FYI,
Diduga Malpraktek, RSB Budi Lestari Bekasi Dilaporkan ke Polda
Reporter: Dian Intannia

detikcom - Jakarta, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kesehatan bersama orangtua
bayi berusia 27 tahun bernama Jeremy melaporkan dokter spesialias anak Julia
dan Rumah Sakit Bersalin (RSB) Budi Lestari, Bekasi, karena dinilai
melakukan kelalaian yang menyebabkan kecacatan pada Jeremy.

Laporan ini disampaikan orangtua Jeremy, Herli Hutahuruk, didampingi
pengacara dari LBH Kesehatan ke Pelayanan Masyarakat Polda Metro Jaya, Jl.
Sudirman, Jakarta, Senin (7/6/2004).

Menurut koordinator LBH Kesehatan, Iskandar Sitorus, Julia bersama-sama
dokter Sugianto dan bidan Herawati adalah orang yang membantu proses
kelahiran Jeremy pada 10 Mei lalu. Namun akibat kelalaian pada proses
persalinan menyebabkan Jeremy menderita gejala hydrochepalus.

"Dokter Julia dilaporkan telah melanggar pasal 360 KUHP tentang kelalaian
yang mengakibatkan cacat juncto pasal 80 UU No.23/1992 tentang Kesehatan,"
kata Iskandar ketika dihubungi detikcom melalui telepon, Senin (7/6/2004)
siang.

Diceritakan Iskandar, Jeremy lahir pada 10 Mei lalu di RSB Budi Lestari, Jl.
Kalimalang, Bekasi. Namun terdapat kejanggalan dalam penanganan kelahiran
tersebut. Pasalnya Jeremy baru diperlihatkan kepada orangtuanya dua hari
menjelang mereka diperbolehkan pulang.

Ketika tiba di rumah Jeremy mengalami kejang-kejang. Oleh karena itu Jeremy
kembali dibawa ke RSB Budi Lestari. Namun, dengan alasan tidak mampu
menangani, pihak rumah sakit menyarankan Jeremy dibawa ke RS Hermina,
Bekasi. Oleh pihak RS Hermina kemudian disarankan untuk dilakukan CT scan.

Tapi, karena RS Hermina tidak memiliki perlengkapan CT scan, disarankan agar
Jeremy dibawa ke RS lain. Kemudian Jeremy dibawa ke RS Cikini dan dilakukan
CT scan. Hasilnya, terjadi penggumpalan darah di bagian otak Jeremy. Dokter
setempat menganalisis, ini karena penanganan yang salah saat proses
kelahiran.

"Kini bayi Jeremy masih dirawat di RS Cikini dengan kondisi terakhir dari
hasil CT scan ada penggumpalan darah di batang otak dan cairan kuning di
kepala. Yang baru dilaporkan adalah dokter Julia dan RS Budi Lestari.
Sedangkan dokter Sugianto dan bidan Herawati dan RS Hermina dianggap ikut
terlibat," demikian Iskandar Sitorus.



---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke