saya sepaham dengan mbak Hera :)

anak saya juga pakai babywalker.... keuntungannya cukup banyak, paling tidak
babywalker amat sangat membantu sekali buat orangtua saya menjaga cucunya,
berhubung cucunya udah berat (eyangnya udah gak kuat gendong lagi) sekiatr
9,5 kg dan amat sangat banyak gerak.....

babywalker menyebabkan kelainan kaki? nggak bisa diambil mentah2 juga saya
rasa.... kata penelitian emang begitu, tapi, kalau dilihat realitanya, kok
saya belum pernah liat yah temen2 saya (dan bahkan saya sekalipun) punya
kelainan kaki (dari pengkang atau ngangkang).... saya waktu kecil pake
babywalker.....


----- Original Message -----
From: "hera" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, December 02, 2004 11:25 AM
Subject: Re: [balita-anda] Baby Wolker


> Berikut saya kirimkan petikan artikel tentang baby walker dari Nakita.
Saya
> sendiri tidak 'mengharamkan' pemakaian baby walker, malah anak saya waktu
> usia 8,5 bln sedang senang2nya naik baby walker. Kalau menurut saya,
> bahayanya ya kalau tidak diawasi. Meleng sedikit saja, bahaya...
>
> regards,
> Hera
>
>
>
>
> BABY WALKER TIDAK MEMBUAT BAYI CEPAT BERJALAN
>
> Selain rentan kecelakaan, penggunaan baby walker juga diduga dapat
> mengakibatkan kelainan kaki.
> Berikut adalah petikan sebuah e-mail dari orang tua Indonesia yang tinggal
> di Australia: Di sini baby walker sangat tidak direkomendasi penggunaannya
> karena banyak kecelakaan terjadi akibat penggunaan yang tidak diawasi
dengan
> ketat. Dengan tidak adanya rekomendasi tersebut, otomatis barang ini jadi
> langka. Kalaupun ada yang beli dan sampai terjadi kecelakaan, konsumen
> enggak bisa menyeret produsen ke pengadilan (ibaratnya sudah tahu
bahayanya,
> kok masih dipakai.. yah salah sendiri). Lagi pula kalau si anak udah siap
> jalan, dia akan jalan kok... malah baby walker bikin anak menjadi malas
> untuk berjalan.....
>
> Bunyi surat itu sangat pas mewakili kesadaran orang tua akan bahaya yang
> bisa ditimbulkan baby walker. Sayang, kesadaran orang tua di Indonesia
akan
> keamanan baby walker yang kurang tampaknya masih minim. Nyatanya di sini
> baby walker masih saja digunakan, atau setidaknya produk ini masih banyak
> dijual di pasaran. Padahal, seperti dijelaskan dr. Karel A.L. Staa. M.D.,
> dari Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, kalau mau melirik kembali ke
> negara-negara barat, Amerika katakanlah, soal keamanan baby walker ini
sudah
> menjadi ajang perdebatan seru sejak lama.
>
> Sampai-sampai, desain "alat bantu" belajar jalan ini, tidak pernah sama
dari
> tahun ke tahun dan diberi semacam masa "kedaluwarsa" oleh pihak
> pemerintahnya. Jika setelah diteliti, desainnya dianggap tidak cukup baik
> untuk bayi, anjuran pemakaiannya akan ditinjau kembali bahkan kalau perlu
> dihapuskan. Pada tahun 1997, umpamanya, desain baby walker pernah diubah
> menjadi lebih besar dari ukuran sebelumnya dengan maksud agar benda itu
> tidak bisa menerobos pintu rumah
>
> Sayang, ukuran yang diubah tersebut tetap tidak dapat mencegah terjadinya
> kecelakaan lain. Oleh karena alasan inilah akhirnya produksi baby walker
di
> negeri Paman Sam tersebut dihentikan. "Sementara desain baby walker yang
> beredar di Indonesia merupakan desain kuno yang sebenarnya sudah
> ditinggalkan di negara asalnya," ujar Karel. Akhirnya, kecelakaan pada
bayi
> yang sudah dialami beberapa tahun lalu di Amerika Serikat sampai kini
masih
> terjadi di Indonesia.
>
> TERKESAN PRAKTIS
>
> Lalu kenapa alat bantu jalan ini tetap diminati? Menurut Karel karena baby
> walker secara sekilas terkesan praktis. Si kecil tinggal dimasukkan ke
> dalamnya, lalu ia pun bisa berjalan ke sana kemari dengan leluasa. Bagi
bayi
> berusia 7-12 bulan yang sedang tidak bisa diam dan tengah melatih
> kemampuannya berjalan, baby walker merupakan penyelamat tenaga orang tua.
> Bukankah dengan begitu orang tua jadi tak perlu capek-capek menatih si
> kecil?
>
> Apalagi di balik bahaya tersembunyi yang ada, baby walker tampak sebagai
> benda yang bermanfaat. Ketika bayi duduk atau berdiri dalam baby
walker-nya,
> ia bisa menggerakkan kaki-kakinya dengan lincah. Jadilah orang tua
berpikir,
> "Ah, kaki anakku jadi terlatih untuk bergerak. Ini kan baik untuk
persiapan
> fase berjalannya!" Namun, alasan penggunaan baby walker yang paling utama
> biasanya berkaitan dengan upaya mengatasi keinginannya bergerak ke sana
> kemari. Dengan bisa bergerak leluasa ia menjadi lebih tenang dan tidak
> bosan. Sementara bagi orang tua, ketenangan si bayi memberi kesempatan
> kepadanya untuk mengurus berbagai pekerjaan rumah tangga tanpa harus
> mendampingi si kecil setiap saat.
>
> RIBUAN KASUSKenyataannya, menurut penelitian di Amerika Serikat sekitar
> 14.000 kasus bayi masuk rumah sakit diakibatkan oleh kecelakaan saat
> menggunakan baby walker. Antara lain karena si kecil suka bereksplorasi ke
> setiap sudut rumah, komposisi roda yang tidak mendukung keamanan,
komposisi
> rangka kurang kokoh, dan bentuknya yang membuat anak rentan jatuh.
>
> Namanya juga bayi, tentu saja ia belum bisa mengenal situasi lingkungan;
> belum bisa membedakan mana permukaan curam atau landai, tangga atau
lantai,
> benda berbahaya atau aman. Inilah beberapa kecelakaan yang sering terjadi
> akibat penggunaan baby walker:
>
> * Menggelinding di tangga - kecelakaan ini kemungkinan besar mengakibatkan
> patah tulang dan luka serius pada kepala.
>
> * Terkena benda panas
>
> - ketika duduk dalam baby walker anak jadi bisa meraih benda-benda yang
> dapat membahayakan dirinya. Contohnya secangkir kopi panas di atas meja.
>
> * Tenggelam
>
> - tanpa disadari anak meluncur (dengan menggunakan baby walker-nya) ke
dalam
> kolam renang, bath tub, atau toilet lalu tercemplung.
>
> * Meraih obyek berbahaya
>
> - dengan baby walker, anak lebih mudah meraih obyek berbahaya seperti
> gunting, pisau, atau garpu yang tergeletak di atas meja misalnya.
>
> * Terjepit
>
> - ketika melewati permukaan yang bercelah, kaki bayi bisa terjepit dan
> terkilir. Tangannya juga bisa saja terjepit saat meraih celah daun pintu.
>
> Yang mengejutkan, penelitian menyatakan bahwa mayoritas kecelakaan baby
> walker terjadi ketika orang tua atau pengasuh sedang mengawasi anaknya.
> Mengapa demikian? Karena kita seringkali kalah cepat dengan kecepatan bayi
> dalam baby walker yang dapat meluncur lebih dari 1 meter dalam 1 detik.
> Untuk itulah baby walker sama sekali tidak aman untuk digunakan, meskipun
di
> bawah pengawasan orang dewasa.
>
> MENYEBABKAN KELAINAN KAKI
>
> Karel masih menambahkan soal penggunaan baby walker yang dari sisi medis
pun
> tidak cukup bermanfaat, malah cenderung merugikan. Soalnya, aktivitas
> motorik yang terjadi pada saat anak menggunakan baby walker hanya
melibatkan
> sebagian serabut motorik otot saja, yaitu otot-otot betis. Padahal untuk
> bisa berjalan dengan lancar dan benar, fungsi otot paha dan otot pinggul
> juga perlu dilatih. Kemampuan berjalan, lanjut Karel, merupakan salah satu
> keterampilan motorik kasar (gerakan yang dihasilkan oleh koordinasi
> otot-otot besar), yang umumnya harus sudah bisa dilakukan anak 1 tahun
> dengan toleransi waktu 3 bulan. Bila proses pelatihannya tidak benar maka
> akan membuat anak justru jadi lambat berjalan. Sebaliknya, semakin
intensif
> dan tepat stimulasi fisiknya maka perkembangannya pun semakin pesat. Bila
> dibarengi dengan asupan gizi yang seimbang, mungkin saja di usia 9-10
bulan
> bayi sudah bisa berjalan.
>
> Jadi manfaat pemakaian baby walker tidak cukup membantu anak latihan
> berjalan. Di tempat berbeda Dra. Jacinta F. Rini, M.Si., dari
> e-psikologi.com, menambahkan, secara psikologis penggunaan baby walker
> memang tidak menguntungkan, "Secara psikologis baby walker akan membuat
anak
> malas untuk belajar berjalan sendiri karena anak sudah keburu merasa enak
> bisa bergerak ke mana pun tanpa harus susah payah menjejakkan kakinya."
>
> Penggunaan baby walker bahkan dicurigai bisa mengakibatkan kelainan kaki
> pada anak. Memang belum ada penelitian yang menunjang. Namun, kenyataan
> bahwa bayi duduk sambil mengangkang dalam baby walker-nya diduga bisa
> menyebabkan kelainan tulang paha. Nah, berdasarkan pemahaman inilah,
banyak
> ahli menduga penggunaan baby walker dapat menyebabkan anak berjalan
seperti
> bebek alias agak mengangkang.
>
> Terbiasa berjalan dengan baby walker juga bisa menimbulkan kelemahan
> otot-otot tungkai. Ketika diajarkan berjalan anak cenderung jatuh yang
> akhirnya sering membuatnya trauma dan tidak mau mencoba melakukannya lagi
> sehingga kemampuan berjalannya pun menjadi lebih lambat.
>
> ALAMI LEBIH BAIKJadi menurut Karel, tinggalkan baby walker. Juga,
ketimbang
> mencari-cari alternatif alat bantu jalan lainnya, ia lebih menyarankan
agar
> si kecil diajak berenang, karena dengan begitu semua otot tubuhnya
bergerak,
> dari otot kaki, lengan, dan leher. Kalaupun tidak, cara melatih anak
> berjalan yang terbaik adalah yang alami. "Sangat baik anak belajar
berjalan
> secara alami karena dapat melatih 100 persen serabut motorik otot. Mulai
> otot betis, paha, maupun pinggul. Bila keseluruhan serabut otot dilatih
maka
> anak bisa berjalan dengan lebih baik. Jadi secara medis lebih
menguntungkan
> kalau kita pakai cara alami daripada cara penunjang." Meskipun si kecil
> harus jatuh bangun, anggaplah hal ini sebagai pelajaran dari pengalamannya
> sendiri.
>
> Yang patut dicermati, sebaiknya latihan berjalan dilakukan dengan
> bertelanjang kaki. Cara ini akan melatih jari-jari kakinya agar lebih
> terkoordinasi. Tentu, lantainya pun harus bersih dari partikel atau benda
> yang dapat melukainya. Juga hindari lantai yang terlalu licin karena bisa
> membuatnya terpeleset yang mungkin saja membuat anak trauma dan takut
> dilatih berjalan.
>
> TAHAP PERKEMBANGAN KEMAMPUAN FISIK ANAK
>
> Sudah seharusnya, orang tua mengetahui tahap demi tahap proses
perkembangan
> kemampuan fisik anak sehingga bila terjadi keterlambatan pertumbuhan kita
> bisa segera mendeteksinya. Berikut, perkembangan motorik kasar anak secara
> garis besar:
>
> 0 - 1,5 bulan: Sudah bisa mengangkat kepala sekitar 45 derajat.
>
> 1,5 - 3,5 bulan: Kemampuan mengangkat kepalanya meningkat sampai 90
derajat.
> Kemudian bila bayi didudukkan dengan disandarkan ke tubuh kita maka
> kepalanya harus sudah bisa tegak.
>
> 3,5 - 4,5 bulan: Sudah bisa mengangkat dadanya bila diposisikan tengkurap.
> Bayi pun sudah bisa melakukan tengkurap sendiri dan membolak-balik
tubuhnya.
>
> 5 bulan: Bayi sudah dapat duduk dengan hanya ditopang punggungnya.
>
> 6 - 8 bulan: Sudah dapat duduk sendiri tanpa bantuan. Di usia ini pun
> kebanyakan bayi sudah mulai belajar merangkak. Namun, merangkak bukan
> merupakan tonggak perkembangan utama. Bila bayi tidak merangkak maka bukan
> suatu kelainan karena beberapa bayi yang tidak melaluinya terbukti
mengalami
> perkembangan motorik yang normal.
>
> 7,5 - 10 bulan: Bayi sudah mulai berusaha belajar berdiri dengan
berpegangan
> pada tepi meja atau kursi. Beberapa anak ada yang sudah mulai belajar
> berjalan dengan cara merambat maupun berjalan beberapa langkah.
> 12 - 15 bulan: Anak sudah bisa berjalan tanpa harus berpegangan.
>
>
> on 12/2/04 11:13 AM, tantie at [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> > Hi Temans,
> >
> > sorry neh, dah lama pasif. Nongol lagi nih mo minta sharenya  tentang
Baby
> > Walker apa sih negatif N positifnya.
> >
> > Thanks.
> >
> > tantiyangkantoresekarangpindahdipondokgede
> >
> >
> >
> > ---------------------------------------------------------------------
> >
> > DUKUNG situs Balita-Anda.Com sebagai Situs Terbaik Wanita & Anak
2004-2005
> > versi Majalah Komputer Aktif, dengan ketik: POLL ST WAN 2
> > ke nomor 8811, selama 16 Okt sd. 30 Nov. 2004.
> > Raih sebuah ponsel SonyEricsson K500i, dua buah ponsel Nokia 3100 dan 10
paket
> > merchandise komputerakt!f bagi para peserta polling yang beruntung. Satu
nomor
> > ponsel hanya berhak memberikan satu suara dukungan untuk tiap
kategorinya.
> > Polling ini berlaku untuk pelanggan Telkomsel, Indosat maupun Excelcom
dengan
> > tarif Rp 1.500.
> >
> > ---------------------------------------------------------------------
> >>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
> >>> Info balita, http://www.balita-anda.com
> >>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
> >
> >
>
>
> ---------------------------------------------------------------------
>
> DUKUNG situs Balita-Anda.Com sebagai Situs Terbaik Wanita & Anak 2004-2005
versi Majalah Komputer Aktif, dengan ketik: POLL ST WAN 2
> ke nomor 8811, selama 16 Okt sd. 30 Nov. 2004.
> Raih sebuah ponsel SonyEricsson K500i, dua buah ponsel Nokia 3100 dan 10
paket merchandise komputerakt!f bagi para peserta polling yang beruntung.
Satu nomor ponsel hanya berhak memberikan satu suara dukungan untuk tiap
kategorinya. Polling ini berlaku untuk pelanggan Telkomsel, Indosat maupun
Excelcom dengan tarif Rp 1.500.
>
> ---------------------------------------------------------------------
> >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
> >> Info balita, http://www.balita-anda.com
> >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
>


---------------------------------------------------------------------

DUKUNG situs Balita-Anda.Com sebagai Situs Terbaik Wanita & Anak 2004-2005 
versi Majalah Komputer Aktif, dengan ketik: POLL ST WAN 2
ke nomor 8811, selama 16 Okt sd. 30 Nov. 2004.
Raih sebuah ponsel SonyEricsson K500i, dua buah ponsel Nokia 3100 dan 10 paket 
merchandise komputerakt!f bagi para peserta polling yang beruntung. Satu nomor 
ponsel hanya berhak memberikan satu suara dukungan untuk tiap kategorinya. 
Polling ini berlaku untuk pelanggan Telkomsel, Indosat maupun Excelcom dengan 
tarif Rp 1.500. 

---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke