Secara hakikat, insya Allah kita sama2 ikhlas ya.. Tapi secara teknis keseharian, apalagi selama 24 jam, pasti masalah itu ada. Wong dengan ibu sendiri saja, atau adik/kakak sendiri juga, sering terjadi konflik bukan?
Jadi, yang kupikir, tetap harus ada aturan main yang jelas kali ya, supaya lebih enak lagi jika nanti ada masalah/konflik. Barangkali ada yang pernah membuat aturan main yang enak dan kekeluargaan, tapi memberi kejelasan untuk semua? Saya minta donk contohnya. Jadi, sedikitnya saya punya gambaran harus membicarakan apa saja dan bagaimana jika sampai konflik, dan semoga nanti kita sama2 sudah punya komitmen dan kesepakatan2 yang jelas, jadi nanti hal2 tsb yg bisa kita jadikan prioritas paling utama di atas konflik2 yg terjadi. Dan kira2 ada yg punya masukan solusi jika mau tidak mau, konflik harus sampai terjadi, kira2 bagaimana cara mengatasinya, atau jika memang ada yg tidak cocok--bagaimana cara penyelesaiannya/cara membicarakannya. Di sisi kita, semoga masih bisa lah mengendalikan diri kita sendiri, jika nanti ternyata terjadi setidak cocok apa pun--kita tetap ikhlas dan berniat menjalin hubungan baik, tapi belum tentu dari pihak mereka, akan bisa juga mengendalikan diri, pikiran dan perasaan mereka juga kan? Jadi, kupikir, tetap harus ada komunikasi dengan mereka. Nah, mungkin ada masukan kira2 komunikasi/kesepakatan2 yg bagaimana yg win win solution? Karena jika sampai mereka tidak dapat mengerti kondisi, atau barangkali mereka belum seahli kita dalam mengendalikan pikiran2nya atau sikap2nya agar tetap positif thinking (maklum dari kampung, dan bisa jadi kurang bacaan/wawasan), dsb. Kira2 bagaimana untuk mengantisipasi itu? Karena kita tidak dapat mengendalikan apa yg mereka pikirkan dalam pikiran mereka, atau yang mereka rasakan (bisa jadi itu diperasaan mereka sendiri aja--pdhl sesungguhnya maksud kita tdk spt yg mereka rasakan). Dan kita bakal tahu hanya kalau mereka mau cerita, tapi kalau tipenya diam, tidak cerita, tentu kita tidak akan tahu kan? Apakah ada yg pernah mengalaminya, kira2 apa tips dan trik nya ya? Tujuannya tentu agar semua pihak tidak ada yg dirugikan, kalau terus2an makan ati, kan tidak baik juga, ya nggak? :-) Thanks ya bu masukkannya.. japri saja, takut mengganggu yang lain :-). Salam Alif -----Original Message----- From: Evi Eryani [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 08 Desember 2004 14:38 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] Butuh masukan hidup dgn saudara yg ikut kita Mbak, kalau saudara saya mau malah saya pingin seperti itu lho.... menurut saya pertama-tama kita harus ikhlas mbak dan sadar bahwa kita itu menjadi perantara rejeki bagi orang lain atau bahkan saudara kita. Anggaplah anak itu anak angkat kita mbak dan anggaplah seperti anak sendiri (jangan dibedakan) sehingga nanti juga ke anak kita sendiri amat sayang seperti saudara kandung. Kalau mengenai gaji dll itu sesuai kemampuan kitalah, tapi kalau untuk membicarakannya ya harus, justru kita harus terbuka agar tidak ada prasangka buruk. Bilang saja terus terang mengenai segala hal dengan cara yang baik, saya sama pembantu juga seperti itu, saya anggap mereka saudara meskipun mereka orang lain, jadi mereka-pun sama anak-anak dekat. Justru dengan adanya orang lain malah mendidik anak kita untuk bisa berbagi lho...... Sorry mungkin nggak banyak membantu ya... Best Regards, Evi Eryani Tax Planning & Control --------------------------------------------------------------------- DUKUNG situs Balita-Anda.Com sebagai Situs Terbaik Wanita & Anak 2004-2005 versi Majalah Komputer Aktif, dengan ketik: POLL ST WAN 2 ke nomor 8811, selama 16 Okt sd. 30 Nov. 2004. Raih sebuah ponsel SonyEricsson K500i, dua buah ponsel Nokia 3100 dan 10 paket merchandise komputerakt!f bagi para peserta polling yang beruntung. Satu nomor ponsel hanya berhak memberikan satu suara dukungan untuk tiap kategorinya. Polling ini berlaku untuk pelanggan Telkomsel, Indosat maupun Excelcom dengan tarif Rp 1.500. --------------------------------------------------------------------- >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]