkosa, yang beberapa waktu lalu 
sempat menggemparkan warga Bekasi, Jawa Barat, kini melanda wilayah itu. Warga, 
terutama kaum perempuannya, dilanda ketakutan dengan isu munculnya si Kolor Hijau itu. 

Beberapa warga, ketika ditemui Pembaruan, Selasa (20/1) sore, mengatakan pemunculan si 
Kolor Hijau itu bermula dari keyakinan Nur Iksan, paranormal yang tinggal di RT 04/03. 
"Pada Minggu (18/1), seusai pulang tahlilan dari rumah tetangganya, dia kepergok 
seseorang yang mengenakan kolor hijau kaus putih, sedang memperhatikan rumah seorang 
warga. Belum sempat Nur Iksan menegur, orang itu langsung lari dan hilang di kegelapan 
malam," kata Diding (30), warga setempat, yang diamini warga lainnya. 

Diding mengatakan, sejak saat itu Nur Iksan mengajak warga meronda tiap malam, karena 
disinyalir orang tersebut kawanan kolor hijau yang sedang mencari mangsa di tempat 
itu. "Pada Selasa (20/1) sekitar pukul 01.00 dini hari, warga kembali dikagetkan oleh 
pemunculan orang yang juga memakai kolor, meski orang tersebut memakai kolor putih dan 
gerak-geriknya mencurigakan. Tanpa dikomando kami langsung berteriak 'kolor hijau 
muncul' dan memburunya. Orang yang diduga kolor hijau itu langsung kabur ke arah 
sebuah gudang pabrik percetakan," ia menjelaskan. 

Akibat teriakan itu, ratusan warga langsung mengepung gudang yang dimaksud. Tetapi, 
hingga menjelang pagi warga mencari, yang diduga si Kolor Hijau tidak berhasil 
ditemukan. Sementara itu, empat paranormal, Sudaryo alias Pak De, Nur Iksan, Untung, 
dan Rudy, sejak dini hari kemarin memburu si Kolor Hijau dibantu ratusan warga 
setempat. Tetapi, hingga siang mereka belum mendapatkannya. 

Kendati pemunculan si Kolor Hijau itu hingga kini belum terbukti, namun warga yang 
bermukim di wilayah Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Depok terlihat resah. 
Ny Surya, warga setempat, mengatakan keluarganya ketakutan, dan hampir dua malam sejak 
ada selentingan pemunculan Kolor Hijau, ia tidak bisa tidur nyenyak, lebih-lebih 
suaminya juga ikut warga setempat meronda. 

Kapolsek Cimanggis AKP Sumaryo, ditemui di ruang kerjanya, membenarkan warga 
Harjamukti digegerkan dengan isu pemunculan Kolor Hijau di wilayah hukumnya. 

Namun, ia menegaskan, hal itu belum terbukti kebenarannya. " Kita mengambil nilai 
positifnya saja. Sejak Minggu ketika kabar si Kolor Hijau muncul, warga selalu ronda 
tiap malam. Dan memang benar, Selasa dini hari warga heboh mencari kolor hijau di 
sebuah gudang. Yang saya khawatirkan kalau ternyata salah sasaran. Anggota saya juga 
sudah saya perintahkan untuk memantau situasi di Harjamukti," kata Sumaryo. 


Jangan Percaya 

Isu pemerkosa yang menggunakan kekuatan gaib (pria berkolor hijau) yang dimunculkan 
sejumlah orang tertentu atau para normal, sebaiknya jangan dipercaya masyarakat. 

"Sebab itu hanyalah isu dan merupakan pekerjaan orang-orang yang tidak bertanggung 
jawab. Masyarakat harus rasional. Sekarang zaman modern. Jangan percaya hal-hal gaib," 
kata Kriminolog UI, Thomas Sunaryo kepada Pembaruan, Rabu (21/1) pagi. 

Thomas mengatakan, paranormal memang pekerjaannya memunculkan isu-isu yang selalu 
berhubungan dengan hal-hal gaib, yang sulit diuji kebenarannya. Paranormal akan tumbuh 
subur di tengah masyarakat primitif dan masih percaya pada hal-hal gaib alias tidak 
beriman. 

Aneh kalau masyarakat Indonesia terutama di kota-kota besar masih percaya kepada 
hal-hal gaib," katanya. Ia menambahkan, lebih memalukan lagi, kalau hal itu dipercaya 
oleh orang Indonesia yang mengaku beragama, yang setiap hari sembahyang. 

Ia menilai, masyarakat yang percaya dengan isu lelaki kolor hijau (hal-hal gaib) 
merupakan masyarakat yang berpendidikan rendah, tingkat ekonomi dan kadar keagamaannya 
(imannya) rendah. Kepercayaan masyarakat seperti itu akan semakin tinggi kalau dipicu 
oleh berita media massa. Media massa yang rendah idealismenya terhadap pendidikan 
masyarakat, pasti mengikuti "keinginan" masyarakat. 

Kalau masyarakatnya masih percaya pada hal-hal gaib, ia menyiarkan hal-hal gaib. 
"Seperti sekarang ini, karena masih banyak masyarakat kita percaya pada hal-hal gaib, 
media massa terutama TV menyiarkan hal-hal gaib," ujarnya. 

Idealnya, media harus mengedepankan berita-berita yang mendidik dan menyadarkan 
masyarakat. Tidak semua keinginan masyarakat dilayani. Kalau hal-hal tertentu 
menyesatkan masyarakat sendiri, sebaiknya hal itu tidak boleh dilakukan. 

Ia berpendapat, untuk menyadarkan masyarakat yang percaya isu lelaki kolor hijau, 
selain media massa, maka tokoh masyarakat, pemuka agama, dan aparat penegakan hukum 
(polisi) harus berperan. 

Media massa, kata Thomas, harus mengurangi, bahkan bila perlu menyetop menyiarkan 
berita mengenai hal-hal gaib. Tokoh masyarakat dan pemuka agama ha-rus memberi 
pengertian, lelaki kolor hijau dan hal-hal gaib itu tidak ada. Polisi sebagai penegak 
hukum pun harus tegas dan proaktif. Masyarakat yang main hakim sendiri, harus 
ditindak. (W-12/E-8)

Kirim email ke