Iya nich..ada fotonya gak yang dari Pulau Untung Jawa??.. Tolong duoong via japri. Sy bener2 pengen liat nih..
Ditunggu ya Moms / dads. Makasih banyak -Bunda Dextra- -----Original Message----- From: LPD1 Environment [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, August 25, 2004 1:34 PM To: '[EMAIL PROTECTED]' Subject: RE: [balita-anda] OOT: Pulau Untung Jawa m'bak bisa kirim lagi ngak fotonya via japrinya, ngak usah di convert ke xls jg ngak apa2 kalo bis si yg di konvert he........penasaran ne ceritanya ( cacian ) bundanya nurul -----Original Message----- From: Angina's Mom [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, August 25, 2004 9:41 AM To: Angina's Mom Subject: [balita-anda] OOT: Pulau Untung Jawa ma'af saya mo correct statement saya kemarin, setelah saya search info mengenai pulau untung jawa, ternyata pulau ini termasuk kepulauan seribu. sorry yah.. ini ada sedikit info mengenai pulau untung jw. Bagi moms n dads yg merasa bosan dgn gedung2, dan tembok2 tinggi yg membuat anak2 kita ga bisa bergerak leluasa. mengunjungi pulau ini bersama dgn balita kita adalah satu hal yg sangat saya recomended. untuk itulah saya sangat mendukung petisi dari salah satu teman saya di dunia ibu untuk Menghentikan Pembangunan Gedung-gedung, serta Menyelamatkan dan Menambah Ruang Hijau Terbuka Di DKI Jakarta. anak2 kita butuh banyak ruang terbuka untuk mengenal lingkungannya, mengenal alam, menghirup udara segar, dan belajar untuk mengenal ciptaan Tuhan yg indah. Karna begitu banyak yg tertarik dgn pulau ini, jika moms n dads ingin berpetualang ke sana, saya mau sekali jd guidenya, tapi jgn pilih saya utk organize yah..hehe. dah kebukti ga bakat ;p klo mo famgath JABOTABEK spt usul pak Mulyadi ke untung jw, saya dukung deh. gimana klo pak Mul aja yg organize ;) cheers.. ini ada artikel mengenai kep.seribu: Wisata Kepulauan Seribu untuk Memakmurkan Warganya SATIPAH (38) dan Maryam (40-an) mengaku gembira setiap kali ada acara yang mengundang wisatawan ke Pulau Untung Jawa. "Pulau jadi ramai," kata Maryam yang telah 20 tahun tinggal di Pulau Untung Jawa. Tentu bukan hanya keramaian yang diharapkan, tetapi juga kesempatan untuk berekspresi menampilkan kebolehan yang diharapkan. Seperti dalam "Gelar Budaya Wisata Kelautan Kepulauan Seribu", Minggu (7/9), warga bisa memperlihatkan keterampilannya memasak aneka makanan pesisir, seperti gulai cumi-cumi, goreng ikan kakap merah, sup bakso ikan kakap, perkedel ikan tuna, pesmol kakap putih, dan masih beragam lagi. "Kami membuka warung dan bisa menerima pesanan. Kami juga bisa melayani pesanan turis," kata Rohayati, warga Kelurahan Pulau Kelapa saat mengikuti lomba masakan khas Kepulauan Seribu. Heriyanto, dewan juri lomba yang juga Ketua Ikatan Juru Masak Profesional Indonesia, pun manggut-manggut. Dicicipinya satu-persatu masakan enam peserta lomba dari enam kelurahan di Kepulauan Seribu. "Lomba semacam ini sangat efektif untuk ajang memperkenalkan masakan pesisir, terutama yang berbahan dasar Kepulauan Seribu. Ini juga melatih berwiraswasta," katanya. Pulau Untung Jawa memang dicanangkan sebagai tempat wisata bahari, terutama untuk turis lokal. Gubernur Sutiyoso mengatakan, potensi wisata akan makin berkembang jika dipromosikan secara atraktif. "Di Kepulauan Seribu ada satu terumbu karang yang terlengkap di Indonesia. Kepulauan Seribu diharapkan mempunyai karakter dan jati diri," katanya. Bupati Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Addul Kadir mengatakan, gelar wisata kelautan akan lebih memantapkan Pulau Untung Jawa sebagai daerah wisata andalan. lebih dari itu, wisata akan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Mata pencaharian warga di Kepulauan Seribu antara lain nelayan, pegawai, pekerja, dan wiraswasta. Namun, sebagian besar memang menjadi nelayan. "Suami saya nelayan, kalau berlayar sampai ke Sumatera dan Kalimantan. Kalau pulang dua minggu sekali," kata Satipah. Saat ini, menurut Yanah, seorang warga, penghasilan warga di Untung Jawa rendah. Padahal, biaya hidup sangat tinggi karena segala macam kebutuhan harus dicari di "daratan". Untuk membeli sayur, misalnya, warga harus pergi ke Tanjung Pasir, Tangerang. Dan untuk ke sana, warga harus menyediakan Rp 3.000 guna ongkos naik kapal satu kali jalan selama 30 menit. Jika membeli sayuran ke tukang sayur yang masuk ke pulau mereka, harga menjadi lebih mahal. Itu belum termasuk ongkos membeli pakaian. "Kalau beli baju, kami harus ke daratan. Kalau kejauhan dan tidak punya ongkos ngojek (naik kapal-Red), kami membeli ke tukang kredit yang ada di sini," kata beberapa warga. Pariwisata untuk selanjutnya memang menjadi andalan sekaligus harapan bagi warga untuk mencari nafkah. M Ali, Wakil Lurah Pulau Panggang, mengatakan, warga bisa menjual aneka makanan dari sukun, ikan, atau menjual hasil kerajinan tangan. Kalau sudah begitu, wajar jika warga bergembira saat sejumlah turis asing datang ke Pulau Untung Jawa. "Tempat duduknya untuk turis dulu... Kapalnya untuk turis dulu..." Untuk mendampingi Sutiyoso makan siang pun, warga meminta turis dulu. Setelah itu, baru warga beramai-ramai menemani Sutiyoso. (IVV) dari untung jw jg bisa meneruskan perjalanan ke pulau rambut dgn naik sampan seharga -/+ 3 rb/orang selama -/+ 3o menit. http://www.suarapembaruan.com/News/2002/02/10/Gaul/gaul02.htm --------------------------------------------------------------------- >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com Stop berlangganan, e-mail ke: >> [EMAIL PROTECTED] --------------------------------------------------------------------- >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]