aduh mbak trimaksih banget
aku sampe mau nangis nih...pingin cepet pulang
uh...bener........neeeeer banget mbak
Trims
GBU
MOm's Michelle & Gaby

-----Original Message-----
From: Susan [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, April 16, 2004 3:27 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] Kereta Waktu < bagus u/ dibaca >



> Kereta Waktu
> Pdt. Dr. Paul Gunadi
>
>
> Dulu saya berpikir bahwa saya mempunyai sekurang-kurangnya 18 tahun untuk
> membagi hidup bersama dengan anak-anak  kami. Sekarang baru saya menyadari
> bahwa sesungguhnya saya hanya memiliki  12 tahun. Dua di antara tiga anak
> kami  sudah menginjak remaja dan mulai  menampakkan perilaku remaja, bukan
> kanak-kanak lagi.
> Mereka enggan diajak  pergi bersama jika tidak ada teman  sebaya dan di
> rumah, telepon telah  berubah menjadi alat komunikasi yang  SANGAT vital
> bagi mereka (begitu  vitalnya sehingga saya kesulitan
> memakainya).
> Dulu saya dapat memeluk  putri kami dengan bebas, sekarang saya perlu
> berhati-hati memeluknya.
> Dulu saya bisa bercanda dengan putra saya dan  dapatkan respons apa adanya
> darinya, namun sekarang tanggapannya > seolah-olah berbentuk pertanyaan,
> 'Papa,  mengapa engkau bertingkah laku aneh?'
>
> Saya mengibaratkan waktu bak kereta yang sedang melaju. Betapa inginnya
saya
> menghentikan laju lokomotif itu tetapi sayang, saya tak kuasa menahannya.
>
> Kadang dengan bercanda (dan setengah  berharap) saya meminta kepada
> putra-putri kami untuk berhenti bertumbuh.
> Saya merindukan dan berkhayal agar mereka tetap berusia 5, 7, dan 9 tahun
> terus-menerus.
> Mendengar itu, biasanya mereka menertawakan saya
> (mungkin saudara juga) sebab mereka  sadar bahwa itu adalah permintaan
yang
> tak mungkin mereka luluskan.
>
> Saya sungguh berharap bahwa saya dapat memperlambat laju kereta waktu dan
> menikmati mereka sebagai anak-anak kembali. Dulu saya beranggapan bahwa
saya
> masih mempunyai waktu yang panjang untuk hidup dengan mereka sebagai
> kanak-kanak.
> Ternyata perhitungan saya meleset; setelah usia 12, anak-anak berubah
> mandiri dan mulai melepaskan diri dari orangtua. Saya masih  membutuhkan
> mereka namun mereka tidak  lagi membutuhkan saya. Sisa waktu
> bersama mereka menjadi begitu sedikit dan begitu berharga!
>
> Kita tidak dapat mempercepat atau memperlambat waktu; kita hanya bisa
> melaluinya. Ada hal-hal yang dapat kita lalui berulang-kali, tetapi ada
> sebagian
> hal yang hanya dapat kita lalui sekali.
> Waktu bersama anak termasuk dalam  kategori yang kedua itu. Kita hanya
dapat
> menikmati anak pada masa
> kanak-kanaknya sebagai kanak-kanak sekali, tidak bisa dua atau tiga kali.
> Celotehnya sebagai bayi hanya terdengar pada masa bayi; tangisnya sebagai
> balita hanya terjadi pada masa ia duduk di taman kanak-kanak; main sepeda,
> kelereng, atau petak lari hanya dilakukannya pada masa sekolah dasar;
> perilakunya yang berlagak seperti orang dewasa namun masih seperti
anak-anak
> hanya terlihat pada masa remaja.
>
> Setelah semua itu berlalu, kita hanya dapat menatap gambar-gambar hidup
itu
> melalui sesuatu yang kita sebut,
> memori. Kita tidak bisa melalui waktu  itu lagi secara langsung; kita
hanya
> dapat mengenangnya.
> Solomo, si pengkhotbah, meringkasnya dengan tepat, 'untuk segala sesuatu
ada
> masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya' (3:1).
>
> Kesimpulannya adalah, hiduplah pada masa sekarang,
> bukan pada masa lampau atau masa datang.
> Waktu yang sudah lewat tersisa dalam kenangan, sedangkan waktu yang akan
> datang menyembul dalam khayalan.
> Hiduplah pada masa sekarang, dalam kenyataan, bukan dalam kenangan yang
> membuahkan penyesalan atau khayalan yang merupakan pelarian semata-mata.
> Jadilah ayah dan ibu untuk anak-anak  kita sesuai usianya sekarang!
> Nikmati setiap tetesan kehadiran mereka  dan jangan sampai mereka hanya
> hidup  dalam kenangan atau khayalan kita.
> Ingat, kereta waktu terus berjalan ..... dan anak-anak kita berada di
> dalamnya!
>
>
> -- Hemat Bandwidth : Hapus bagian pesan yang tidak perlu sebelum reply --
>  SUBSCRIBE--> To:   [EMAIL PROTECTED], Isi/Body: kosong
> UNSUBSCRIBE--> To: [EMAIL PROTECTED], Isi/Body: kosong
> CUTI/BERHENTI SEMENTARA--> To: [EMAIL PROTECTED]
> Body: set i-kan-ayahbunda nomail
> KEMBALI DARI CUTI--> To: [EMAIL PROTECTED] Body: set
i-kan-ayahbunda mail
> GANTI EMAIL ADDRESS--> To: [EMAIL PROTECTED] Body : set
i-kan-ayahbunda [EMAIL PROTECTED]
> Arsip Milis-->
http://purcell.xc.org/cgi-bin/lyris.pl?enter=i-kan-ayahbunda&text_mode=0&lan
g=english



---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke