TANDA-TANDA BAYI CAPEK, KEGERAHAN DAN KEDINGINAN

Untuk melihat ketiga hal di atas memang tidak mudah, tapi jika kita sudah
tahu cirinya, jadi mudah, kok. Menghadapi seorang bayi, orang tua memang
kerap dibuat bingung dan serbasalah. Pasalnya si bayi belum bisa
mengungkapkan apa yang dia rasakan atau apa yang dia inginkan dengan bahasa
yang kita pahami. Mereka hanya bisa menangis atau bersikap rewel Alhasil,
kalau si kecil menangis dan popoknya tidak basah, maka kita menduga ia lapar
atau sekadar manja. Padahal belum tentu, lo. Bisa saja dia menangis karena
kedinginan, kegerahan, atau kecapekan. Seperti diakui dr. Anna Tjandrajani,
Sp.A. dari RSAB Harapan Kita, Jakarta, memang tak banyak orang tahu ciri
bayi kedinginan, kegerahan, atau kecapekan. "Akan tetapi, kalau kita tahu
ciri-cirinya, maka mudah saja, lo, mendeteksinya." Untuk itu, ia pun
bersedia membeberkan "rahasianya" kepada kita. 

BAYI KEGERAHAN 
Kita juga sering salah mendeteksi suhu badan anak yang meningkat. Disangka
sakit, tak tahunya cuma kegerahan. Adapun penyebab anak kegerahan, menurut
Anna, lebih banyak dipengaruhi faktor lingkungan, seperti kurang ventilasi,
cuaca di luar sedang terik, ruangan sempit, atau cahaya yang masuk ke
ruangan berlebihan. 
* Ciri-cirinya: 
1. Anak mulai gelisah.
2. Kulit anak mulai memerah atau melegam dari sebelumnya.
3. Berkeringat, baik di dahi, kepala, dan ketiak. Bajunya juga basah.
4. Kulit di bagian lain tubuhnya jadi kering.5. Bibirnya juga kering. *
Penanganan: Kalau tidak cepat ditangani, anak bisa mengalami dehidrasi. 

Inilah langkah-langkah penanggulangannya: 
1. Jauhkan anak dari sumber panas, dan dinginkan udara ruangan. Kalau sedang
berada di bawah terik matahari, segeralah berteduh. Jika sedang berada di
dalam ruangan tertutup 
    yang kurang ventilasi, misalnya di dalam mobil yang tak berpendingin
udara, ajak anak keluar dari kendaraan. 
2. Lepaskan selimut anak. Juga sebaiknya bayi tidak dibedong. "Takutnya,
karena terbiasa dibedong, maka ketika segala sesuatu yang menutupi tubuhnya
dilepas, anak malah 
    menggigil." Jika hal itu benar terjadi, waspadalah. Mungkin, suhu yang
meningkat itu merupakan demam. 
3. Pakaikan baju bayi yang sesuai untuk iklim tropis, seperti katun atau
bahan-bahan yang menyerap keringat. Gantilah secepat mungkin baju bayi yang
basah oleh keringat. 
4. Setelah itu, ukur suhu anak dengan termometer. Jika hasilnya menunjukkan
angka 36-37,5 derajat Celcius, berarti ia masih normal. Jika lebih dari 37,5
derajat Celcius, 
    kemungkinan anak demam. Jika sampai 39 derajat Celcius berarti dia sudah
demam tinggi, apalagi jika sampai 40 derajat Celsius lebih, bisa jadi dia
mengalami hipertermia..
5. Untuk membedakan gerah dengan sakit, cara praktisnya adalah dengan meraba
badan anak, apakah suhu tubuhnya sama atau lebih tinggi dari tubuh kita.
"Tapi cara ini tetap tidak 
    menjamin. Paling tepat, ukur dengan termometer," anjur Anna. 

BAYI KECAPEKAN Kita pun perlu mengetahui ciri bayi yang mengalami kelelahan.
Biasanya ini terjadi bila kualitas tidurnya kurang, terlalu sering
digendong, atau terlalu lama bermain. Menurut Anna, umumnya anak yang
mengalami kecapekan pasti akan tidur dengan sendirinya. Namun demikian, hal
itu bisa dilihat secara lebih menyeluruh. 
* Ciri-cirinya: 
1. Bayi rewel. Bila setelah diajak berjalan-jalan dan diteteki tetap rewel,
bisa jadi anak itu kecapekan. Tenangkan dia dengan cara membuatnya nyaman,
supaya dia bisa tertidur dengan pulas. Mungkin juga dia mencari tempat
tidur. 
2. Tatapan matanya sayu, tidak bergairah, atau layu. Namun, menurut Anna,
ciri ini tidak selalu menjamin bahwa si bayi memang kecapekan. Bisa jadi ia
sedang sakit. Karena itulah pahami betul anak kita secara baik. Periksa
selalu kondisi fisik dan suhu tubuhnya, termasuk fesesnya. Jika kita curiga,
cepatlah bawa ke dokter. Harus diingat, terlalu sering kecapekan akan
menurunkan daya tahan tubuh dan kemudian mengundang penyakit. 

BAYI KEDINGINAN 
* Ciri-cirinya pada bayi baru lahir/neonatus 
1. Anak menggigil, walau biasanya ciri ini tak mudah terlihat pada bayi
kecil. 
2. Kulit anak terlihat belang-belang, merah campur putih atau timbul
bercak-bercak. 
3. Anak terlihat apatis atau diam saja. 
4. Lebih parah lagi, anak menjadi biru yang bisa dilihat pada bibir dan
ujung jari-jarinya. 
5. Jika hal tersebut tetap saja dibiarkan, anak bisa berhenti bernapas. 
6. Puncaknya, anak bisa terkena hipotermia dan meninggal. Namun, orang tua
tak perlu terlalu khawatir. Biasanya, indikasi pertama sudah bisa terlihat
oleh perawat maupun dokter yang kemudian menanganinya dengan mengambil
tindakan penghangatan atau heatradian (disinar oleh cahaya lampu biasa dan
diselimuti). Kalau perlu dengan menggunakan kasur penghangat. "Sekalipun
begitu, untuk memastikan, sebaiknya bayi langsung diukur suhu badannya
dengan termometer. Kalau angkanya di bawah 35 derajat Celcius, berarti anak
terkena hipotermia, sebab suhu normal manusia adalah 36-37,5 derajat
Celcius," ujar Anna. 

* Untuk bayi di atas 1 bulan Sekalipun kini bayi sudah lebih kuat
dibandingkan sebelumnya, jika suhu lingkungan begitu rendah dan tidak
membuatnya nyaman, kemungkinan besar si anak juga kedinginan. 
Ciri-cirinya, menurut Anna, ada yang bisa dideteksi secara kasat mata, ada
juga yang mesti dengan perabaan. 
1. Yang bisa dideteksi secara kasat mata: Kondisi bayi tak jauh berbeda dari
bayi neonatus yang kedinginan. 
Cirinya: 1. Ia cenderung diam saja.
           2. Kulit anak terlihat belang-belang, merah campur putih atau
berbercak-bercak.
           3. Anak menjadi biru dengan ciri, bibir dan ujung jari-jarinya
membiru. Jika dibiarkan, anak bisa berhenti bernapas. Puncaknya, anak bisa
mengalami hipotermia. Jika tidak   
               segera ditangani, bisa terjadi kematian. "Hanya saja kalau
bayi neonatus akan lebih cepat birunya. Sementara pada bayi yang lebih besar
akan agak lama perubahannya,"  
               ujar Anna. 

2. Yang bisa dideteksi dengan perabaan 
1. Tangan dan telapak tangannya terasa dingin, begitu juga telapak kakinya. 
2. Tubuhnya lebih dingin dari tubuh kita. Untuk memastikannya, periksalah
dengan termometer yang dipasang di anus. Atasi kedinginan ini dengan
memberinya selimut. Hangatkan pula suhu lingkungan atau ruangan dimana bayi
berada. Bisa dengan mematikan AC atau menghangatkan tubuh anak dengan lampu
60 watt yang ditempatkan di atas tempat tidurnya. Jaraknya kurang lebih 1,5
meter dari tubuh anak. Peluklah anak dengan kasih sayang, "Malah inilah cara
yang terbaik," kata dokter yang berpraktek juga di Klinik Anakku Cinere.
Hanya saja, saat tidur lebih baik anak dihangatkan dengan lampu. Jauh lebih
baik lagi jika kasur anak pun menggunakan penghangat. Jika suhu tubuhnya tak
kunjung normal, segeralah bawa si kecil ke dokter terdekat.   

------------------------------------
Semoga Bermanfaat
Dede Maulana
- Tahukah anda? bahwa kebiasaan membeli voucher isi ulang HP anda
   bisa dijadikan sumber penghasilan sampingan? keterangan lebih lanjut
   hubungi: mailto:[EMAIL PROTECTED]

- Bisnis sampingan bagi yang suka membaca dan membeli buku 
  klik disini www.bearbookstore.com/members/namura/index.html 
  Jadi member GRATIS atau hubungi email ini:
  mailto:[EMAIL PROTECTED]

---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke