Dear All, Hari ini adalah hari pertama reyhan ( 2 th. 8 bln) masuk sekolah. Disekolah para murid diminta utk berkelompok, bernyanyi,...dan beraktivitas lainnya. Tapi anak saya maunya tuh lari lari aja,..keluar dari kelompok, dan beraktivitas sendiri. Semua barang dipegang, dicoba,...main mobil mobilan selagi anak yg lain duduk manis mengikuti perintah ibu guru, naik turun tangga, naik ke atas menja,...menjajagi setiap sudut kelas....wah pokoknya susah diatur
Kenapa ya anak saya nggak bisa duduk manis seperti anak yg lainnya? Saya perhatikan,..gurunya juga cuek aja ngeliat anak saya mondar mandir beraktivitas sendiri.Padahal , sebenarnya didalam geraknya itu, dia lumayan perhatian lho. Sudah bisa menyebut warna, berhitung , bernnyanyi dsb.....tapi yaitu,..nggak bisa diem. Cuma kaya'nya dia jadi kurang diperhatikan guru-gurunya,...di cuekin lah....(atau mungkin perasaan saya aja ya) Tolong dong buat moms n dads yg punya anak yg karakternya mirip anak saya, mohon bisa sharing. Bagaimana ya menghadapinya,....saya jadi agak sedih,..kok kayanya sekolah Cuma diciptakan utk anak anak yg anteng dan manis manis. -----Original Message----- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 26 Juli 2004 14:46 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] News Balita Dikutip dari media indonesia hari ini : Balita Tewas Tertembak Senapan oleh Teman Bermain (Embedded image moved to file: pic20416.gif) CIANJUR (Media): Nanda Prayoga bin Kurnia, 4, warga Jl Yulius Usman RT 02/09, Cianjur, Jawa Barat (Jabar), tewas akibat tertembak senapan angin yang digunakan teman sepermainannya, Sandi Febriana, 9, Sabtu 24/7 sekitar pukul 14.00 WIB. Keterangan yang diperoleh Media di tempat kejadian perkara (TKP), kemarin, menyebutkan, siang itu Nila Rahmawati, 12, tetangga korban, mengambil senapan angin milik orang tuanya yang tergantung di dinding rumah. Selanjutnya, Nila memompa senapan angin tersebut dan memberikannya kepada temannya, Sandi Febriana, yang sedang bermain dengan Nanda di halaman rumahnya. Sandi lalu menodongkan senapan angin tersebut ke arah korban yang saat itu hanya berjarak dua meter, Tanpa diduga, Sandi menarik pelatuk senapan yang ternyata masih berisi peluru kaliber 4,5 milimeter tersebut. Peluru langsung menembus dada kiri Nanda hingga korban langsung jatuh tersungkur. Peristiwa tersebut membuat Sandi dan Nila berteriak. Para tetangga yang mendengar teriakan mereka, berdatangan dan memboyong korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur yang berjarak sekitar dua kilometer dari TKP. Namun, sebelum tiba di rumah sakit, korban mengembuskan napas. Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Cianjur Ajun Komisaris (AK) Warsito yang dihubungi Media, kemarin, membenarkan terjadinya peristiwa tersebut. ''Kami baru meminta keterangan pemilik senapan angin,'' katanya. Pemilik senapan angin, Agus Hoerudin, 39, kepada petugas mengaku bahwa pada saat kejadian dia sedang tidak berada di rumah. ''Saat itu saya sedang menagih kreditan di Desa Cibinong, Cilaku,'' tutur Agus yang sehari-hari bekerja sebagai tukang kredit keliling. Menurutnya, senapan angin jenis Benjamin Super Sport itu dibelinya setahun lalu dengan harga Rp50.000. Senjata itu biasanya hanya digunakan untuk menembak tikus dan burung. ''Biasanya saya menggunakan senapan angin itu untuk menembak tikus dan burung, karena itu masih tersimpan peluru di dalamnya, namun belum dipompa,'' kata Agus. Dia juga mengaku, untuk memiliki senapan tersebut tidak memerlukan izin, karena dijual bebas. ''Hampir seluruh penghuni rumah saya mengetahui kalau senapan itu saya simpan tergantung di dinding, termasuk anak-anak saya,'' tambahnya. (BK/N-2) --------------------------------------------------------------------- >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]