jadi kepengen ikutan juga nih, Andra (9 1/2bln) putra pertamaku sejak dalam
kandungan seringkali aku dan papanya bercerita dan bernyanyi, sejak lahir
hingga sekarang saya juga sering berkomunikasi dengan andra, beberapa waktu
yang lalu andra sempat ngemut makanannya, saya jadi sedih sebab biasanya
makanan yang aku masak sendiri yang harusnya untuk 3x makan eh hanya bisa
dimakan 2x saja, akhirnya dengan perasaan sedih, aku meletakkannya dikursi
makannya (kalo pagi makannya selalu aku gendong) lalu dengan mata berair
menahan sedih aku bilang ke anakku " sayang, mama sedih kalo adik makannya
diemut, adik ga kasian yach sama mama yang udah bangun subuh2 hanya untuk
membuat makanan kesukaan adik" dengan wajah yang ga berdosa tiba2  tangannya
yang mungil dengan mulut yang masih penuh makanan, ia mengusap pipiku dan
minta digendong. Aku gendong dan mulutnya mulai bergerak untuk mengunyah,
sampai tadi pagi makannya sudah kembali normal. Ternyata keterbukaan yang
senantiasa saya dan suami terapkan kepada putra pertama kami cukup membuat
kami bangga krn walaupun usianya yang masih tergolong muda dan belum
mengerti apa2 ternyata bisa menangkap maksud dan mengerti ucapan kita.

Maaf jadi kepanjangan nih.

Mama Andra
mamakangencelotehriangmuchayank.

Elfiana Tuharea
Accounting
PT. Maccaferri Indonesia
mail to: [EMAIL PROTECTED]

----- Original Message -----
From: "Ella" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, April 02, 2004 2:37 PM
Subject: Re: [balita-anda] OOT : Sharing komunikasi dengan anak



Mba Shinta,
Senang sekali yah mba shinta sudah bisa menjalin hubungan komunikasi yang
baik sekali dengan anak-anak mba. Kalo sudah begini mudah-mudahan anak-anak
kita akan menjadi harapan untuk bisa membangun bangsa - atau untuk yang
lebih kecil membuat keluarga kita menjadi ke arah yang lebih baik.

Salam sayang buat Owen dan Shania.


Thank you and regards,
Ella

email address: [EMAIL PROTECTED]

  ----- Original Message -----
  From: SHINTA
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Saturday, April 03, 2004 3:50 AM
  Subject: Re: [balita-anda] OOT : Sharing komunikasi dengan anak


        Iya aku juga jadi mau ikutan sharing,

        Jadi saat anak ku nakal dan aku marah, biasanya mereka nanggis. Tapi
habis itu aku langsung peluk dan setelah mereka diam aku baru jelasin kenapa
tadi mamanya marah.

        Sejak anakku 1 tahun aku sudah menerapkan cara seperti itu, aku
enggak mau tahu mereka ngerti atau tidak waktu itu, aku hanya mencoba
membangun komunikasi dengan mereka, bahwa kita marah karena ada sebabnya dan
kenapa penjelasannya.

        Syukurlah sekarang mereka udah terbiasa dengan komunikasi itu jadi
habis aku marah, aku bertanya dan mereka akan mengaku bahwa dia tadi salah
kenapa, kalau dia tidak tahu maka aku akan kasih penjelasan ke dia.

        Sorry ya kalau ada yang tidak berkenan.

        Salam
        Mama Owen & Shania


        -------Original Message-------

        From: [EMAIL PROTECTED]
        Date: 04/01/04 22:08:38
        To: [EMAIL PROTECTED]
        Subject: [balita-anda] OOT : Sharing komunikasi dengan anak

        Dear All,
        Cuma mo sharing kejadian semalem dengan Farhan (26 bln). Ternyata
anak itu bisa loh diajak komunikasi dengan bahasa orang dewasa dan mengerti.
Saya sendiri sempat terbengong-bengong pertama tapi setelah itu saya syukuri
ternyata memang seorang anak itu mempunyai sesuatu yang unik yang kadang
kita tidak pernah tahu kalau kita tidak pernah mencoba entah itu berbicara
atau bersikap.

        Ceritanya tadi malam setelah saya pulang kerja setelah bermain
sebentar tiba -tiba Farhan
        " Ma minta omen - maksudnya permen- dong "

        Tadinya saya bilang tidak, tapi karena dia merengek terus, akhirnya
saya bilang
        " Mama kasih permen tapi Farhan janji untuk gosok gigi setelah ini,
janji yah "
        " Iya ma ..janji" jawab Farhan

        Tapi janji tinggal janji setelah permennya habis dia malah ngajak
tidur dan mimi (ASI),saya marah dan bilang gak mau kasih mimi soalnya farhan
gak mau gosok gigi dulu. Akhirnya dia nangis karena gak mau gosok gigi dan
sudah mengantuk. Tapi saya biarin aja liat dia nangis, sampai papanya masuk
kamar dan bilang " sudahlah gak papa malam ini aja gak gosok gigi dari pada
nangis"

        Yah udah saya mimi'in jadinya trus sambil mimi saya ngomong pelan
sambil usap-usap punggung dia .
        "Farhan mama kecewa sama farhan, tadi farhan udah janji mo gosok
gigi eh ternyata farhan melanggar janji . Mama kalo janji mama tepati, tadi
mama janji kasih permen, mama kasih kok sekarang farhan tidak  menepati
janji farhan. Farhan sudah berdosa, nanti Allah marah. Dan sekarang farhan
sudah buat mama sedih. Anak pintar adalah anak yang tidak pernah melanggar
janjinya"

        Tiba-tiba farhan langsung melepas isapannya dan bilang " yuk ma ..
gosok gigi"

        Saya sempat bengong sebentar tapi langsung gendong kekamar mandi dan
bilang "Ini hadiah untuk anak pintar mama" Saya cium dan peluk dia . "I love
you Farhan."

        Intinya, pada waktu berbicara seperti itu saya tidak berharap farhan
mengerti artinya atau apa, saya pikir dia asik mimi asi dan pasti sebentar
lagi tertidur. TAPI ternyata dia mengerti, apalagi saya pikir kata-kata yang
saya gunakan adalah kata-kata dewasa. Ini yang membuat saya berpikir bahwa
saya harus lebih banyak belajar lagi. DAN satu lagi jangan berbicara pada
saat dia menangis tidak akan ada hasilnya, tapi pada saat dia tenang pasti
dia akan mendengar.

        Maaf jadi kepanjangan, mohon maaf untuk yang tidak berkenan. Hanya
mencoba berbagi kalo kita-kita ini harus lebih sering menjalin berkomunikasi
dengan anak. Akan ada hal-hal tidak terduga. Dan yang pasti itu sangat
menyenang bagi kita orang tua.

        Thank you and regards,
        Ella

        email address: [EMAIL PROTECTED]





  ____________________________________________________
    IncrediMail - Email has finally evolved - Click Here



---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke