P' Adi,
Ini saya punya artikelnya ... semoga bisa membantu

Regards, mamanya Gabby

Pahami Anak "Down Syndrome"
18/06/2004 - 08:46 - kompas.co.id

HATI ibu mana yang tidak merasa teriris ketika mendengar dokter yang
membantu kelahiran anaknya mengatakan bahwa sang anak mengalami
keterbelakangan mental. Itulah yang dialami Noni F Wiryanto (39), 13 tahun
lalu, saat melahirkan Zeina Nabila.

SEUSAI melahirkan, Noni tidak tahu betul apa yang sebenarnya diderita oleh
Zeina. Ia hanya diberi tahu jika Zeina mengalami down syndrome,
keterbelakangan mental. Tidak ada informasi yang jelas untuknya. Saat Zeina
berusia dua bulan, Noni datang ke dokter anak dan tidak mendapatkan
penjelasan berarti hingga ia bertemu dengan dokter anak di RS Harapan Kita,
Jakarta.
Menurut Noni, sangat repot memiliki anak seperti Zeina, terutama bagaimana
menghadapi lingkungan terdekat mereka, seperti keluarga dan masyarakat di
sekitar. Masih banyak masyarakat yang tidak mengerti apa itu down syndrome
dan cenderung tidak menerima dengan baik anak-anak dengan down syndrome.
"Saya pernah mengajak Zeina main mandi bola di mal besar. Lalu datang
ibu-ibu dengan anak-anaknya, dan ibu-ibu berteriak kepada anak-anaknya
supaya jangan dekat-dekat Zeina karena Zeina dianggapnya gila. Padahal
Zeina sedang melempar-lempar bola dengan gembira. Saya trenyuh mendengar
itu. Padahal, kalau di luar negeri, orang dapat menerima anak-anak down
syndrome ini," keluh Noni.
Belum lagi ada tudingan bahwa anak yang lahir dengan cacat mental dikaitkan
dengan faktor keturunan karena orangtuanya dulu berkelakuan tidak baik, dan
saat lahir anaknya baru kena getahnya. Itu sangat berbeda dengan pandangan
masyarakat Barat.
"Bu Titi yang tinggal di kampung di Bekasi yang anaknya juga kena down
syndrome, kalau anaknya jalan di gang, akan diteriaki anak-anak kampung:
bego..bego...! Benar-benar menyedihkan. Bu Titi sampai harus memberi
pengertian kepada orang di kampungnya apa itu down syndrome," kata Noni.

Memiliki anak yang menderita down syndrome memang harus sabar dan tabah.
Selain itu juga membutuhkan dana besar untuk terapi mereka setiap dua kali
seminggu. Sekali terapi harus mengeluarkan dana Rp 25.000. Namun, orangtua
yang memiliki anak down syndrome janganlah putus asa karena bukan berarti
anak-anak itu tidak bisa berprestasi. Ratu Anisah (8) misalnya, bulan
Februari 2004 lalu menjadi juara dunia melukis di Itali.
PADA seminar hari Sabtu (12/6) yang diselenggarakan oleh Yayasan Persatuan
Orangtua Anak dengan "Down Syndrome" (POTADS), dr R Anna Thandrajani SpA
dari RS Harapan Kita mengatakan, down syndrome adalah suatu kelainan
kromosom pada kromosom 21, di mana terjadi penambahan jumlah kromosom.
Kromosom manusia ada 22 pasang. Pada mereka yang terkena down syndrome,
kromosom yang ke-21 ada tambahan kromosom, atau perpindahan kromosom dari
tempat lain, sehingga menjadi kromosom 21 plus yang kita kenal trisomi 21.
Akibat adanya penambahan kromosom, maka akan terjadi gangguan pada anak.
Biasanya gangguan itu pada syaraf, tulang, kulit, jantung, dan fungsi
pencernaan. Pasien down syndrome ini mempunyai wajah yang khas, misalnya
karena ada gangguan pada pertumbuhan tulang maka tulang dahinya lebih
datar, jembatan mata lebih datar, mata kiri dan mata kanan agak berjauhan,
posisi daun telinganya lebih rendah. Yang jelas, wajahnya sangat spesifik
mongolism dan mengalami retardasi mental.
Penyebab down syndrome tidak diketahui secara pasti, namun biasanya
anak-anak down syndrome dilahirkan oleh ibu- ibu yang berusia lebih dari 40
tahun. Sekarang ini, dari data statistik, kemungkinan anak terkena down
syndrome 1:1.100 dari kelahiran hidup. Ini populasi normal.
"Kita tidak mengetahui secara pasti penyebab down syndrome ini. Bisa saja
terjadi pada ibu-ibu yang sudah tua usianya karena faktor hormonalnya sudah
terganggu. Tapi, ini tidak selalu karena ada juga ibu-ibu yang muda berusia
20 tahunan yang melahirkan anak-anak down syndrome. Kita juga tidak pernah
tahu kenapa ada kromosom yang loncat atau pindah, atau ada yang nambah di
situ," kata Anna.
Salah satu cara agar tidak lahir anak-anak down syndrome adalah menghindari
kehamilan usia tua. Dulu, 1:700 kelahiran hidup anak terkena down syndrome,
sekarang 1:1.100. Itu karena adanya tingkat dan pengetahuan yang lebih
tinggi sehingga kasus down syndrome kian jarang.
Anak-anak yang terkena down syndrome sejak lahir sudah dapat diketahui dari
wajahnya. Anak-anak down syndrome pada umumnya perkembangannya lebih lambat
dari anak-anak normal. Yang jelas IQ mereka di bawah normal, 80-100. Pada
anak-anak normal IQ-nya 90-105. Orangtua anak down syndrome bisa mengakses
website www.potads.com
UNTUK membantu perkembangan anak down syndrome perlu dilakukan perangsangan
visual, pendengaran, dan motorik. Menurut dr Tri Gunadi dari RS Fatmawati
Jakarta, brain gym bisa diterapkan untuk anak down syndrome. Tujuan brain
gym adalah untuk stimulasi dan relaksasi.
Brain gym merupakan nama serangkaian latihan gerak sederhana untuk
memudahkan kegiatan belajar. Suatu rangkaian kegiatan yang cepat, menarik,
dan dapat meningkatkan semangat saat beraktivitas. Latihan ini sangat
membantu dalam hal belajar di sekolah dan dalam tuntutan penyesuaian
kegiatan sehari-hari.
Latihan-latihan ini adalah inti dari "Educational-Kinesiology". Pada brain
gym akan diajarkan kegiatan yang berhubungan dengan keseimbangan agar
penerapannya menjadi lebih sederhana, mudah, dan dapat dilakukan secara
individu. Brain gym membantu anak untuk dapat memanfaatkan seluruh potensi
belajar alamiah melalui gerakan dan sentuhan- sentuhan. (LOK)



                                                                                
                           
                                                                                
                           
                                               To:       
balita-anda@balita-anda.com                       
                                               cc:                              
                           
            "Adi Priyono (Acc, Feed,           Subject:  [balita-anda] Seputar 
Down Syndrome               
            SRG)"                                                               
                           
            <[EMAIL PROTECTED]                                                  
                  
            >                                                                   
                           
            Others, 21/12/2004 11:28 AM                                         
                           
                                                                                
                           



Selamat Siang Parents,
Hari ini kok sepi sepi aja ya. gak seperti biasanya
Parents, tolong dong sharingnya tentang Down Syndrome
kebetulan saya punya keponakan yang mendrita Down Syndrome ringan

thx

Adi
Pa'e Oca

Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
Info balita, klik http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]


DISCLAIMER :

The information contained in this communication (including any attachments) is 
priveleged and confidential, and may be legally exempt from disclosure under 
applicable law. It is intended only for the specific purpose of being used by 
the individual or entity to whom it is addressed. If you are not the addressee 
indicated in this message (or are responsible for delivery of the message to 
such person), you must not disclose, disseminate, distribute, deliver, copy, 
circulate, rely on or use any of the information contained in this transmission.

We apologize if you have received this communication in error; kindly inform 
the sender accordingly. Please also ensure that this original message and any 
record of it is permanently deleted from your computer system. We do not give 
or endorse any opinions, conclusions and other information in this message that 
do not relate to our official business.



Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
Info balita, klik http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke