He...he...he..,
Mba Febri, gak usah sedih, saya mengalaminya kok. And it is nothing wrong
with our children. Sungguh mba ..
Mba harus yakin bahwa setiap anak itu berbeda dan unik. Farhan juga gitu mba
(2.6 bln), disekolahannya yang gak bisa diem tuh dia, kalo temen-temen
lainnya asik mengikuti perintah gurunya untuk melompat atau merangkak atau
maen kereta-keretaan, dia malah asik sendiri misal lari-lari main bola,
memanjat sendiri, pokoknya aktif atau asik dengan aktifitas sendiri.

Dan untuk anak anak umur segitu memang sosialisasinya masih kurang , dia
masih  menyenangi individu, dan bila menemukan sesuatu yang sangat menarik
hatinya dia akan fokus dan gak perduli dengan yang lain. Kalo dia tidak
tertarik dengan kegiatan dikelasnya mungkin ada hal lain yang lebih menarik
perhatiannya. Dan gurunya gak cuekin kok mba, karena saya yakin sekali
mereka sudah mengerti perilaku untuk anak-anak umur segitu. Nantinya dia
akan ikut bergabung apabila dia merasa bahwa ini menarik dan dia ingin ikut.

Dalam beberapa kasus, mungkin apa yang dilakukan di kelasnya sudah sering
dia lakukan dirumah, dia merasa " ah aku sudah bisa ..., aku bosan, tapi
berlari sepertinya lebih asik, dan mobilan ini aku gak punya dirumah " .
Percaya deh mba, dia sesungguhnya memperhatikan dengan caranya. Apalagi ini
kali pertama, coba lihat pasti ada perubahan setelahnya.

Jangan sedih lagi yah mba ....salam sayang untuk si kecil

Thank you and regards,
Ella

email address: [EMAIL PROTECTED]

----- Original Message -----
From: "febrina" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, July 26, 2004 4:20 PM
Subject: [balita-anda] Anak nggak bisa diam


> Dear All,
> Hari ini adalah hari pertama reyhan ( 2 th. 8 bln) masuk sekolah.
> Disekolah para murid diminta utk berkelompok, bernyanyi,...dan
> beraktivitas lainnya.
> Tapi anak saya maunya tuh lari lari aja,..keluar dari kelompok, dan
> beraktivitas sendiri. Semua barang dipegang, dicoba,...main mobil
> mobilan selagi anak yg lain duduk manis mengikuti perintah ibu guru,
> naik turun tangga, naik ke atas menja,...menjajagi setiap sudut
> kelas....wah pokoknya susah diatur
>
> Kenapa ya anak saya nggak bisa duduk manis seperti anak yg lainnya? Saya
> perhatikan,..gurunya juga cuek aja ngeliat anak saya mondar mandir
> beraktivitas sendiri.Padahal , sebenarnya didalam geraknya itu, dia
> lumayan perhatian lho. Sudah bisa menyebut warna, berhitung , bernnyanyi
> dsb.....tapi yaitu,..nggak bisa diem. Cuma kaya'nya dia jadi kurang
> diperhatikan guru-gurunya,...di cuekin lah....(atau mungkin perasaan
> saya aja ya)
>
> Tolong dong buat moms n dads yg punya anak yg karakternya mirip anak
> saya, mohon bisa sharing. Bagaimana ya menghadapinya,....saya jadi agak
> sedih,..kok kayanya sekolah Cuma diciptakan utk anak anak yg anteng dan
> manis manis.
>
> -----Original Message-----
> From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
>
> Sent: 26 Juli 2004 14:46
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: [balita-anda] News Balita
>
>
> Dikutip dari media indonesia hari ini :
>
>
>
>
>
>
>
>
>   Balita Tewas Tertembak Senapan oleh Teman Bermain
>
>   (Embedded image moved to file: pic20416.gif)
>
>   CIANJUR (Media): Nanda Prayoga bin Kurnia, 4, warga Jl Yulius Usman RT
> 02/09, Cianjur,
>   Jawa Barat (Jabar), tewas akibat tertembak senapan angin yang
> digunakan teman
>   sepermainannya, Sandi Febriana, 9, Sabtu 24/7 sekitar pukul 14.00 WIB.
>
>
>
>
>
>   Keterangan yang diperoleh Media di tempat kejadian perkara (TKP),
> kemarin, menyebutkan,
>   siang itu Nila Rahmawati, 12, tetangga korban, mengambil senapan angin
> milik orang
>   tuanya yang tergantung di dinding rumah.
>
>
>
>
>
>   Selanjutnya, Nila memompa senapan angin tersebut dan memberikannya
> kepada temannya,
>   Sandi Febriana, yang sedang bermain dengan Nanda di halaman rumahnya.
> Sandi lalu
>   menodongkan senapan angin tersebut ke arah korban yang saat itu hanya
> berjarak dua
>   meter,
>
>
>
>
>
>   Tanpa diduga, Sandi menarik pelatuk senapan yang ternyata masih berisi
> peluru kaliber
>   4,5 milimeter tersebut. Peluru langsung menembus dada kiri Nanda
> hingga korban langsung
>   jatuh tersungkur. Peristiwa tersebut membuat Sandi dan Nila berteriak.
>
>
>
>
>
>   Para tetangga yang mendengar teriakan mereka, berdatangan dan
> memboyong korban ke Rumah
>   Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur yang berjarak sekitar dua kilometer
> dari TKP. Namun,
>   sebelum tiba di rumah sakit, korban mengembuskan napas.
>
>
>
>
>
>   Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Cianjur Ajun
> Komisaris (AK)
>   Warsito yang dihubungi Media, kemarin, membenarkan terjadinya
> peristiwa tersebut.
>   ''Kami baru meminta keterangan pemilik senapan angin,'' katanya.
>
>
>
>
>
>   Pemilik senapan angin, Agus Hoerudin, 39, kepada petugas mengaku bahwa
> pada saat
>   kejadian dia sedang tidak berada di rumah. ''Saat itu saya sedang
> menagih kreditan di
>   Desa Cibinong, Cilaku,'' tutur Agus yang sehari-hari bekerja sebagai
> tukang kredit
>   keliling.
>
>
>
>
>
>   Menurutnya, senapan angin jenis Benjamin Super Sport itu dibelinya
> setahun lalu dengan
>   harga Rp50.000. Senjata itu biasanya hanya digunakan untuk menembak
> tikus dan burung.
>
>
>
>
>   ''Biasanya saya menggunakan senapan angin itu untuk menembak tikus dan
> burung, karena
>   itu masih tersimpan peluru di dalamnya, namun belum dipompa,'' kata
> Agus.
>
>
>
>
>   Dia juga mengaku, untuk memiliki senapan tersebut tidak memerlukan
> izin, karena dijual
>   bebas. ''Hampir seluruh penghuni rumah saya mengetahui kalau senapan
> itu saya simpan
>   tergantung di dinding, termasuk anak-anak saya,'' tambahnya. (BK/N-2)
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> ---------------------------------------------------------------------
> >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
> >> Info balita, http://www.balita-anda.com
> >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>


---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke