Betul... saya tidak bermaksud berkelit dalam hal ini. memang sih... dari
30.000 liter produksi kita, pastilah ada yang rusak sampe ke konsumen. dan
saya yakin, semua produsen makanan juga pasti mengalami hal yag seperti itu.
kalo semua hasil produksi kita cek satu2... kita ga jualan dong pa jefry,
karena produknya di-cek semua dan ga ada yg sampe ke konsumen.
percaya deh... saya juga menerima komplain sebulan sekitar 20 kali.
dalam hal seperti ini, produsen memang tidak bisa menghindari... kita hanya
bisa menagani pasca komplain. biasanya kita ambil produknya dan kita ganti
dengan yang baru.
makanya di semua perusahaan consumer goods, kita selalu punya tim Customer
Care... dan tentu saja, masukan dari konsumen akan memacu kami untuk terus
meningkatkan sistem pengawasan mutu kami, sehingga produk kami aman ketika
di konsumsi...

begitu pa jefri, jangan marah dong.. :)

Best Regards,
Maryani Suwarno (SannY)
Customer Relationship
PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk
[EMAIL PROTECTED]
----- Original Message -----
From: "Elvino, Jeffry" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, September 09, 2004 10:08 AM
Subject: RE: [balita-anda] hati hati susu uht


> Kalo buat boneka saja kita harus melalui test yang sulit dan berbelit2
guna
> mempertahankan kwalitas yang baik... Seharusnya produsen makanan/ minuman
> harus lebih teliti lagi dalam mengeluarkan product nya.
> Jadi produsen seharusnya gak bisa berkelit, product nya rusak karena
> packing, delivery atau storage. Kalau semua sudah melalui quality
> controling, lab test dan QSOP yang benar.
> Jujur saja, semua yang pernah mengkonsumsi susu kemasan, pasti pernah 1-2X
> menemukan product yang gak bagus, dan ini harusnya menjadikan suatu
> tantangan bagi produsen nya ya kan???
>
>
>
> -----Original Message-----
> From: Bambang Agustutianto [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Thursday, September 09, 2004 9:46 AM
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: RE: [balita-anda] hati hati susu uht
>
>
> saya pernah dapet susu basi keluaran ultra, yg ukuran terkecil, beli di
> makro pas mo pulkam tahun lalu, belinya 1 pack plastik. diminum sekar trus
> dia bilang ko asem, trus dicicip ibunya, bener asem, buka satu lagi juga
> asem, akhirnya dibuang semua 1 pack plastik.
> yg gede, baik coklat maupun plain ga ada yg basi.
> sekarang klo beli ga pilih yg stroberi lagi, klo pun beli biasanya satuan
> aja di indomaret.
> btw, expire datenya masih berlaku klo yg beli di makro, ga tau basinya
> karena delivery, storage atau making
>
> -----Original Message-----
> From: Rifa [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Thursday, September 09, 2004 9:36 AM
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: Re: [balita-anda] hati hati susu uht
>
>
> Konsumsi susu di Indonesia sampai sekarang masih tergolong paling rendah
dan
> berada di urutan nomor empat di kawasan negara-netanya donk mbak maryani.
> kasus keracunan susu 2 hr lalu. saya liat betul itu adalah produksi
> ultrajaya, namun kemasannya beda ( kayaknya khusus untuk gratisan) Nah yg
> saya ingin tanyakan kanapa banyak sekali susu numpuk gitu....
> melihat email/ penjelasan ttg konsumsi susu dibawah. kok kayaknya
> bertentangan sekali.
> terima kasih atas penjelasnnya
> ----- Original Message -----
>   From: Maryani Suwarno
>   To: [EMAIL PROTECTED]
>   Sent: Thursday, September 09, 2004 9:22 AM
>   Subject: Re: [balita-anda] hati hati susu uht
>
>
>   Dear All,
>
>   tidak apa-apa... makanya saya kasih info ini.... mungkin kalo di
> Indonesia, konsumsi susu UHT agak kalah pamor dibanding susu bubuk, yaah
> karena memang harganya yang relatif lebih mahal. selain itu, kandungan
susu
> bubuk, terutama susu balita saat ini sudah banyak di-fortifikasi berbagai
> macam nilai nutrisi yang kandungannya hanya sedikit dalam susu segar (UHT)
,
> seperti DHA, EFA, prebiotik, dll...
>
>   namun , susu UHT bisa dikombinasi untuk balita, jika balita bosen
meminum
> susu bubuk. benar juga, untuk menghindari kita mengkonsumsi susu UHT yang
> rusak, alangkah baiknya susu yang mau diminum di tuang dulu dalam gelas.
> jika ada kerusakan, jangan segan untuk menghubungi kami....
>
>   dan jangan kuatir, semua produk UHT dari Ultrajaya dibuat tanpa
> menggunakan pengawet... jadi Moms & Dads tidak perlu kuatir lagi.... :))
>
>
>   Cheers :)
>
>   Berikut ada info ttg konsumsi susu di Indonesia... semoga bermanfaat...
>
>   Best Regards,
>   Maryani Suwarno (SannY)
>   Customer Relationship
>   PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk
>   [EMAIL PROTECTED]
>
>   ----- Original Message -----
>   From: Eddi Kurniadi
>   To: UJMI - Sanny Maryani Suwarno
>   Sent: Wednesday, September 08, 2004 4:32 PM
>   Subject: Fw: Konsumsi susu di Indonesia sampai sekarang masih tergolong
> paling rendah dan berada di urutan nomor empat di kawasan negara
>
>
>
>   ----- Original Message -----
>   From: Widya Bharata
>   To: Pahala R Sihotang ; Eddi Kurniadi
>   Sent: Wednesday, September 08, 2004 2:20 PM
>   Subject: Konsumsi susu di Indonesia sampai sekarang masih tergolong
paling
> rendah dan berada di urutan nomor empat di kawasan negara
>
>
>   Konsumsi susu di Indonesia sampai sekarang masih tergolong paling rendah
> dan berada di urutan nomor empat di kawasan negara-negara di Asia Tenggara
>
>
>
>   Jakarta - Konsumsi susu di Indonesia sampai sekarang masih tergolong
> paling rendah dan berada di urutan nomor empat di kawasan negara-negara di
> Asia Tenggara. Hal itu secara tidak langsung telah mempengaruhi kondisi
> kurang gizi.
>
>
>   "Negara tetangga kita sendiri, Malaysia, berada di peringkat pertama
dalam
> hal pengkonsumsi susu di Asia Tenggara," kata Roby Agustian, Ketua Cattle
> and Buffalo Club Badan Eksekutif Mahasiswa (CBC-BEM) Universitas
> Padjadjaran, di sela-sela acara "Kampanye Minum Susu", di Monumen
Perjuangan
> Rakyat Jawa Barat, Bandung, Minggu.
>
>
>   Roby menjelaskan konsumsi susu di Indonesia setahunnya hanya 5,5
> kilogram/kapita yang dapat diartikan dalam setahunnya masyarakat Indonesia
> hanya meminum sekitar setetes susu. Padahal berdasarkan norma gizi dari
> lembaga dunia FAO konsumsi protein hewani yang berasal dari hewan ternak,
> seperti, susu 6,4 kg/kapita/tahun.
>   Bahkan, menurut dia, untuk ukuran negara-negara di Benua Eropa dan
Amerika
> Serikat (AS), rata-rata warganya meminum susu minimal satu gelas
perharinya
> hingga persoalan gizi bagi masyarakat tidak mengalami persoalan.
>
>
>   "Maka dapat dibayangkan jika masyarakat di Eropa dan AS dalam seharinya
> minum susu satu gelas, maka Indonesia Indonesia setiap harinya hanya
setetes
> saja," tandasnya seraya menambahkan bahkan untuk masyarakat di Negara
India
> saja rata-rata mereka meminum susu satu gelas per hari.
>
>
>   Masyarakat Indonesia juga ditenggarai hanya meminum susu pada usia
antara
> tiga tahun sampai empat tahun saja, itupun berasal dari Air Susu Ibu
(ASI).
> Akibatnya persoalan gizi selalu menjadi masalah bagi masyarakat di tanah
> air.
>
>
>   Seperti hasil penelitian Unicef yang dipublikasikan pada tahun 1999 lalu
> oleh perwakilan PBB/Unicef untuk Indonesia dan Malaysia, menyatakan,
akibat
> gizi buruk di Indonesia setiap dua menit seorang balita meninggal, setiap
40
> detik lahir seorang bayi abnormal dan setiap 20 menit seorang ibu
meninggal
> dunia sewaktu melahirkan.
>
>
>   "Hingga dampaknya akan terjadi "lost generation" berupa indikator IQ
turun
> sepuluh poin, fisik lemah, penyakit jantung dan kencing manis," tegasnya.
>
>
>   Oleh karena itu, budaya mengkosumsi susu bagi masyarakat Indonesia
> khususnya di kalangan anak-anak harus segera dimulai dari sekarang untuk
> menciptakan generasi yang sehat untuk masa depan bangsa.
>
>
>
>   Di bagian lain, dampak dari kurangnya budaya mengkonsumsi susu secara
> tidak langsung memunculkan penyakit milk consument syndrome yang
> mengakibatkan khususnya anak-anak di Indonesia akan merasa kaget ketika
> meminum susu.
>
>
>   Ia juga menyebutkan bahwa 60 persen produk susu di Indonesia masih impor
> dari luar negeri, seperti, Negara AS, Australia dan New Zealand, sedangkan
> produk susu dari dalam negeri hanya mampu memasok sekitar 40 persen.
>
>
>   "40 persen produk susu yang merupakan berasal dari peternak rakyat,
secara
> kualitas masih kalah jauh dengan produk susu impor akibat kurangnya SDM
dan
> teknologi pemerahan susu yang masih tradisional dengan menggunakan
tangan,"
> demikian Roby Agustian. (iis) Sumber: PdPersi
>
>
>
>   ----- Original Message -----
>   From: <[EMAIL PROTECTED]>
>   To: <[EMAIL PROTECTED]>
>   Sent: Thursday, September 09, 2004 8:29 AM
>   Subject: Fw: [balita-anda] hati hati susu uht
>
>
>   >
>   > Dear Moms & Dads,
>   >
>   > Saya mau minta maaf atas e-mail saya yang terdahulu..
>   > Bukan maksud saya menjelek2an produk susu UHT, namun semata2 karena
>   > kurangnya pengetahuan saya atas produk susu UHT.
>   > Terima kasih atas penjelasan dari mbak Santi & mbak Maryani.
>   >
>   > Namun menurut saya alangkah lebih baik mengkonsumsi susu UHT di tuang
> dulu
>   > ke gelas untuk menghindari hal2 yang tidak diinginkan karena
kebocoran/
>   > kerusakan selama di pasaran seperti yang dijelaskan oleh mbak Maryani.
(
>   > cmiiw .. )
>   >
>   > Regards,
>   >
>   > [EMAIL PROTECTED] wrote:
>   >
>   > Menurut saya susu UHT itu kurang bagus ya buat balita,
>   > kalau sekali-sekali ya oke, but not for every day consumption
>   > Sebab biar bagaimana pun pasti mengandung pengawet, bahan kimia, dsb..
>   > Anak saya pernah minum susu UHT langsung muntah.. sejak itu saya tidak
>   > pernah kasih dia minum susu UHT
>   > kalau dapat dari bingkisan ulang tahun, langsung saya kasih
pengasuhnya.
>   > Bukankah lebih baik susu formula ? kalau mau bawa ke sekolah masukkan
> aja
>   > ke gelas tupperware.
>   > Toh balita sekolahnya gak lebih dari 3 jam kan ?
>   >
>   > ini pendapat saya lho.. maaf kalau tidak berkenan.
>   >
>   >
>   >
>   >
>
>
>
>
> --------------------------------------------------------------------------
--
> --
>
>
>   ---------------------------------------------------------------------
>   >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>   >> Info balita, http://www.balita-anda.com
>   >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
>
> ---------------------------------------------------------------------
> >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
> >> Info balita, http://www.balita-anda.com
> >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
>


---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke