Tq banget atas semua sharingnya dari teman2 balita, saya jadi ngeri2 nih soalnya saya pikir kondisi saya sekarang perasaan masih Ok2 aja, soalnya saya typical orang yg tdk mau manjain badan, jadi kalau sakit2 dikit mah.. masih Ok lah.. Sepertinya kasus umum kalau usus buntu itu perut sakit minta ampun dan suhu badan panas, ternyata ada juga yang adem ayem seperti suaminya M'Ana.
Untuk kondisi yang saya rasakan sekarang percis sama, badan tuh gampang capek, pegel2 kayak masuk angin, perutnya terasa sakit menggigit sebelah kanan (tapi gak sakit2 sekali hanya memang mengganggu) n frekuensinya sebentar2 cenut2 gitu.. Sepertinya memang harus di USG yach supaya ketahuan itu usus mentok apa gak. Mungkin sekali lagi saya mohon masukan Dr. Internist mana yah yang bisa di rekomend, rumah saya daerahnya Jkt barat supaya gak kejauhan juga gitu. Kemarin M'Dewi ada rekomend di RS Mitra Kemayoran Dr. Sidharta Salim saya ada check ke beberapa teman Dr. itu rekomend juga katanya, mungkin ada yang bisa kasih input lagi.. Thank you ever so much for the kind sharing.. Sofie At 01:11 PM 6/9/04 +0700, you wrote: > >Kalo pengalaman suami Saya, >Kayaknya ga ada tanda-tanda dia ada rasa sakit di bagian perut, cuman >seminggu pertama dia merasa ngga enak badan, waktu itu lemes, kebetulan kan >suamiku itu ada penyakit lever, jadi ketika ke dr umum dan disuruh ke lab >periksa SGOT SGPT, tapi hasilnya bagus, cuman thypusnya positif (widal). >Akhirnya diberikan obat, setelah seminggu tidak menunjukkan sembuh, balik >lagi ke dokter, ke lab lagi thypusnya katanya masih positif, lalu ganti obat >made in Malaysia (kata DRnya lebih bagus khasiatnya hehehe). Seminggu lagi >ga sembuh juga, akhirnya Saya bawa ke dokter penyakit dalam (SPD) di RS, eh >langsung dibilang kayaknya usus buntu. Tapi waktu ditekan2 perutnya suamiku >sih tidak kelihatan meringis-ringis. Waktu aku tanya sakit ngga ?! >ya....sakit karena ditekan aja, katanya. > >Kata si SPDnya suamiku itu lemes karena makannya bubur terus, ya gimana ngga >bubur wong disuruh dokter pertama koq, kan divonis thypus. Lalu katanya >lagi, kenapa pake obat made in Malaysia, wong orang Indonesia dan Malaysia >itu karakteristiknya beda !!! Aku cuman mesem aja, wong satu orang dengan >orang lainnya itu juga karakteristiknya jelas berbeda koq. hihihi Aku suka >mikir, pantesan dia jadi dokter ya, wong emang PINTER hehehe ! > >Terus suamiku disuruh minum sesuatu ramuan obat malam hari, lalu besok >paginya rontgen ke lab (tapi jangan sampe pup dulu), ternyata hasil rontgen >positif usus buntu (terlihat dari hasil rontgen, cairan ramuan itu mentok >tidak mengalir sampe ujung usus), walopun kata dokternya belum akut, jadi >waktu itu suamiku diberi pilihan mau nunggu boleh tapi jangan nyetir mobil >ato keguncang-guncang pokonya ga boleh cape, takutnya pecah katanya. >Pilihan lainnya : langsung dioperasi malem itu juga lebih baik. Setelah >dipikir2 kalopun nunggu tapi ga boleh ngapain2 gimana, padahal suamiku >kerjanya keluyuran, akhirnya diputuskan langsung malemnya dioperasi, ga pake >acara pulang ke rumah dulu, ga pake acara puasa2, operasinya juga dibius >lokal karena katanya termasuk operasi kecil. Bahkan kata suamiku, ketika >mulai dibelek perutnya lalu "diuyek-uyek" dia teriak karena "masih kerasa" >!!!! hihihi > >-----Original Message----- >From: SHINTA [mailto:[EMAIL PROTECTED] >Sent: Wednesday, June 09, 2004 5:14 AM >To: [EMAIL PROTECTED] >Subject: Re: [balita-anda] Usus Buntu > > > >Dear mbak Sofie, > >Mau nambahin aza pengalamanku, aku tidak sampai panas tinggi, cuma rasanya >badan enggak enak seperti masuk angin, kalau buat naik tangga atau ketawa >agak keras, rasanya sakit di perut sebelah kanan. Pas aku periksa ke >internist ternyata usus buntu ku juga sudah parah langsung opname sore itu >dan besok pagi langsung di operasi. (kondisi ku waktu itu masih bisa nyetir >mobil sendiri ke RS, tapi sampai di sana sudah tidak boleh pulang dan >langsung opname). > > > > > > --------------------------------------------------------------------- >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]