Hi mbak Febrina,
Saya coba share ya :)
 
Memang sebaiknya test yang dilakukan lengkap, Tokso, Rubella, CMV dan Herpes nanti 
dari hasil lab. nya tsb. perlu dicermati status IgG dan IgM dari setiap item-nya. 
 
Kalau tidak salah, igG itu reaksi badan yang PERNAH terinfeksi sedang igM reaksi badan 
yang SEDANG terinfeksi. Jadi kalau igM (-), saat itu pasien sedang tidak terinfeksi, 
dan igG (+) artinya pasien pernah terkena infeksi.  IgG bisa dinyatakan (-) bila 
angkanya lebih kecil dari kadar titer TORCH normal (biasanya tercantum di hasil lab.)
 
Mungkin yang perlu dicermati juga, dari test TORCH, infeksi dari Rubella (R), 
Citomegalovirus (C) dan Herpes (H), penyebabnya adalah VIRUS.  Dan sama seperti 
tindakan kita terhadap infesi virus lainnya (mis. batuk, pilek, cacar air, campak, 
HFMD, dll.), tidak ada tindakan medis/obat yang bisa diberikan untuk 'memperbaiki' 
kecuali memperkuat daya tahan tubuh untuk 'memerangi' atau at least keep the level low.
Itu sebabnya DSOG mbak tidak memberikan resep obat apa-apa jika ternyata hasil igG 
bahkan igM- nya positif, khusus untuk pemeriksaan Rubella (R), CMV (C) dan Herpes (H). 
 
Jadi treatment-nya untuk ibu hamil hanya mempertahankan pola hidup dan pola makan yang 
sehat ... kita semua tahu kalau kehamilan itu termasuk masa di mana daya tahan tubuh 
sering rendah/lemah, tubuh dikondisikan untuk menjamin supply semua zat yang 
perlu/penting untuk 2 nyawa :).  Kalau perlu, makan makanan yang dijamin matang itu 
bukan hanya saat hamil tapi sebelum hamil, biar jadi kebiasaan makan yang baik :)
 
Masalahnya, kalau pada pemeriksaan Tokso (TO) - yang BUKAN disebabkan VIRUS-  ternyata 
igM (+), dokter kadang meresepkan obat antibiotik untuk mengobatinya. 
 
Dari artikel Mayo Clinic yang pernah saya baca, jenis obat yang diberikan itu 
Pyrimethamine (Daraprim) dan Sulfadiazine.  Obat-obat tsb. termasuk 'keras', jadi 
dokter perlu hati-hati meresepkannya (mis. Pyrimethamine itu sering dipakai dalam 
pengobatan malaria yang efek sampingnya menghambat tubuh untuk menyerap vit. B folat 
yang justru dibutuhkan ibu hamil).  Efek samping lain yang 'mungkin' muncul mis. 
diare, muntah, mual.
 
Jika ibu hamil yang terinfeksi tokso (igM (+)), sementara janinnya tidak, dokter bisa 
hanya meresepkan obat antibiotik Spyramicin untuk mencegah janin terinfeksi.  Jika 
kasusnya si janin sudah positif terinfeksi, umumnya resep 2 obat 'keras' di atas yang 
'terpaksa' diberikan.
 
hope that helps,
Sylvia - Jovan's mum
 
 

febrina <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Hasil test IgG saya dulu juga negativ, tapi IgM + 76, begitu pula utk
CMV IgG, (-), dan IgM nya (+).
Waktu saya konsultasi ke Dokter kandungan, ..katanya tdk masalah jika
saya hamil, tdk perlu diobati. Tapi saya jadi ragu sendiri nih,...yg
bener itu bagaimana ya?...apakah kondisi paling aman itu jika hasilnya
baik IgG maupun IgM nya adalah negativ??? Ataukah yg penting IgG nya
saja yg negativ?? Kalau Menurut beliau sih,..meskipun IgM saya +, tapi
dinyatakan aman utk hamil .

<deleted>


                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
New and Improved Yahoo! Mail - Send 10MB messages!

Kirim email ke