Sebanyak 646 Sandra Terluka Dalam Penyanderaan Rusia http://www.kompas.com/utama/news/0409/04/003834.htm
Sebanyak 646 sandra dirawat di rumah sakit di Rusia setelah terluka dalam pengepungan tentara Rusia terhadap kelompok bersenjata yang diduga gerilyawan Chechnya, di sebuah sekolah di Beslan, Ossetia Utara, Rusia. Hal ini disampaikan salah seorang pajabat kementerian Rusia seperti dikutip ITAR-TASS, Kamis (2/9). Menurut laporan, dari 646 korban yang dirawat tersebut terdapat 227 anak-anak terluka. Sementara itu badan keamanan Rusia FSB meminta seorang wartawan televisi Iran yang berada di Moskow untuk membantu merundingkan pembebasan ratusan anak, orang-tua dan guru yang disandera orang-orang bersenjata di sebuah sekolah Rusia, kata wartawan itu, Kamis. "Mereka meminta saya melakukannya. Tentu, saya akan melakukannya. Saya hanya menunggu instruksi lebih lanjut," kata Abdallah Isa, yang bekerja untuk televisi Iran Al-Alam, kepada Reuters melalui telefon dari kota Beslan, Rusia selatan, dimana para sandera ditahan. Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, ia akan melakukan segala sesuatu yang bisa dilakukan untuk menjamin keselamatan sekitar ribuan sandera yang ditahan di sekolah di Beslan itu sejak Rabu pagi. Belum jelas mengapa Isa diminta melakukan penengahan tersebut. Namun, sejumlah pejabat menyatakan bahwa kelompok orang bersenjata itu memiliki hubungan dengan Muslim pemberontak Chechnya, yang berjuang untuk memisahkan wilayah tersebut dari Rusia. Kamis pagi, seorang dokter anak terkenal, Leonid Roshal, melakukan kontak dengan kelompok penyandera melalui telefon, namun tidak ada pernyataan mengenai kemajuan dalam negosiasi itu. Rabu, orang-orang bersenjata itu menolak upaya seorang pemimpin Muslim setempat untuk berunding dengan mereka. --------------------------------------------------------------------------- Ratusan Murid SD di Rusia Disandera, Bom Meledak http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0409/02/utama/1245360.htm Moskwa, Rabu - Rusia menghadapi gelombang teror dari kelompok bersenjata dan pelaku bom bunuh diri. Lebih dari seratus murid sekolah dasar beserta gurunya di kota Beslan, Provinsi Ossetia Utara, Rabu kemarin, dijadikan sandera oleh sekelompok orang bersenjata yang menyerbu sekolah tersebut. Sebelumnya, Selasa (31/8) malam, peledak bom bunuh diri meledakkan dirinya di Moskwa dan menewaskan 11 orang. Sejumlah wanita hanya bisa meratapi nasib anak-anak yang disandera. Para wanita itu seperti tercekam karena sangat khawatir akan nasib anak mereka. Kantor berita Interfax mengutip keterangan Ismel Shaov, seorang juru bicara Pasukan Keamanan Federal untuk wilayah Ossetia Utara, menyebutkan, penyerangan ke gedung sekolah itu dilakukan 17 orang bersenjata berat, yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Beberapa di antara mereka melekatkan bahan peledak di sekeliling tubuh mereka. Penyerbuan itu dilakukan pada hari pertama masa sekolah dimulai di Rusia. Lokasi penyerbuan di kota Beslan yang terletak 30 kilometer di sebelah utara Vladikavkaz, ibu kota Provinsi Ossetia Utara, yang berbatasan dengan wilayah Chechnya. Penyerbu itu mengancam untuk meledakkan gedung jika mereka diserbu polisi dan tentara Rusia. Nasib anak-anak yang tidak tahu apa-apa soal politik tampaknya dalam risiko besar. Hal itu mengingatkan pada penyanderaan di sebuah bioskop di Moskwa beberapa waktu lalu, yang berakhir dengan kematian 130 orang yang disandera. Saat itu polisi Rusia menyerbu bioskop dengan menebar gas beracun. Kasbek Dzantiyev, Kepala Menteri Wilayah Ossetia Utara, menambahkan, penyerang itu mengancam akan membunuh 50 murid untuk setiap kematian satu anggota penyerbu, dan 20 kematian murid untuk setiap anggota mereka yang terluka. Aparat Rusia sejauh ini terlihat bersiap-siap di luar gedung sekolah dengan posisi senapan yang siap membidik. Jumlah murid dan guru yang menjadi sandera masih simpang siur. ITAR-Tass menyebut angka 400 orang dan Interfax menyebut 120-150 orang. Kantor Berita RIA Novosti menyebutkan, kelompok bersenjata itu mengumpulkan para sandera di ruang olahraga dan memasang bahan peledak di sekelilingnya. Tuntutan Kantor Berita ITAR-Tass menyebutkan, kelompok penyandera menuntut pembebasan para pejuang yang ditangkap pasukan pemerintah di wilayah Ingushetia yang berbatasan dengan Chechnya, pada sebuah operasi penangkapan Juni lalu. Saat itu aparat keamanan Rusia melakukan penangkapan sejumlah pejuang Chechnya, daerah kaya minyak yang menuntut pemisahan dari Rusia. Dari lokasi kejadian, ITARTass melaporkan, sedikitnya 50 anak berhasil melarikan diri keluar dari gedung sekolah. Mereka bersembunyi ketika para penyerang menyerbu sekolah, dan mereka kemudian berusaha melarikan diri ketika suara tembakan sudah tidak terdengar. Sebanyak 15 anak lainnya kemudian dibebaskan para penyandera. Dalam laporan terpisah, ITAR-Tass juga menyebutkan, beberapa guru kemungkinan telah dibunuh. Seorang pejabat pemerintah setempat menyebutkan, sesosok tubuh terlihat tergeletak di depan pintu. Dua jenazah lagi tergeletak di jalan dekat pagar sekolah. "Para penyerang itu tidak mengizinkan seorang pun untuk mengambil ketiga jenazah itu. Mereka akan menembak jika ada orang yang berusaha mendekat," kata pejabat itu. Sementara RIA-Novosti menyebutkan, tujuh orang tewas dan empat luka-luka saat para penyerang menyerbu sekolah. Rumah sakit di kota Beslan telah mengeluarkan daftar nama korban. Ketika tentara dan polisi setempat mengepung gedung sekolah setelah laporan penyerangan muncul, baku tembak terjadi antara para penyandera dengan polisi. Penyerbuan gedung sekolah dan penyanderaan terhadap murid-murid serta gurunya itu membuat suasana di Rusia semakin tegang. Aparat keamanan Rusia memperketat penjagaan keamanan di berbagai tempat. Tentara juga disebarkan untuk menjaga fasilitas-fasilitas nuklir Rusia. Presiden Rusia Vladimir Putin pun memutuskan mengakhiri liburan di Sochi, kota resor di Laut Hitam, dan kembali ke Moskwa. Putin juga memerintahkan Duta Besar Rusia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Andrei Denisov untuk meminta sidang Dewan Keamanan (DK) PBB. Atas permintaan Denisov, pertemuan DK PBB langsung diatur. Rusia adalah salah satu dari lima anggota tetap DK PBB. Permintaan itu merupakan hal aneh karena selama ini Rusia selalu mengatakan, masalah Chechnya adalah masalah internal Rusia. Putin selalu mengatakan, dunia internasional jangan campur tangan. Sampai saat ini belum ada keterangan dari kelompok mana para penyandera itu berasal. Pemerintah Rusia juga tidak serta-merta menuduh para gerilyawan Chechnya sebagai pelakunya. Akan tetapi, melihat betapa rapinya serangan dan lokasi kejadian yang dekat dengan Chechnya, membuat pejabat Rusia memperkirakan ada kaitan gerilyawan Chechnya dengan penyanderaan itu. Sampai berita ini diturunkan, petugas Pemerintah Rusia berusaha berunding dengan para penyandera. Namun, penyandera hanya bersedia berbicara dengan Presiden Republik Ossetia atau Presiden Ingushetia, dan seorang dokter anak yang terkenal, Leonid Roshal. Pemerintah Inggris dan Perancis mengutuk keras penyanderaan itu. Beruntun Serbuan terhadap sekolah di Beslan itu terjadi sehari setelah seorang perempuan peledak bom bunuh diri meledakkan dirinya di stasiun bawah tanah Rizhskaya, timur laut Moskwa. Ledakan yang terjadi sekitar pukul 20.10 waktu setempat itu, menurut Wali Kota Moskwa Yuri Luzhkov, dilakukan dengan bahan peledak dalam jumlah besar. Di dalam bahan peledak itu juga ditanam material-material pecahan logam. Pemerintah Rusia tidak langsung menyatakan perempuan peledak bom bunuh diri itu warga Chechnya. Namun, reputasi perempuan Chechnya sebagai pelaku bom bunuh diri telah dikenal di Rusia. Jatuhnya dua pesawat Rusia hampir bersamaan belum lama ini juga diyakini dilakukan dua peledak bom bunuh diri perempuan Chechnya, yang dikenal dengan sebutan "Black Widows" (janda-janda hitam). Banyak wanita Chechnya yang menjadi ekstremis setelah menyaksikan sendiri penyiksaan suami dan anak-anak mereka oleh tentara Rusia. (Reuters/AFP/AP/OKI) berita lainnya: http://www.kompas.com/utama/news/0409/03/191845.htm http://www.sinarharapan.co.id/berita/0409/03/lua01.html http://news.indosiar.com/news_read.htm?id=25393 dewi/IT --------------------------------------------------------------------- >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]