Mbak Riva,

Jangan bersedih nanti malah ASInya semakin berkurang...
Gmn kl mbak Riva lebih on time plgnya trus jangan tidur tll malam
Biar gak capek dan gak stress.Istirahat yg banyak itu bisa menunjang
produksi Asi jg loh..
Pikirin aja si kecil yg lg main&lucu2nya,nikmati wajah lucunya dipikiran
mbak,
Biar hati tenang&senang trus kepikiran cepet plg deh :-)
jgn lupa banyakin minum air putih&juice buah.

*Maaf kl kurang berkenan yaa..

-Bunda Dextra-




-----Original Message-----
From: Riva Rayani [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, August 24, 2004 10:21 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] curhatttt dikit yaaa..
Importance: High


Dear Moms and Dads,

Pagi tadi aku sediiih banget... masih inget kan ttg asi ku yg sedikit
banget.. Subuh tadi pagi Hammam nangis minta mimik, kalo pagi biasanya
asiku buanyak banget, langsung deh tak kasihin tapi berhubung selesai
mimik langsung pup, aku telentangin di tempat tidur eh gak lama kemudian
muntah, semua yg masuk tadi keluar dengan sia2 ... sediiiih banget..,
udah asinya juga pas2n eh pake acara muntah lagi... Emang akunya juga
sih yg salah, abis minum gak disendawa-in dulu. Tapi sampe sekarang aku
jadi sediiih banget keingetan Hammam yg emang lagi pilek. Maminya Cuma
bisa ninggalin asi Cuma 70 ml, sisa hari harus minum susu formula.....,
kalo dah gini kepengin berenti kerja aja deh, tapi apa daya??

Yang lagi sedih
Riva


 -----Original Message-----
From:   melisa [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent:   Tuesday, August 24, 2004 10:14 AM
To:     [EMAIL PROTECTED]
Subject:        Re: [balita-anda] Fw: Artikel "Marah dengan Kasih
Sayang"

Bener,...anak kecil itu susaaaah sekali minta maaf. Mungkin karena
mereka lihat kita yang orang dewasa juga jarang minta maaf kalo berbuat
salah. Beda dengan bilang terima kasih. Jadi,...masukan buat kita ya
parents! Jangan sungkan minta maaf, even to our child kalau kita buat
salah.

----- Original Message -----
From: "Shinta" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, August 24, 2004 10:58 PM
Subject: Re: [balita-anda] Fw: Artikel "Marah dengan Kasih Sayang"


> parents, saya mau curhat dikit niih..
>
> semalam, Razqy 2,7 tahun tanpa ada yang mengganggu, cuma karena dianya

> iseng, dia lewat di depan kakak sepupunya sambil memukul wajah 
> kakaknya
itu
> dengan tangan kirinya, menurut saya sih lumayan keras, lalu saya dia 
> beri jari telunjuk dan saya pukul (tp tdk keras) tangan kirinya, 
> sambil ajak
dia
> untuk minta maaf, saya bilang.. 'hayo ki, bilang maaf ke mbak ayu..' 
> dan ternyata anak saya termasuk yg sullliiiit sekali untuk bilang 
> 'maaf mbak ayu' sudah saya coba berkali-kali.... akhirnya saya bilang,

> 'ya sudah klo gak mau minta maaf, cium pipi mbak ayu ajah'.... dan dia

> ternyata dia langsung nurut loh.. langsung cipika cipiki kakaknya, 
> saya coba lg untuk bilang maaf... dan tetap keras kepala dia gak mau, 
> diem aja, dgn mulut yg rapat, dan kepala tertunduk (merasa bersalah 
> sepertinya), akhirnya saya bilang 'kalau mukul itu tdk baik, sakit 
> rasanya, dan razqy harus minta
maaf
> klo habis buat salah'....
> akhirnya razqy malah nangis dan minta gendong saya... saya langsung
gendong
> dia... dari situ saya tahu ternyata anak usia 2,7 tahun sudah mengerti

> dan punya persaan bersalah bila melakukan sesuatu, krn tanpa saya 
> marah pun
dia
> akhirnya nangis...
>
> parents, sebenarnya dlm ke-sehari2an, saya dan suami berusaha 
> menerapkan kata 'maaf' dan 'terima kasih' tp ternyata lebih sulit 
> menerapkan kata 'maaf' ketimbang 'terima kasih' (seperti layaknya 
> orang dewasa ya...) tp saya rasa dengan cipika cipiki yg dia lakukan 
> itu sudah cukup mewakili permintaan maafnya... sambil berjalannya 
> waktu razqy tetap diajarkan untuk mengatakan 'maaf'...
>
> dan benar kata mbak wening, kontrol emosi saat anak berbuat salah itu 
> penting banget, walaupun sulit sekali, karena dengan saya tidak marah
saja,
> semalam razqy sudah menangis karena merasa bersalah...
>
> bagaimana menurut parents semua... sekedar sharing ya...
>
> ----- Original Message -----
> From: "Wening Pusparini" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Tuesday, August 24, 2004 9:20 AM
> Subject: Re: [balita-anda] Fw: Artikel "Marah dengan Kasih Sayang"
>
>
> > Menurut pemahaman saya, marah dengan kasih sayang adalah ungkapan 
> > rasa
> marah
> > tetapi yang proporsional, sebanding dengan tingkat kesalahan dan 
> > kondisi anak.  Dengan demikian kita harus tahu apa kesalahan anak 
> > dan alasan
> mengapa
> > orang tua perlu memarahinya.  Dalam memarahi pun ortu harus mampu
mengukur
> > kira2 pantas atau tidak anak menerima tingkat kemarahan tertentu.
> Misalnya
> > dengan mempertimbangkan usia anak dan tingkat kesalahannya. Apakah
dengan
> > kesalahan itu si anak bisa dimaklumi atau harus dimarahi. Kemudian
setelah
> > memarahi, si anak harus diberitahu mengapa dia dimarahi & ajarkan 
> > mereka untuk meminta maaf bila ternyata mereka memang bersalah.
> >
> > Memang dalam keadaan emosi, susah sekali mengontrol kemarahan kita.
> Khusus
> > dalam hubungannya dengan memarahi anak, 2 kunci utama yg saya pikir
harus
> > dipegang adalah pemahaman bahwa anak kita bukan manusia dewasa 
> > bertubuh
> mini
> > dan anak adalah titipan dariNya dimana kelak kita sbg ortunya akan
> dimintai
> > pertanggungjawaban atas apa yg dititipkanNya.
> >
> > ----- Original Message -----
> > From: "Fadjar Nurswanto" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: <[EMAIL PROTECTED]>
> > Sent: Monday, August 23, 2004 10:04 PM
> > Subject: Re: [balita-anda] Fw: Artikel "Marah dengan Kasih Sayang"
> >
> >
> > > Terima kasih atas artikelnya yang menambah wawasan saya sebagai 
> > > orangtua. Tetapi saya mengalami kesulitan dalam mecoba untuk 
> > > mentafsirkan pada bagian "marah dengan kasih sayang".
> > >
> > > Seperti yang telah disebutkan bahma marah dan kasih sayang 
> > > bagaikan
api
> > > dan air yang bertolak belakang. Mungkin para parents bisa 
> > > memberikan sedikit pencerahan kepada saya penerapan atau mungkin 
> > > contoh bentuk
dari
> > > "marah dengan kasih sayang".
> > >
> > > Kami (orang tua Aldi) belum tahu apakah sikap kami sebagai orang 
> > > tua sudah merupakan "marah dengan kasih sayang" saat mengarahkan 
> > > anak kami yang masih belajar memahami dunia ini (katanya kejam yah

> > > ?)
> > >
> > > Terima Kasih
> > > Fadjar Nurswanto
> > > http://www.rindudendam.com
> > > Ayahnya Aldi
> >
> >
> >
> > --------------------------------------------------------------------
> > -
> > >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/

> > >> Info balita, http://www.balita-anda.com Stop berlangganan, e-mail

> > >> ke: [EMAIL PROTECTED]
> >
> >
>
>
> ---------------------------------------------------------------------
> >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ 
> >> Info balita, http://www.balita-anda.com Stop berlangganan, e-mail 
> >> ke: [EMAIL PROTECTED]
>


---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ 
>> Info balita, http://www.balita-anda.com Stop berlangganan, e-mail ke:

>> [EMAIL PROTECTED]


---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ 
>> Info balita, http://www.balita-anda.com Stop berlangganan, e-mail ke:

>> [EMAIL PROTECTED]




---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke